Cerita Florence Pugh Soal Permintaan Tak Pantas Saat Lakoni Adegan Intim di Film

3 hours ago 4

Aksi Florence Pugh sebagai Yelena Belova di film Black Widow Cerita Florence Pugh Soal Permintaan Tak Pantas Saat Lakoni Adegan Intim di Film / Foto: Dok. Marvel

Jakarta, Insertlive -

Florence Pugh kembali menjadi sorotan setelah membagikan pengalaman tidak menyenangkan yang ia alami saat menjalani syuting adegan intim.

Dalam percakapan bersama The Louis Theroux Podcast, bintang berusia 29 tahun itu menuturkan bahwa tidak semua koordinator keintiman memiliki pendekatan yang tepat ketika menghadapi proses yang sensitif tersebut.

Pugh menjelaskan bahwa dirinya pernah bekerja dengan koordinator adegan intim yang sangat profesional dan membantu menciptakan rasa aman.


Namun, di balik itu, ia juga pernah menghadapi situasi yang justru membuat suasana semakin canggung dan tidak mendukung proses kreatif.

"Saya punya pengalaman luar biasa dengan koordinator intim. Namun, saya juga pernah mendapat pengalaman yang buruk," ujar Pugh.

Ia menceritakan bahwa saat adegan panas mulai direkam, seluruh anggota tim produksi berada pada momen tersebut.

Alih-alih membantu, keberadaan yang terlalu banyak justru menciptakan tekanan tambahan bagi para aktor.

"Mereka membuat semuanya menjadi aneh dan canggung, dan sama sekali tidak membantu. Rasanya seperti mereka ingin ikut terlibat dalam cara yang tidak perlu, dan itu tidak membantu prosesnya. Saya rasa ini pekerjaan yang masih dalam proses pengembangan," kenangnya.


Florence Pugh, yang telah membintangi berbagai proyek besar mulai dari Don't Worry Darling hingga Oppenheimer, menekankan bahwa keberadaan koordinator keintiman sebenarnya memberikan banyak manfaat.

Meski begitu, ia menyadari bahwa masih ada arahan dan permintaan yang tidak pantas diberikan kepada aktor saat menjalani adegan sensitif tersebut.

"Saya cukup percaya diri, nyaman dengan tubuh saya, dan selalu bisa memastikan suara saya terdengar. Meski begitu, ada banyak hal yang kini saya sadari betapa tidak pantasnya saya diminta melakukan hal itu atau diarahkan seperti itu," ungkapnya.

Menurut Pugh, koordinator intim yang kompeten tidak hanya menjaga batasan fisik, tetapi juga memikirkan kualitas cerita serta kenyamanan para aktor.

Ia baru memahami hal tersebut setelah bekerja dengan koordinator terbaik yang mampu menyampaikan bahwa adegan intim harus muncul karena kebutuhan naratif, bukan sekadar formalitas.

"Saya jadi lebih memahami maknanya, terutama saat bekerja dengan koordinator yang hebat dalam adegan seks," katanya.

Lebih jauh, Pugh menambahkan bahwa pembuatan adegan intim bukan hanya soal teknis. Ada aspek emosional dan relasi antar karakter yang perlu digali agar hasil akhirnya terasa autentik.

"Tujuannya adalah mencari ceritanya, jenis hubungan intimnya seperti apa, bagaimana mereka saling menyentuh, sudah berapa lama mereka saling mengenal," jelasnya.

Pengakuan Florence Pugh kembali membuka diskusi soal standar keamanan serta etika dalam produksi film, terutama pada adegan yang menuntut kerentanan fisik dan emosional dari para aktor.

(ikh)


ARTIKEL TERKAIT


snap logo

SNAP! adalah kanal video vertikal yang menyajikan konten infotainment singkat, cepat, dan visual. SNAP! menghadirkan cuplikan selebriti, tren viral, hingga highlight interview.

LEBIH LANJUT

Loading Loading

BACA JUGA

detikNetwork

Read Entire Article
Industri | Energi | Artis | Global