Di India, Jual Beli Senjata Bisa Lewat WhatsApp

6 days ago 8
Update Buletin News Sekarang Jitu Non Stop

Jakarta -

Sebuah analisis terhadap lebih dari 8 ribu pesan yang dilakukan oleh Digital Witness Lab di Princeton University, telah ditemukan bahwa WhatsApp adalah pasar senjata api ilegal yang berkembang pesat.

Rentang waktu antara April 2024 dan Januari 2025, jangka waktu yang mencakup pemilihan umum di negara itu tahun lalu, para peneliti Digital Witness Lab menemukan lebih dari 8.000 pesan yang mengiklankan senjata api di 234 grup WhatsApp di India.

Surya Mattu, Journalist and Engineer serta yang memimpin penelitian ini mengatakan semua grup tersebut dapat diakses oleh publik, dan beberapa di antaranya memiliki ratusan anggota. ngka-angka tersebut menunjukkan adanya kemudahan penyebaran informasi di grup-grup tersebut di India.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"WhatsApp memungkinkan penjualan senjata dalam skala yang tidak mungkin dilakukan sebelum adanya platform ini," kata Mattu yang dikutip detikINET dari Rest of World, Jumat (7/3/2025).

WhatsApp tidak menanggapi pertanyaan spesifik terkait penelitian ini. Namun juru bicara Meta mengatakan perusahaannya telah bekerja sama dengan lembaga penegak hukum di India.

"Jika kami mengidentifikasi akun yang melakukan tindakan ilegal, kami akan memblokirnya dari WhatsApp," ujarnya.

Platform Meta sebelumnya telah dituduh memfasilitasi perdagangan senjata api di India, pasar terbesar WhatsApp dengan lebih dari 400 juta pengguna aktif.

Oktober lalu, polisi Uttar Pradesh dilaporkan telah menangkap sebuah geng yang menjual senjata api melalui Instagram, Facebook, dan WhatsApp.

Pada tahun 2023, Meta menghapus postingan Facebook yang menawarkan senjata di sebuah forum untuk para ekstremis agama hanya setelah The Wall Street Journal menghubungi organisasi tersebut untuk mengomentari sebuah cerita tentang postingan tersebut.

Perusahaan telah menghadapi tuduhan serupa secara global. Sebuah penelitian pada tahun 2024 menemukan beberapa contoh di mana Meta telah menyetujui iklan untuk senjata, aksesori, dan amunisi, yang ditayangkan di Uni Eropa. Penelitian lain dari tahun 2022 mengidentifikasi lusinan daftar terkait senjata api di platform e-commerce Meta di A.S.

Di India, penggunaan WhatsApp oleh penjual senjata api dapat memperburuk masalah yang sudah ada. Meskipun ada undang-undang yang ketat, negara ini diganggu oleh produksi senjata api ilegal yang meluas, seperti pistol buatan dalam negeri yang tersedia secara luas.

Pada tahun 2022, misalnya, 97% dari 104.390 senjata api yang disita oleh pihak berwenang India tidak memiliki izin, diimprovisasi, atau dibuat dengan cara kasar, menurut data dari Biro Catatan Kejahatan Nasional.

Pada tahun 2022, misalnya, 97% dari 104.390 senjata api yang disita oleh pihak berwenang India tidak memiliki izin, diimprovisasi, atau dibuat dengan cara kasar, menurut data dari Biro Catatan Kejahatan Nasional.

Moderasi konten di WhatsApp sulit dilakukan, karena obrolan di platform ini dienkripsi dari end-to-end. Namun, para peneliti Digital Witness Lab menemukan 12 contoh di mana topik dan deskripsi grup berisi referensi tentang penjualan senjata.

Ini adalah data yang tidak terenkripsi yang dapat dipantau oleh WhatsApp, kata Mattu. Bahwa hal ini dibiarkan begitu saja menunjukkan bahwa perusahaan tidak melakukan "hal yang paling mendasar", untuk mengekang konten semacam itu, tambahnya.

Rahul, salah satu penjual senjata di India mengungkapkan platform seperti Instagram, X, dan Telegram tidak menarik bagi para penjual senjata di India sebab hanya untuk orang-orang terkenal.

Sedangkan grup WhatsApp dapat menghubungkan semua jenis orang. Rahul sebelumnya memiliki saluran YouTube, tetapi saluran tersebut diretas. Dia sekarang melakukan transaksi komersialnya sepenuhnya di WhatsApp.


(jsn/afr)

Read Entire Article
Industri | Energi | Artis | Global