Harriet Tubman, sekitar tahun 1868. Harriet Tubman adalah seorang pahlawan abolisionis dan aktivis hak asasi manusia yang lahir sekitar tahun 1822 di Maryland, Amerika Serikat, sebagai budak. Setelah melarikan diri dari perbudakan pada tahun 1849, ia menjadi konduktor terkenal di Underground Railroad, jaringan rahasia yang membantu budak melarikan diri ke kebebasan. Dengan keberanian luar biasa, Tubman melakukan sekitar 13 misi penyelamatan, membebaskan puluhan budak, termasuk keluarganya, tanpa pernah tertangkap. Selama Perang Saudara Amerika, ia juga berperan sebagai mata-mata dan perawat untuk pasukan Union. Tubman, yang dikenal sebagai "Moses bagi rakyatnya," adalah simbol perjuangan melawan penindasan, dan warisannya terus menginspirasi gerakan keadilan sosial hingga kini. Foto: Boredpanda
Vincent Van Gogh, 1873. Vincent van Gogh, pada akhir abad ke-19, adalah seorang pelukis pasca-impresionis Belanda yang karyanya kini dianggap sebagai salah satu yang paling berpengaruh dalam sejarah seni Barat. Lahir pada 1853 di Zundert, Belanda, ia menghasilkan sekitar 2.100 karya seni, termasuk lukisan ikonis seperti The Starry Night dan Sunflowers, meskipun hanya menjual sedikit selama hidupnya. Pada 1868, Van Gogh masih muda, bekerja sebagai pegawai di galeri seni Goupil & Cie, belum menunjukkan bakat seninya yang kelak meledak. Kehidupannya yang penuh gejolak emosional, ditandai dengan kemiskinan dan gangguan kesehatan mental, tidak menghalangi visinya untuk menangkap keindahan dan emosi melalui sapuan kuas yang ekspresif, meninggalkan warisan abadi dalam dunia seni. Foto: Boredpanda
Tesla Duduk di Depan Kumparan Spiral yang Digunakan dalam Percobaan Tenaga Nirkabel di Laboratoriumnya di East Houston St., 1896 Foto: Boredpanda
Geronimo, 1887. Geronimo, atau dikenal sebagai Goyahkla dalam bahasa Apache, adalah pemimpin suku Apache Chiricahua yang legendaris pada akhir abad ke-19. Lahir sekitar tahun 1829 di wilayah yang kini merupakan bagian dari New Mexico, ia menjadi simbol perlawanan terhadap ekspansi Amerika Serikat dan Meksiko yang mengancam tanah dan kebebasan rakyat Apache. Pada sekitar tahun 1868, Geronimo memimpin serangan-serangan gerilya untuk melindungi rakyatnya dari penjajahan dan pemindahan paksa ke reservasi. Keberanian, kecerdasan taktis, dan semangat juangnya menjadikannya sosok yang ditakuti sekaligus dihormati, serta ikon perjuangan pribumi melawan penindasan kolonial. Foto: Boredpanda
Mark Twain, 1908. Mark Twain adalah nama pena dari Samuel Langhorne Clemens, seorang penulis, humoris, dan komentator sosial Amerika yang mulai meraih ketenaran. Lahir pada 1835 di Missouri, Twain dikenal karena gaya penulisannya yang jenaka dan observasi tajam tentang masyarakat Amerika. Pada 1868, ia baru saja menerbitkan kumpulan cerita pendek The Celebrated Jumping Frog of Calaveras County yang memperkenalkan humor khasnya, dan sedang bekerja sebagai jurnalis serta pengelana, mengumpulkan pengalaman yang kelak membentuk karya-karyanya seperti The Adventures of Tom Sawyer dan Adventures of Huckleberry Finn. Dengan kecerdasan satiris dan kemampuan mendongengnya, Twain menjadi salah satu suara literatur paling berpengaruh di zamannya. Foto: Boredpanda
Foto Pernikahan Pierre dan Marie Curie, 1895. Pierre dan Marie Curie adalah pasangan ilmuwan Prancis yang terkenal karena penelitian perintis mereka dalam bidang radioaktivitas, sebuah istilah yang diciptakan oleh Marie. Marie, lahir pada 1867 di Polandia, dan Pierre, lahir pada 1859 di Prancis, bersama-sama menemukan elemen polonium dan radium, yang merevolusi pemahaman ilmiah tentang sifat atom. Pada 1903, mereka berbagi Hadiah Nobel Fisika dengan Henri Becquerel atas karya mereka dalam radiasi, menjadikan Marie wanita pertama yang memenangkan Nobel. Setelah kematian tragis Pierre pada 1906, Marie melanjutkan penelitian mereka dan menjadi wanita pertama yang memenangkan Hadiah Nobel kedua (Kimia, 1911), memperkuat warisan mereka sebagai pelopor sains modern yang karyanya membuka jalan bagi kemajuan medis dan fisika nuklir. Foto: Boredpanda
Winston Churchill padatahun 1900 sekitar waktu pemilihan pertamanya di parlemen. Pada sekitar tahun 1868, Winston Churchill belum menjadi tokoh terkenal seperti di abad ke-20, karena ia baru lahir pada 30 November 1874. Namun, jika merujuk pada konteks keluarganya, Churchill berasal dari keluarga aristokrat Inggris yang berpengaruh, dengan ayahnya, Lord Randolph Churchill, seorang politisi Konservatif terkemuka pada masa itu. Pada 1868, Lord Randolph sedang membangun karir politiknya, yang kelak memengaruhi kehidupan Winston. Winston Churchill kemudian dikenal sebagai Perdana Menteri Inggris yang karismatik selama Perang Dunia II, orator ulung, dan penerima Nobel Sastra, tetapi pada 1868, ia belum lahir, dan keluarganya sedang menapaki panggung politik Victoria yang dinamis. Foto: Boredpanda
Pablo Picasso, 1904. Pablo Picasso adalah seorang pelukis, pematung, dan seniman inovatif asal Spanyol yang dianggap sebagai salah satu tokoh paling berpengaruh dalam seni modern. Lahir pada 25 Oktober 1881 di Málaga, ia menunjukkan bakat luar biasa sejak kecil dan kemudian menjadi pelopor gerakan Kubisme, yang merevolusi cara seniman memandang bentuk dan ruang. Pada 1900-an, Picasso telah menciptakan karya-karya ikonik seperti Les Demoiselles d'Avignon (1907), yang menandai perubahan radikal dalam seni lukis. Dengan kreativitas tak terbatas, ia terus bereksperimen dengan berbagai gaya, dari periode Biru dan Mawar hingga Surealisme, meninggalkan warisan abadi yang menginspirasi dunia seni. Foto: Boredpanda
Sylvia Plath, tahun 1950-an. Sylvia Plath, pada sekitar tahun 1963, dikenal sebagai penyair dan novelis Amerika yang berbakat, dengan karya-karyanya yang mendalam dan penuh emosi. Lahir pada 27 Oktober 1932 di Boston, Massachusetts, Plath meraih ketenaran melalui puisi-puisinya yang intens, seperti yang terdapat dalam koleksi Ariel, serta novel semi-otobiografinya, The Bell Jar, yang menggambarkan pergulatan batin dan tekanan sosial yang dihadapi seorang wanita muda. Pada awal 1960-an, ia tinggal di Inggris, menikah dengan penyair Ted Hughes, dan menghadapi tantangan pribadi yang kompleks, termasuk depresi berat. Karya-karyanya, yang mengeksplorasi tema identitas, kematian, dan perjuangan batin, menjadikannya salah satu suara paling berpengaruh dalam sastra modern, meskipun hidupnya tragis berakhir pada 1963. Foto: Boredpanda
Wright Bersaudara, 1909. Wright Bersaudara, Orville (1871–1948) dan Wilbur (1867–1912), adalah dua inventor dan pionir penerbangan asal Amerika Serikat yang dikenal karena berhasil menciptakan dan menerbangkan pesawat bertenaga pertama yang dapat dikendalikan pada 17 Desember 1903 di Kitty Hawk, Carolina Utara. Berbasis di Dayton, Ohio, mereka awalnya menjalankan toko sepeda, tetapi ketertarikan mereka pada aeronautika mendorong mereka untuk mempelajari prinsip aerodinamika dan mengembangkan desain pesawat inovatif, termasuk sayap dengan sistem kontrol tiga sumbu yang menjadi cikal bakal penerbangan modern. Melalui eksperimen yang cermat, termasuk penggunaan terowongan angin untuk menguji desain sayap, serta ketekunan mereka dalam menghadapi kegagalan, Wright Bersaudara meletakkan fondasi bagi industri penerbangan, mengubah cara manusia menjelajahi dunia. Foto: Boredpanda
Presiden Abraham Lincoln, sekitar tahun 1846. Abraham Lincoln dikenal sebagai Presiden ke-16 Amerika Serikat yang memimpin negara melalui Perang Saudara Amerika (1861–1865) dan menjadi simbol persatuan serta kebebasan. Lahir pada 1809 di Kentucky, Lincoln adalah seorang pengacara otodidak yang naik ke panggung politik dengan komitmen kuat terhadap persatuan nasional dan penghapusan perbudakan. Pada 1863, ia mengeluarkan Proklamasi Emansipasi, yang membebaskan budak di wilayah Konfederasi, dan memainkan peran kunci dalam pengesahan Amandemen ke-13 yang menghapus perbudakan. Meskipun dibunuh pada 1865, warisannya pada 1868 tetap hidup sebagai pemimpin visioner yang menjaga keutuhan Amerika Serikat dan memperjuangkan kesetaraan, menginspirasi generasi dengan pidato-pidatonya seperti Gettysburg Address. Foto: Boredpanda
Roosevelt Setelah Meninggalkan Kantornya pada Bulan Oktober 1910. Theodore Roosevelt, adalah Presiden Amerika Serikat ke-26. Roosevelt tumbuh dalam keluarga kaya namun menghadapi tantangan kesehatan karena asma kronis. Pada periode ini, ia mulai menunjukkan ketertarikan pada alam, sains, dan petualangan, sering menghabiskan waktu membaca dan menjelajahi alam untuk memperkuat fisiknya. Meskipun belum mencapai ketenaran, semangat pantang menyerah dan rasa ingin tahunya di masa muda menjadi fondasi bagi kariernya sebagai politisi, konservasionis, dan pemimpin karismatik yang kemudian dikenal karena reformasi progresif dan kebijakan "Big Stick"-nya. Foto: Boredpanda
Charles Darwin, 1869. Charles Darwin adalah naturalis dan ahli biologi Inggris yang terkenal karena teori evolusinya melalui seleksi alam. Lahir pada 1809 di Shrewsbury, Inggris, Darwin meraih ketenaran setelah menerbitkan On the Origin of Species pada 1859, yang memperkenalkan gagasan bahwa spesies berevolusi melalui proses seleksi alam. Pada 1868, ia terus mengembangkan karyanya, termasuk penelitian yang kemudian diterbitkan dalam The Descent of Man (1871), yang mengeksplorasi asal-usul manusia. Dengan pendekatan ilmiah yang cermat dan observasi mendalam dari perjalanan bersama kapal HMS Beagle, Darwin merevolusi pemahaman tentang kehidupan di Bumi, meskipun teorinya memicu kontroversi di kalangan agamawan dan ilmuwan pada masanya. Foto: Boredpanda
Karl Marx, 1818–1883. Karl Marx, pada sekitar tahun 1868, adalah seorang filsuf, ekonom, dan revolusioner Jerman yang dikenal sebagai salah satu pemikir paling berpengaruh dalam sejarah. Lahir pada 1818 di Trier, Marx, bersama Friedrich Engels, menerbitkan Manifesto Komunis (1848) dan pada 1867 merilis jilid pertama Das Kapital, sebuah analisis kritis terhadap kapitalisme. Pada 1868, ia tinggal di London, aktif dalam gerakan sosialis internasional, khususnya melalui Asosiasi Pekerja Internasional (First International). Pemikirannya tentang perjuangan kelas, eksploitasi buruh, dan kebutuhan revolusi untuk menggulingkan sistem kapitalis telah membentuk dasar ideologi sosialis dan komunis, memengaruhi gerakan buruh global dan diskursus politik hingga saat ini. Foto: Boredpanda
Ratu Victoria, 1887. Ratu Victoria adalah monarki Inggris yang telah memerintah selama 50 tahun, menandai era keemasan Kekaisaran Inggris yang dikenal sebagai Era Victoria. Lahir pada 1819, ia naik takhta pada 1837 dan pada 1887 sedang merayakan Yubileum Emasnya, sebuah peristiwa besar yang menegaskan pengaruhnya sebagai simbol stabilitas dan kemakmuran. Victoria tidak hanya menjadi kepala negara, tetapi juga figur ibu bagi kerajaan yang luas, dengan sembilan anak yang menikah ke berbagai keluarga kerajaan Eropa. Di bawah pemerintahannya, Inggris mengalami revolusi industri, ekspansi kolonial, dan kemajuan budaya, meskipun ia lebih berperan sebagai simbol konstitusional ketimbang pengambil keputusan politik langsung. Dedikasinya terhadap tugas dan citra sebagai "Ratu-Kaisar" India (sejak 1876) menjadikannya ikon global yang dihormati dan dikagumi. Foto: Boredpanda
Lewis Carroll adalah seorang penulis, matematikawan, dan pendeta Inggris yang pada sekitar tahun 1868 dikenal luas karena karya sastranya yang inovatif. Lahir pada 27 Januari 1832 di Daresbury, Cheshire, ia meraih ketenaran melalui novel Alice's Adventures in Wonderland (1865) dan sekuelnya, Through the Looking-Glass (1871), yang memadukan imajinasi liar, permainan logika, dan sindiran sosial dalam dunia fantasi yang memikat. Pada 1868, Carroll, yang mengajar matematika di Christ Church, Oxford, terus menulis dan mengembangkan karya-karyanya, termasuk puisi dan teka-teki logika, sambil mempertahankan gaya hidup tertutup. Kreativitasnya dalam menciptakan cerita anak-anak yang juga menarik bagi orang dewasa menjadikannya salah satu tokoh sastra paling berpengaruh di era Victoria. Foto: Boredpanda