Jakarta -
Berbagai pemberitaan tentang perubahan iklim, bencana alam akibat kerusakan yang ditimbulkan manusia, dan bagaimana para pemimpin negara meresponsnya, mungkin membuat kalian lelah dan putus harapan. Setidaknya, masih ada kabar baik.
Setelah puluhan tahun diliputi kekhawatiran dan optimisme yang hati-hati, para ilmuwan kini telah mengonfirmasi dengan keyakinan statistik yang tinggi bahwa lubang ozon Antartika sedang pulih dan dapat sepenuhnya tertutup dalam dekade berikutnya.
Terobosan ini berasal dari studi baru yang dipimpin Massachusetts Institute of Technology (MIT), yang memberikan bukti terkuat sejauh ini bahwa upaya global untuk menghapus bahan kimia perusak ozon telah berhasil. Ini adalah kemenangan besar bagi ilmu lingkungan dan kerja sama internasional.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lubang ozon, yang terbentuk setiap tahun di atas stratosfer Antartika, telah menjadi simbol kerusakan lingkungan sejak 1980-an, ketika para ilmuwan menemukan bahwa lubang itu tumbuh dengan cepat karena kandungan klorofluorokarbon (CFC) buatan manusia yang digunakan dalam aerosol, refrigeran, dan pelarut.
Sekarang, berkat peraturan ketat selama puluhan tahun di bawah Protokol Montreal, lapisan ozon berada di jalur yang jelas menuju pemulihan penuh pada 2035.
Lubang Ozon Sedang Tertutup
Studi yang dipublikasikan di Nature, mengonfirmasi dengan kepastian statistik 95% bahwa pemulihan lapisan ozon didorong oleh tindakan yang didorong oleh kebijakan, bukan variabilitas atmosfer alami, sebuah tonggak sejarah dalam ilmu lingkungan.
Susan Solomon, seorang ahli kimia atmosfer di MIT dan salah satu penulis studi tersebut, menekankan pentingnya temuan ini.
"Kesimpulannya adalah, dengan keyakinan 95%, lapisan ozon sedang pulih. Itu luar biasa. Dan itu menunjukkan bahwa kita benar-benar dapat memecahkan masalah lingkungan," katanya seperti dikutip dari The Daily Galaxy.
Solomon berperan penting dalam menghubungkan klorofluorokarbon (CFC) dengan penipisan ozon pada 1980-an, sebuah penemuan yang mengarah pada terciptanya Protokol Montreal pada 1987.
Perjanjian internasional ini, yang ditandatangani oleh 197 negara dan Uni Eropa, berkomitmen menghapus CFC dan zat berbahaya lainnya, menjadikannya salah satu perjanjian lingkungan paling sukses dalam sejarah.
Bagaimana Lubang Ozon Antartika Terbentuk
Lapisan ozon merupakan perisai pelindung penting di stratosfer, yang terletak 14 hingga 28 kilometer di atas permukaan Bumi, tempat lapisan ini menyerap radiasi ultraviolet (UV) yang berbahaya dari Matahari. Tanpa lapisan ini, sinar UV akan menyebabkan kanker kulit, katarak, dan kerusakan ekosistem yang lebih tinggi.
Pada 1970-an dan 1980-an, para ilmuwan menemukan bahwa lapisan ozon menipis secara drastis di atas Antartika, membentuk 'lubang' musiman setiap September akibat CFC yang memecah molekul ozon. Kondisi atmosfer yang sangat dingin dan unik di atas Kutub Selatan mempercepat penipisan, menjadikan Antartika sebagai titik awal hilangnya ozon.
Sejak peraturan Protokol Montreal mulai berlaku, produksi dan pelepasan CFC telah menurun drastis, yang menyebabkan penurunan kerusakan ozon secara bertahap. Sekarang, dengan analisis data satelit selama 15 tahun, penelitian terbaru mengonfirmasi bahwa lubang tersebut menyusut secara konsisten setiap tahun.
"Pada sekitar 2035, kita mungkin akan melihat tahun ketika tidak ada lagi penipisan lubang ozon di Antartika. Dan itu akan sangat menggembirakan. Beberapa dari Anda akan melihat lubang ozon menghilang sepenuhnya dalam hidup Anda. Dan itu terjadi pada orang-orang," kata Solomon.
Contoh Sukses Melawan Perubahan Iklim
Kisah sukses pemulihan ozon memberikan contoh langka tentang masalah lingkungan global yang berhasil diatasi oleh manusia. Protokol Montreal membuktikan bahwa kebijakan yang didorong oleh sains, kerja sama internasional, dan adaptasi industri dapat menghasilkan pemulihan lingkungan yang nyata dan terukur.
Hal ini menimbulkan pertanyaan utama: dapatkah upaya global yang sama diterapkan untuk mengatasi perubahan iklim? Meskipun emisi karbon dan perubahan iklim menghadirkan tantangan yang lebih kompleks, beberapa ahli percaya bahwa pemulihan lapisan ozon menawarkan peta jalan untuk mengatasi pemanasan global. Poin-poin utamanya:
- Konsensus ilmiah sangat penting. Penelitian yang menghubungkan CFC dengan penipisan ozon tidak dapat disangkal, yang mendorong pemerintah untuk bertindak
- Kesepakatan global berhasil. Ketika hampir setiap negara di dunia berkomitmen pada solusi, hasilnya tidak dapat disangkal
- Adaptasi industri dimungkinkan. Perusahaan dipaksa untuk menghentikan penggunaan bahan kimia berbahaya, membuktikan bahwa pergeseran ekonomi dapat terjadi tanpa menghancurkan perekonomian.
Meskipun perjuangan melawan perubahan iklim dan emisi karbon masih jauh dari kata menang, keberhasilan Protokol Montreal memberikan harapan bahwa tindakan terkoordinasi masih dapat menciptakan perbedaan.
(rns/agt)