Foto: Kondisi terkini SMA Negeri 72 Kelapa Gading, Jakarta Utara, usai ledakan (Taufiq/detikcom)
Jakarta, Insertlive -
Suasana khusyuk Salat Jumat di Masjid SMAN 72 Jakarta, yang berada di Kompleks TNI AL Kodamar, Kelapa Gading, Jakarta Utara, mendadak berubah mencekam.
Sekitar pukul 12.30 WIB, Jumat (7/11), suara ledakan keras terdengar dari dalam area masjid.
Ledakan tersebut menyebabkan kepanikan di antara jemaah. Sejumlah orang berlarian keluar masjid untuk menyelamatkan diri, sementara delapan orang dilaporkan mengalami luka-luka akibat insiden tersebut.
Menurut informasi awal dari laporan petugas piket Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Disgulkarmat) Jakarta Utara, kejadian itu pertama kali dilaporkan oleh seorang warga bernama Zulfikar sekitar pukul 12.09 WIB.
Petugas pemadam kebakaran dari Grup Jaga C (Cepu) segera diterjunkan ke lokasi untuk melakukan pemeriksaan dan memastikan area masjid aman dari potensi kebakaran susulan.
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Budi Hermanto, membenarkan adanya ledakan di kawasan SMAN 72 Kelapa Gading. Ia menyebutkan bahwa dua korban luka telah dilarikan ke rumah sakit.
"Iya, ledakan di SMA 72 Kelapa Gading. Tapi masih kami dalami penyebabnya. Infonya dua orang sudah dibawa ke rumah sakit. Pak Kapolda sedang dalam perjalanan ke TKP," ujar Budi, Jumat (7/11).
Namun yang mengejutkan, polisi juga menemukan sepucuk senjata api berukuran sedang di lokasi kejadian. Senjata itu diduga milik pelaku dan memiliki ukiran tulisan aneh yang berisi nama-nama pelaku teror dunia.
Di antara tulisan yang ditemukan pada senjata tersebut terdapat angka "1189", serta nama Alexandre Bissonnette dan Brenton Tarrant, dua pelaku penembakan brutal di masjid Quebec City (2017) dan Christchurch, Selandia Baru (2019).
Ada pula tulisan misterius seperti "For Agartha" dan "Welcome to The Hell."
Salah satu pengguna media sosial X, dengan akun @em***rv, mengunggah foto senjata tersebut dan menulis:
"Senjata ini diduga milik pelaku ledakan di SMA 72. The craziest part adalah dia nulis dua nama pelaku penembakan di masjid di senjatanya itu: Alexandre Bissonnette sama Brenton Tarrant." tulis @em***rv.
Unggahan itu pun ramai dibahas oleh warganet. Seorang pengguna lain, dengan akun @ve***es__, berkomentar bahwa nama-nama tersebut mengacu pada pelaku penembakan masjid di Kanada dan Selandia Baru.
"Dua nama Alexandre and Brenton dinyatakan bersalah untuk penembakan di Quebec City 2017/2019 dan Christchurch 2019. Menurut gue, ini emang hero pelaku dan ngikutin jejak mereka," tulisnya.
Hingga saat ini, aparat kepolisian masih menutup area sekitar sekolah untuk penyelidikan. Tim Gegana juga telah diterjunkan guna memastikan tidak ada bahan peledak lain yang tersisa.
Motif di balik peledakan tersebut belum diketahui secara pasti. Polisi masih mengumpulkan bukti dan memeriksa sejumlah saksi untuk mengungkap pelaku dan latar belakang serangan yang menggemparkan warga Kelapa Gading itu.
(ikh/fik)

5 hours ago
4

















































