Jakarta -
PT Merdeka Battery Materials Tbk (MBMA) melaporkan peningkatan operasional yang kuat untuk kuartal yang berakhir pada 31 Desember 2024. Hal tersebut ditandai dengan pertumbuhan signifikan dalam penambangan nikel dan pencapaian produksi Mixed Hydroxide Precipitate (MHP) perdana.
Presiden Direktur MBMA, Teddy Oetomo mengatakan kinerja operasional yang kuat pada 2024 mencerminkan komitmen pihaknya terhadap efisiensi, keberlanjutan, dan inovasi.
"Memasuki 2025, MBMA dalam posisi pertumbuhan yang signifikan, didorong oleh peningkatan produksi bijih nikel, peningkatan produksi pemurnian nikel, dan beroperasinya fasilitas HPAL. Pencapaian ini akan semakin memperkuat posisi kami sebagai pemain global dalam rantai nilai baterai dan kendaraan listrik," ujar Teddy dalam keterangannya, Kamis (13/2/2025).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Adapun tambang SCM (Sulawesi Cahaya Mineral) mencapai rekor produksi bijih tertinggi dalam satu kuartal dengan menghasilkan 3,0 juta wet metric ton (wmt) saprolit dan 3,4 juta wmt limonit. Jumlah ini menunjukkan kenaikan secara tahunan (year-on-year/YoY) sebesar 108% dan 110%.
Lebih lanjut, selama kuartal ini, 2,01 juta wmt bijih saprolite dikirim ke pabrik peleburan RKEF MBMA, sementara 4,1 juta wmt bijih limonit dijual ke PT Huayue Nickel Cobalt (HNC), menghasilkan pendapatan sebelum diaudit sebesar $73,2 juta dengan harga jual rata-rata atau average sales price (ASP) sebesar $17,9/wmt.
Pada FY2024, MBMA memproduksi 82.161 ton nikel dalam NPI1 dengan cash cost $10.307/t, sesuai dengan rentang panduan 2024. Hal ini mencerminkan peningkatan volume sebesar 26% YoY dan penurunan biaya sebesar 15% YoY. Sementara itu, produksi HGNM mencapai 50.315 ton dengan biaya tunai $13.547/t, juga dalam rentang panduan. Hal ini menunjukkan peningkatan volume sebesar 66% YoY dan penurunan biaya sebesar 8% YoY.
Sementara itu, kegiatan commissioning di Pabrik AIM berjalan dengan baik. Pabrik pirit (Pyrite Plant) telah beroperasi penuh, dan pabrik asam (Acid Plant) telah beroperasi sejak April 2024. Selama kuartal empat, Acid Plant mencapai produksi tertinggi, menghasilkan 164.985 ton asam dan 225.036 ton uap. Pembangunan pabrik klorida (Chlorine Plant) telah selesai dan sedang dalam tahap commissioning.
Selain itu, pabrik katoda tembaga (Copper Cathode Plant) sedang dalam tahap akhir konstruksi, dan commissioning parsial dimulai pada kuartal ini. Pada Desember 2024, PT ESG New Energy Material (PT ESG) berhasil memproduksi mixed hydroxide precipitate (MHP) perdananya. Produksi MHP ini merupakan tonggak penting dalam strategi MBMA memproduksi bahan baterai hilir.
Selanjutnya, pada 2025, MBMA menargetkan pengiriman 6,0 hingga 7,0 juta wmt bijih saprolit dan penjualan 12,5 hingga 15,0 juta wmt bijih limonit. Biaya tunai untuk saprolit dan limonit diperkirakan akan tetap di bawah $23/wmt dan $11/wmt, dengan antisipasi penurunan biaya lebih lanjut.
Produksi NPI diproyeksikan sebesar 80.000 hingga 87.000 ton, dengan perkiraan biaya tunai di bawah $11.000/t dan biaya all-in sustaining cost (AISC) di bawah $11.200/t. Produksi HGNM diproyeksikan berkisar antara 50.000 dan 55.000 ton, dengan perkiraan cash cost dan AISC keduanya di bawah $13.500/t.
Sementara produksi MHP diperkirakan berkisar antara 25.000 dan 30.000 ton, dengan cash cost rata-rata di bawah $9.000/t setelah kredit kobalt, begitu operasi HPAL mencapai kapasitas desainnya.
Teddy mengatakan, MBMA mengantisipasi cash cost akan semakin menurun seiring dengan peningkatan pengiriman bijih saprolit dari Tambang SCM dan setelah selesainya perbaikan smelter BSI.
"Kami berharap memasok sendiri sekitar 60-70% kebutuhan RKEF kami pada tahun fiskal 2025. Perusahaan akan memantau profitabilitas fasilitas pemurnian kami terutama pabrik HGNM yang akan diawasi secara ketat. Ketika margin keuntungan yang dapat diterima tidak tercapai, MBMA dapat mempertimbangkan untuk membatasi produksi HGNM jika kondisi pasar saat ini terus berlanjut," ujar Teddy.
Dia menambahkan, seiring dengan peningkatan operasinya, pihaknya fokus pada keberlanjutan, praktik bisnis yang bertanggung jawab, dan optimalisasi biaya.
"Investasi kami di HPAL dan Pabrik AIM merupakan pendorong utama pertumbuhan jangka panjang kami, dan kami berkomitmen untuk memberikan nilai bagi para pemangku kepentingan sekaligus berkontribusi terhadap transisi energi global," imbuhnya.
Sebagai informasi, MBMA dalam posisi kuat untuk meningkatkan perannya sebagai pemain kunci dalam industri bahan baterai global. Perusahaan tetap berfokus untuk peningkatan kapasitas produksi, optimalisasi biaya, dan peningkatan profitabilitas sekaligus mendorong pertumbuhan berkelanjutan.
(prf/ega)