Rilis Tahun Depan, 'Kuyank' Soroti Perjuangan Pertahankan Rumah tangga di Tengah Kepercayaan Adat/Foto: Istimewa
Jakarta, Insertlive -
Genre horor di dunia perfilman Indonesia masih eksis hingga tahun 2026 mendatang. Hal ini tercermin dari munculnya judul-judul film horor baru yang akan tayang tahun depan, salah satunya Kuyank.
Kuyank merupakan film garapan Rumah Produksi Dari Hati Film (DHF) yang menjadi bagian dari Semesta Horor Saranjana: Kota Gaib yang rilis pada 2023 lalu.
Film Kuyank disutradarai sekaligus diproduseri oleh Johansyah Jumberan ini menghadirkan deretan pemain lintas generasi, di antaranya Rio Dewanto, Ochi Rosdiana, Putri Intan Kasela, dan Hamzan Al Idrus, yang berbagi pengalaman menarik selama proses syuting di Kalimantan.
Johansyah Jumberan mengungkapkan proses syuting dilakukan tidak dibumbui dengan kegiatan-kegiatan mistis, melainkan riset dan izin yang sesuai prosedur.
IKUTI QUIZ
"Kita membuat film horor bukan berarti melakukan kegiatan horor. Kita berkarya. Kita tidak ada ritual sesat. Kita menjalankan proses syuting dengan menghormati lokasi tempat kita berpijak, izin secara pemerintah dan warga. Efeknya malah kita sering dapat makanan," ujar Johansyah Jumberan dalam konferensi pers yang digelar di kawasan Jakarta Timur, Senin (22/12).
Ochi Rosdiana mengaku menikmati proses syuting, meski dia hanya melakukannya beberapa hari saja. Dalam syuting yang sikat itu, Ochi juga belajar bahasa Banjar untuk kebutuhan karakternya.
"Aku nggak terlalu lama syuting, cuma beberapa hari. Tapi semuanya seru. Aku juga belajar bahasa Banjar, takut Sunda-nya keluar," ucap Ochi.
Sementara itu, pendatang baru Putri Intan Kasela menyebut Kuyank sebagai pengalaman paling berkesan dalam perjalanan kariernya.
"Saya hampir setiap hari ada di lokasi. Yang paling berkesan saat saya masuk ke gentong lalu dihanyutkan ke Sungai. Bangga, tapi juga takut. Siapa sih yang nggak mau akting sama Kak Rio?" katanya.
"Putri ini luar biasa. Ini film pertamanya dan dia punya potensi besar. Banyak pemain di film ini yang kualitasnya sangat baik. Biasanya saya mendekatkan diri dengan masyarakat sekitar, melihat bagaimana mereka berinteraksi dan berkomunikasi," balas Rio.
Film ini berkisah tentang Rusmiati, gadis kampung sederhana, dan Badri, lelaki terpandang, yang nekat menikah meski ramalan menyebut pernikahan mereka akan membawa kesialan. Rumah tangga yang awalnya bahagia mulai goyah ketika mereka tak kunjung dikaruniai anak.
Tekanan semakin memuncak ketika ibu mertua yang sejak awal menolak Rusmiati mendesak Badri untuk menikah lagi demi mendapatkan keturunan agar dapat mematahkan ramalan buruk itu.
Terhimpit rasa takut kehilangan suami dan martabatnya, Rusmiati mengambil jalan gelap: mempelajari ajian Kuyang, ilmu hitam kuno yang diyakini memberi kecantikan dan keabadian. Namun keputusan itu justru memicu rangkaian teror, bayi dan perempuan hamil menjadi korban misterius.
Saat jati diri Rusmiati terbongkar, kemarahan warga tak terbendung. Di tengah ancaman amuk massa dan lenyapnya batas antara cinta dan kutukan, Badri dihadapkan pada pilihan paling pahit, yakni melindungi perempuan yang ia cintai, atau menyerah pada tekanan masyarakat.
Film ini akan tayang serentak di seluruh bioskop Indonesia mulai 29 Januari 2026.
(dia/arm)
Tonton juga video berikut:
ARTIKEL TERKAIT

SNAP! adalah kanal video vertikal yang menyajikan konten infotainment singkat, cepat, dan visual. SNAP! menghadirkan cuplikan selebriti, tren viral, hingga highlight interview.
BACA JUGA
detikNetwork

2 hours ago
5

















































