Saksi Ahli Sebut Nikita Mirzani Tak Terlibat Langsung Dalam Dugaan Pemerasan

3 hours ago 3

nikita mirzani di pn selatan. Saksi Ahli Sebut Nikita Mirzani Tak Terlibat Langsung Dalam Dugaan Pemerasan / Foto: Ahsan/detikhot

Jakarta, Insertlive -

Sidang lanjutan kasus dugaan pemerasan dan tindak pidana pencucian uang (TPPU) yang menjerat Nikita Mirzani kembali digelar di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, hari ini, Kamis (25/9). Sidang kali ini beragendakan mendengarkan keterangan Frans Asisi, saksi ahli dari pihak Nikita Mirzani.

Dalam kesaksiannya, Frans Asisi menjelaskan analisisnya terkait percakapan Reza Gladys dengan Mail, asisten Nikita Mirzani di WhatsApp. Berdasarkan hasil analisisnya, Frans menilai Nikita Mirzani tidak terlibat langsung dalam percakapan antara Mail dengan Reza Gladys.

"Kalau saya lihat percakapan, WA itu, tidak pernah terdakwa itu menyampaikan sesuatu secara langsung kepada seseorang yang dalam percakapan antara Dok (Reza Gladys) dengan Mail," jelas Frans Asisi di ruang sidang Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Kamis (25/9).


Bahkan, Frans mengatakan tidak ada bukti yang menunjukkan adanya pesan dari Nikita Mirzani kepada Mail maupun Reza Gladys terkait dugaan pemerasan dan TPPU tersebut.

"Nikita Mirzani tidak pernah dari percakapan tanggal 13, 14, 15, tidak ada chat WA langsung dari Terdakwa Nikita Mirzani kepada dua orang itu," tegas Frans Asisi.

Frans mengatakan jika nama Nikita Mirzani hanya dibawa-bawa dalam percakapan antara Reza Gladys dengan Mail. Frans juga menegaskan bahwa dari percakapan antara Reza Gladys dengan Mail itu tidak ada unsur pemerasan, melainkan hanya sebuah negosiasi.

"Mail dan Reza itu melibatkan terdakwa dalam proses negosiasi mereka," ujarnya.

Frans juga menyebut dalam dunia bisnis tentunya ada proses tawar-menawar. Maka dari itu, dalam kasus yang menjerat Nikita Mirzani tidak bisa dikatakan sebagai tindak pemerasan.


"Dalam dunia bisnis tidak ada yang gratis, semua ada bayarannya. Dari segi bahasa, tidak ada ancaman atau pemerasan. Itu adalah komunikasi bisnis yang sangat normal. Kalau ada tekanan, orang tidak akan menyebut angka dalam negosiasi," jelas Frans Asisi.

"Ancaman itu harus jelas, misalnya menyebut akan melukai atau melakukan tindakan yang membuat seseorang merasa terancam jiwanya. Itu tidak saya temukan di sini. Yang ada hanyalah diskusi bisnis, opini, dan permintaan tolong," lanjutnya.

Frans menilai dari percakapan antara Reza Gladys dan Mail justru termasuk negosiasi terkait kerja sama bisnis.

"Ancaman itu misalnya, 'Saya akan membunuh kamu!' atau 'Saya akan melaporkan kamu', yang membuat seseorang terancam jiwanya. Itu tidak saya temukan dalam percakapan ini," terang Frans Asisi.

"Hanya ada seseorang terkena masalah, yang lain ingin meminta tolong, tapi ya meminta tolong dalam bisnis tidak ada yang gratis," pungkasnya.

(kpr/fik)

Tonton juga video berikut:

ARTIKEL TERKAIT

snap logo

SNAP! adalah kanal video vertikal yang menyajikan konten infotainment singkat, cepat, dan visual. SNAP! menghadirkan cuplikan selebriti, tren viral, hingga highlight interview.

LEBIH LANJUT

Loading Loading

BACA JUGA

detikNetwork

Read Entire Article
Industri | Energi | Artis | Global