Waspada! Sewa Smartphone Rentan Risiko Pencurian Data

1 week ago 22
Situs Informasi Tepat Terbaru

Jakarta -

Momen Lebaran dan mudik tahun ini tak hanya diwarnai silaturahmi, tetapi juga tren menarik penyewaan smartphone canggih. Demi tampil percaya diri dan mengabadikan momen bersama keluarga, banyak yang memilih menyewa ponsel premium, terutama iPhone. Namun, di balik kemudahan dan gaya hidup ini, tersimpan potensi risiko keamanan siber yang serius: pencurian data pribadi dan pembajakan akun.

Fenomena ini terlihat jelas di berbagai kota besar. Laporan detikFinance menunjukkan adanya lonjakan permintaan sewa smartphone di Bandung, Surabaya, Semarang, hingga Banyuwangi menjelang Idulfitri.

Smartphone kini tak lagi sekadar alat komunikasi, melainkan telah menjadi bagian dari identitas digital dan simbol gaya hidup. Sayangnya, kesadaran akan risiko keamanan yang melekat pada perangkat sewaan ini masih tergolong rendah.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Menyewa smartphone memang praktis untuk kebutuhan sesaat, tapi jangan lupakan potensi jejak data sensitif yang tertinggal," ujar Niki Luhur, Founder dan Group CEO Vida, dalam keterangan resmi.

Niki menjelaskan lebih lanjut, "Banyak orang tidak sadar bahwa saat menggunakan ponsel sewaan untuk mengakses akun digital atau mengisi data pribadi seperti KTP dan foto selfie, mereka membuka celah bagi kejahatan siber. Pelaku (fraudster) tidak perlu susah payah meretas sistem, karena celahnya sudah sangat terbuka."

Celah ini bisa berasal dari data yang tersimpan otomatis di perangkat, cache aplikasi, hingga akses residual ke sistem operasi (iOS atau Android) dari pengguna sebelumnya. "Dengan informasi ini, mereka bisa mengambil alih akun siapa pun hanya dalam hitungan menit, sebuah praktik yang dikenal sebagai Account Takeover (ATO)," tambah Niki.

Risiko Nyata di Balik Kemudahan Sewa

Vida secara khusus mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan saat menggunakan perangkat sewaan, terutama ketika mengakses layanan krusial seperti perbankan digital, dompet digital, platform e-commerce, hingga akun media sosial. Perangkat yang bukan milik pribadi ini menyimpan risiko keamanan yang tinggi, khususnya jika dipakai untuk proses login, transaksi finansial, atau verifikasi identitas digital.

Kekhawatiran ini didukung oleh data dari whitepaper terbaru Vida bertajuk "Where's The Fraud? The State of Authentication and Account Takeovers in Indonesia". Temuan utamanya cukup mengkhawatirkan:

  • 97% perusahaan di Indonesia melaporkan mengalami insiden Account Takeover dalam 12 bulan terakhir.
  • 67% konsumen mengaku pernah menjadi korban transaksi tidak sah pada akun digital mereka.
  • 7 dari 10 kasus serangan siber terhadap bisnis dan individu melibatkan akses tanpa izin yang berasal dari perangkat atau lokasi yang tidak dikenal.
  • 71% insiden Account Takeover berujung pada kerugian finansial atau transaksi ilegal.


Langkah Pencegahan Saat Sewa Smartphone

Melihat tren penyewaan smartphone yang semakin marak untuk berbagai keperluan, Vida menekankan pentingnya kesadaran akan risiko keamanan data pribadi. Berikut adalah langkah-langkah penting yang bisa dilakukan pengguna untuk melindungi diri:

  • Hindari Menyimpan Informasi Sensitif: Jangan pernah menyimpan kata sandi (password), PIN, nomor kartu kredit, atau data perbankan lainnya di perangkat sewaan.
  • Lakukan Reset Total (Factory Reset): Pastikan kamu melakukan reset pengaturan pabrik pada perangkat sebelum mulai menggunakan dan setelah selesai menggunakannya. Ini penting untuk menghapus semua jejak data pribadi kamu.
  • Gunakan Autentikasi Berlapis (Multi-Factor Authentication - MFA): Aktifkan selalu fitur keamanan tambahan seperti MFA (misalnya kode OTP, biometrik) saat masuk ke akun-akun digital kamu untuk mencegah akses tidak sah.
  • Batasi Login Akun Penting: Sebisa mungkin, hindari melakukan login ke akun-akun vital (perbankan, email utama, dompet digital) menggunakan perangkat yang bukan milik pribadi kamu.

(afr/afr)

Read Entire Article
Industri | Energi | Artis | Global