Ngeri! Suku Kanibal Kuno Rayakan Kemenangan dengan Santap Otak Musuh

3 days ago 13
Situs Liputan Malam Akurat

Jakarta -

Memakan otak manusia terdengar seperti kisah dalam film tentang zombi. Namun sebuah studi terbaru menemukan bahwa para prajurit Eropa melakukannya 18 ribu tahun lalu.

Orang-orang yang dimaksud, suku Magdalenians, dilaporkan melakukan bentuk kanibalisme ini sebagai cara untuk merayakan kemenangan atas musuh mereka dalam pertempuran.

Beberapa bagian Eropa zaman prasejarah memang telah diperkirakan punya tradisi kanibalisme. Namun, teori tersebut baru terkonfirmasi ketika tim peneliti internasional menganalisis bekas luka pada sisa-sisa manusia, termasuk tengkorak, dari Gua Maszycka, di Polandia.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kanibalisme adalah perilaku yang terdokumentasi pada berbagai waktu dalam evolusi manusia," kata Palmira Saladie, salah satu penulis studi dan peneliti dari Catalan Institute dikutip dari Popular Mechanics.

"Dalam konteks prasejarah, tulang dapat merespons kebutuhan bertahan hidup dan praktik ritual atau bahkan dinamika kekerasan antarkelompok," jelasnya.

Lebih dari 68% dari 63 fragmen tulang manusia yang diperiksa, diketahui mengandung manipulasi yang terkait dengan konsumsi manusia, seperti pengambilan berkas otot, otak, dan sumsum tulang.

"Lokasi dan frekuensi bekas sayatan dan patah tulang yang disengaja pada kerangka adalah bukti nyata eksploitasi nutrisi pada tubuh, yang menepis hipotesis perawatan pemakaman tanpa konsumsi," kata Francesc Marginedas, kepala dan peneliti di Catalan Institute.

KanibalismeSisa-sisa tulang dari Gua Maszycka. Foto: Catalan Institute

"Mayat-mayat tertentu ini telah 'dimanipulasi secara intensif' untuk mengekstraksi semua jaringan dan memanfaatkan 'kontribusi kalorinya'," tulis para peneliti dalam laporan mereka yang dipublikasikan di jurnal Scientific Reports.

"Proses pemotongan dilakukan segera setelah kematian tanpa ada waktu yang disediakan bagi tubuh untuk membusuk atau mengering," tambah deskripsi dalam laporan tersebut.

Menurut para peneliti, hal paling menarik adalah fragmen tengkorak dan mandibula, yang memperlihatkan modifikasi yang terkait dengan pengulitan, penghilangan daging, dan disartikulasi. Selain itu, tengkorak-tengkorak tersebut memperlihatkan bekas torehan dan tanda-tanda lain yang terbentuk saat otak dikeruk.

Ketika menyangkut praktik kanibalisme prasejarah, suku-suku yang melakukannya di masa itu memprioritaskan bagian tubuh yang paling bergizi, termasuk otak.

KanibalismeTiga penulis utama penelitian ini. Dari kiri ke kanan: Francesc Marginedas, Palmira Saladie, dan Antonio Rodriguez-Hidalgo. Foto: Catalan Institute

"Kanibalisme adalah perilaku yang didokumentasikan pada berbagai waktu dalam evolusi manusia," kata Palmira Saladie, rekan penulis studi dan peneliti di Catalan Institute.

"Dalam konteks prasejarah, hal itu dapat menanggapi kebutuhan bertahan hidup dan praktik ritual atau bahkan dinamika kekerasan antarkelompok," ujarnya.

Dalam kasus ini, penulis berspekulasi bahwa konflik antar suku telah mencapai puncaknya karena sumber daya yang langka di tengah Zaman Es, yang berarti kanibalisme perang kemungkinan besar terjadi.

Hipotesis ini didukung lebih lanjut oleh fakta bahwa sisa-sisa tersebut dicampur dengan bangkai hewan ketimbang disajikan dengan cara ritualistik.

Ditambah lagi fakta bahwa ada lima tempat penyimpanan yang diketahui di Eropa dari zaman itu dengan bukti kanibalisme yang jelas, dan jelas bahwa kebiasaan mengerikan itu merupakan bagian integral dari budaya daerah pada saat itu.


(rns/rns)

Read Entire Article
Industri | Energi | Artis | Global