Jakarta -
Pencarian terbaru Malaysia Airlines MH370 yang menghilang di tahun 2014, kembali dilakukan oleh perusahaan Inggris-Amerika, Ocean Infinity. Mereka dibekali teknologi lebih canggih, namun ada peringatan dari pakar mengenai area pencarian.
Menteri Perhubungan Malaysia mengonfirmasi sebuah perusahaan swasta kembali mencari MH370, dengan area pencarian baru sekitar 1.500 kilometer sebelah barat Perth. Kali ini, pencarian akan menggunakan teknologi mutakhir untuk memetakan gambaran dasar laut secara menyeluruh.
Ocean Infinity, yang sebelumnya pernah mencari MH370 tapi gagal, mengirim kapal andalannya Armada 7806. Mereka juga mengerahkan kendaraan bawah air nirawak yang dikendalikan jarak jauh.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Perangkat tersebut mampu menyelidiki hingga enam kilometer ke bawah dan dapat memindai dasar laut hingga 100 jam dalam satu waktu. Area seluas 15.000 kilometer persegi akan dieksplorasi, berdasar data yang dikumpulkan sejumlah peneliti independen selama 10 tahun terakhir.
Mantan perwira angkatan laut Australia Peter Waring, yang ikut pencarian awal MH370 11 tahun lalu, memuji teknologi itu. "Apa yang diwakili kapal-kapal Ocean Infinity ini sejujurnya adalah transisi besar dalam teknologi maritim seperti pergerakan dari layar ke uap tahun 1800-an. Ini adalah lompatan besar teknologi maritim," cetusnya.
Pencarian diperkirakan akan digelar hingga enam minggu. Craig Wallace, pakar dari Deep Sea Vision, menilai drone bawah laut Ocean Infinity itu akan sangat penting perannya.
"Mereka adalah yang terbaik di dunia saat ini untuk melakukan pencarian ini. Anda tahu, tidak ada yang memiliki sumber daya atau orang yang lebih baik saat ini untuk melakukan pencarian ini dan peluang keberhasilan terbaik ada pada mereka," katanya.
Wallace menyebut pencarian sebesar ini bisa melelahkan. Jika ditemukan pun, akan butuh beberapa tahapan. "Anda jadi sangat emosional. Dan baru setelah orang mendapat gambar kamera, mereka benar-benar percaya bahwa mereka menemukannya. Setelah Anda memastikan itu reruntuhan pesawat, kita perlu memetakan lokasi puing-puing yang akan dilakukan dalam beberapa tahap," paparnya.
Bahaya besar
Akan tetapi meskipun menghadirkan teknologi canggih, pencarian tersebut tetap menimbulkan banyak tantangan, meliputi area sangat luas dan berbahaya. "Jangan salah, Samudra Hindia tempat mereka bekerja adalah salah satu yang terburuk di dunia," kata Wallace.
"Mereka telah mencatat ketinggian gelombang 20 meter. Ini kondisi ekstrem dan akan ada banyak waktu di mana mereka tidak dapat meluncurkan atau mengambil kendaraan bawah air," paparnya.
Waring setuju. "Sama sekali tidak ada tempat berlindung di luar sana dan tidak ada tempat bersembunyi. Anda berjarak enam atau tujuh hari dari pelabuhan terdekat, yaitu Perth. Ini adalah kondisi berbahaya. Jika terjadi kesalahan, itu akan berubah menjadi bencana dengan sangat, sangat cepat."
Namun, satu hal yang masih misteri tentang pencarian tersebut adalah lokasinya mengapa di area tersebut? Zona pencarian baru tersebut dekat dengan area yang telah dieksplorasi. Waring mengatakan seharusnya ada transparansi lebih besar atas pemilihan zona baru.
"Saya ingin melihat semua data yang mereka gunakan sebagai dasar pencarian baru ini, seharusnya dipublikasikan. Data itu belum ditinjau sejawat secara terbuka. Saya pikir itulah tingkat transparansi yang seharusnya kita miliki di sini," cetus Warung.
Jika pesawat itu ditemukan, apa yang terjadi selanjutnya juga belum jelas, misalnya apakah akan dievakuasi atau tidak. Pemerintah Malaysia mengatakan Ocean Infinity akan mencari selama 18 bulan. Hanya jika menemukan puing-puingnya, mereka akan dibayar USD 70 juta.
(fyk/fay)