Rayakan HUT RI, Konser Simfoni Untuk Bangsa 2025 Tampilkan 8 Dekade Musik Indonesia

4 hours ago 3

Konser Simfoni Untuk Bangsa 2025 Rayakan HUT RI, Konser Simfoni Untuk Bangsa 2025 Tampilkan 8 Dekade Musik Indonesia/Foto: InsertLive

Jakarta, Insertlive -

Jakarta Concert Orchestra (JCO) berhasil menyelenggarakan konser Simfoni Untuk Bangsa (SUB) dengan tema 8 Dekade Musik Indonesia pada Sabtu (2/8) di Graha Bhakti Budaya, Taman Ismail Marzuki, Jakarta.

Konser yang dipandu oleh konduktor Avip Priatna ini menampilkan deretan musik ikonik dari Indonesia sejak tahun 1945. JCO kemudian berkolaborasi dengan The Resonanz Children's Choir, Armonia Choir, serta Batavia Madrigal Singers.

Tak hanya itu, konser ini juga menggandeng penyanyi papan atas Indonesia, Isyana Sarasvati untuk menyanyikan sejumlah lagu legendaris Indonesia.


Avip Priatna selaku konduktor JCO mengungkapkan bahwa tema 8 Dekade Musik Indonesia pada konser SUB tahun ini selaras dengan perayaan Hari Ulang Tahun ke-80 Republik Indonesia.

Konser Simfoni Untuk Bangsa 2025Isyana Sarasvati di Konser Simfoni Untuk Bangsa 2025/ Foto: InsertLive

"Sebenarnya ini untuk merayakan 80 tahun Indonesia merdeka, karena saya sudah buat SUB sejak tahun 2010 di mana kami selalu membawakan lagu-lagu Indonesia yang sudah lama tidak dibawakan," ungkap Avip dalam konferensi pers di Graha Bhakti Budaya, Sabtu (2/8).

Sementara pemiilihan lagu untuk tiap dekade musik Indonesia diakui Avip Priatna cukup sulit dilakukan, tetapi bersama dengan para komposer yang terlibat ia berusaha untuk menampilkan lagu-lagu yang belum pernah ditampilkan sebelumnya.

Avip juga menekankan soal pemilihan lagu ikonik yang bisa menggambarkan perkembang sebuah era musik di Indonesia. Ia juga membawakan lagu-lagu dari mendiang Titiek Puspa sebagai bentuk penghormatan terhadap musisi legendaris itu.

"Ini adalah bentuk penghormatan kami terhadap Titiek Puspa yang baru saja wafat," tutur Avip.


Konser Simfoni Untuk Bangsa 2025Penghormatan Titiek Puspa di Konser Simfoni Untuk Bangsa 2025/ Foto: InsertLive

Sementara soal royalti musik yang saat ini cukup sensitif, Avip menegaskan pihaknya selalu mendaftarkan lagu yang akan dibawakan dalam konser kepada Wahana Musik Indonesia (WAMI) selaku badan yang mengelola hak cipta lagu.

"Jadi kami setiap konser, selalu menyerahkan daftar lagu yang akan kami bawakan ke WAMI, biar mereka yanhg mengurus semua aturan tentang royalti," beber Avip.

Ia kemudian menyoroti niat baik dari JCO untuk tetap bisa melestarikan musik Indonesia agar semakin dihargai dan tak dilupakan generasi muda saat ini. Konser Simfoni Untuk Bangsa pun hadir sebagai bentuk apresiasi terhadap musik Indonesia.

"Jangan sampai ini menjadi masalah, karena kami memiliki niat baik untuk melestarikan lagu-lagu Indonesia. Kami juga mengajak grup paduan suara cilik agar mereka bisa mengetahui lagu kebangsaan Indonesia," kata Avip Priatna.

Konser Simfoni Untuk Bangsa kemudian menjadi wadah bagi para komposer muda Indonesia untuk berkarya lewat aransemen lagu-lagu Indonesia sesuai dengan masa kini. Meski demikian, rasa dari lagu yang sudah ada juga tetap ditampilkan.

"SUB merupakan wadah bagi arranger muda Indonesia untuk berkarya, tetapi dalam aransemen kami selalu berusaha untuk tidak menghilangkan 'rasa' asli dari lagu tersebut," pungkas Avip.

(asw)

Tonton juga video berikut:

Read Entire Article
Industri | Energi | Artis | Global