Richa Novisha Pilih Lewati Proses Duka Secara Alami Usai Kepergian Gary Iskak

Jakarta, Insertlive -

Richa Novisha masih merasakan duka yang mendalam usai kepergian sang suami, Gary Iskak. Ia pun mengaku masih sering menangis mengingat kepergian suami yang begitu mendadak.

Meski demikian, Richa mengaku dirinya memilih untuk menjalan proses berduka ini secara alamiah. Ia memberikan kesempatan kepada dirinya sendiri untuk memproses rasa sedih agar bisa mendapatkan keikhlasan.

Richa kemudian menyebut fase kesedihan ini sebagai hal yang wajar sebagai manusia, apalagi Gary Iskak sendiri belum genap 40 hari meninggal dunia.

"Pasti (merasa sedih karena) belum 40 hari ya, kalau zaman dulu kan (istilahnya) tanahnya masih basah. Jadi selama 40 hari itu masih suka menangis, belum berasa (dia pergi). Jadi masih mencoba untuk berproses, mencoba untuk ikhlas," ungkap Richa Novisha saat ditemui di Studio TRANS7, Warung Buncit, Jakarta Selatan pada Jumat (12/12).

Richa Novisha juga mengungkapkan bahwa kondisi emosinya saat ini masih cukup labil, bahkan pada beberapa kesempatan dirinya masih merasa ada sosok almarhum di sisinya.

Namun Richa memegang teguh prinsip bahwa duka adalah untuk setiap manusia. Ia tak ingin memaksakan diri untuk menjadi tegar dan memilih untuk menjalani masa kesedihan itu secara alamiah. Hal ini pun menjadi bagian dari upaya penyembuhan diri.

"Nggak apa-apa menikmati masa duka ini sepuasnya. Nggak apa-apa, nikmatin. Kita manusia kok, punya rasa emosi," tutur Richa.

Lebih lanjut, Richa juga menuturkan bahwa berdamai dengan keadaan tak berarti melupakan, tetapi mengikhlaskan dengan tulus sembari melanjutkan hidup.

"Mermang harus berdamai, karena hidup harus terus berjalan. Aku nggak bisa sedih terus, aku harus fight buat anak-anak," pungkasnya.

Gary Iskak sendiri meninggal dunia usai mengalami kecelakaan maut pada 29 November 2025 silam. Kepergian sang aktor kemudian meninggalkan duka yang mendalam bagi keluarga dan teman dekat, serta industri hiburan Indonesia.

Sang aktor pun dikenang sebagai sosok yang dekat dengan keluarga disertai dengan karya-karyanya yang dicintai masyarakat Indonesia.

(asw)