Jakarta -
Baby Sulthan, putra dari selebritas Roro Fitria mengalami reaksi food intolerance yang cukup serius setelah mengonsumsi ikan salmon di sebuah hotel bintang lima di Kota Bandung. Kejadian ini memicu langkah hukum yang akan ditempuh oleh Roro dengan didampingi tim kuasa hukum.
Roro Fitria mengungkapkan bahwa sejak awal sudah menyerahkan penanganan masalah ini sepenuhnya kepada kuasa hukumnya.
"Nah iya, kebetulan Nyai itu kan dari dulu memang selalu dilindungi oleh beberapa tim kuasa hukum ya. Dan saat ini, ini sudah termasuk yang paling sedikit biasanya ya bawa sampai 20 lawyer ya. Ini karena keadaan mendesak dan yang ready di Jakarta. Lawyer Nyai berjumlah 6," ujarnya saat ditemui di Studio Rumpi No Secret Trans pada Selasa (8/6/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tim kuasa hukum yang dipimpin oleh Asgar Sjafri terdiri dari beberapa anggota profesional, termasuk dokter dan pengacara lainnya.
"Ini adalah surat kuasa yang menyatakan pelimpahan segala sesuatu hal hukum, Nyai serahkan kepada tim kuasa hukum," tambah Roro menunjukkan surat kuasa.
Di samping itu, bintang film Gunung Kawi tersebut sudah menyampaikan bahwa semua proses komunikasi awal sudah dilakukan kepada pihak hotel. Namun pelayanan yang diberikan dinilai jauh dari standar hotel bintang lima sehingga ia juga berkonsultasi ke Badan Perlindungan Konsumen.
"Hospitality atau service yang dilakukan kok bukannya sesuai dengan bintang 5, tapi malah 1. Karena tidak mengindahkan dari apa yang dimakan konsumen dianggap penting gitu loh. Makanya Nyai berserta kuasa hukum juga melakukan komunikasi juga oleh Badan Perlindungan Konsumen," jelasnya.
Roro menegaskan bahwa hak konsumen, terutama terkait kesehatan Baby Sulthan, tidak diperhatikan oleh pihak hotel.
"Seharusnya pihak hotel yang menyediakan makanan yang benar-benar fresh dan dilindungi atas kesehatannya tidak akan terjadi apa-apa," tuturnya.
Reaksi food intolerance yang dialami Baby Sulthan tergolong sangat serius. Anak tersebut harus mendapatkan infus selama beberapa hari akibat bibir bengkak, muntah-muntah, dan dehidrasi berulang kali.
"Itu sudah sangat fatal ya. Cuma dari pihak hotel tidak ada tanggapan sama sekali," ungkap Roro.
Biaya pengobatan yang harus dikeluarkan terbilang cukup besar, meski Roro enggan menyebut nominal secara rinci. Selain itu, keluarga juga mengalami kerugian immaterial karena batal mengikuti acara family camp bersama ustaz yang sangat ditunggu oleh Roro.
"Kalau untuk biaya lumayan ya. Cuma untuk spill real nominal itu gak etis ya. Menurut Nyai itu ya lumayan ya. Dan gak hanya itu, jadi Nyai juga batal di family camp ustaz kenal, dengan penuh ilmu-ilmu kajian, celah-celah ilmu yang bagus," bebernya.
Ketika ditanya soal kondisi ikan yang dimakan, Roro mengungkapkan ada indikasi bahwa salmon tersebut kurang segar.
"Kalau saat itu Nyai makan, Nyai masih ingat sekali, dan saksinya ada babysitter. Nah kalau ambyar itu persepsinya adalah kurang baik, kurang fresh," katanya.
Roro juga menjelaskan alasan mengapa hanya anaknya yang mengalami reaksi negatif, meski peserta lain yang makan buffet sama tidak ada yang sakit.
"Kembali lagi ke antibody masing-masing anak itu berbeda-beda. Kalau antibody tidak baik, dan memakan suatu konsumsi yang tidak layak atau kurang fresh, ya sudah kita kena gitu," katanya.
Ia juga membantah tudingan bahwa Baby Sulthan memiliki alergi sebelumnya.
"Alhamdulillah Baby Sulthan tidak pernah ada alergi ikan apa pun, makanan apa pun, minuman, bahkan obat-obatan juga tidak ada alergi. Jadi itu pure benar makanan seperti apa yang disampaikan pak dokter, makanan terakhir yang disampaikan Baby Sulthan," pungkasnya.
(fbr/mau)