Jurus Swasta Sediakan Layanan Rantai Pendingin di RI

3 weeks ago 84
Update Berita Hot Malam Tepat Non Stop

Jakarta -

Banyak pelaku industri di Indonesia yang masih mengalami kesulitan dalam mendapatkan solusi pendinginan yang tepat. Direktur Utama PT Bingshan Makmur Indonesia (BMI) Jason Halim mengungkapkan perusahaan memiliki teknologi dan jaringan untuk menyediakan layanan pendinginan.

BMI akan menghadirkan berbagai produk, mulai dari cold room modular yang cocok untuk UMKM dan bisnis skala menengah, hingga unit kondensasi luar ruangan (OCU) untuk proyek HVAC industri. Seluruh solusi dirancang agar hemat energi, mudah dalam perawatan, dan mampu disesuaikan dengan kebutuhan berbagai sektor.

"Skalabilitas adalah kunci. Kami ingin memastikan solusi kami bisa diakses oleh semua level bisnis, baik restoran kecil, distributor bahan makanan, hingga pabrik pengolahan besar," tambah Jason.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

BMI perusahaan patungan antara Thermo Asri Makmur (TAM) dan Dalian Bingshan Engineering & Trading Co., Ltd., resmi diluncurkan di Indonesia. Kehadiran BMI diharapkan menjadi katalis dalam memperkuat ekosistem rantai dingin nasional yang andal, efisien, dan berstandar global.

Langkah ini menjadi bagian dari upaya strategis memperkuat infrastruktur logistik suhu terkontrol (cold chain) di Indonesia, yang semakin penting seiring meningkatnya kebutuhan distribusi untuk produk pangan, farmasi, dan logistik e-commerce.

"Kami merasa sinergi ini kuat karena Bingshan adalah perusahaan global dengan pengalaman proyek di lebih dari 60 negara. Mereka punya keahlian teknik dan kapasitas skala besar yang luar biasa. Sementara TAM sudah lebih dari 40 tahun membangun jaringan distribusi dan layanan purna jual di lebih dari 20 kota di Indonesia lewat merek Thermo King," kata Jason.

Jason menegaskan bahwa sinergi ini menawarkan lebih dari sekadar produk pendingin. BMI hadir untuk menjawab kebutuhan sistemik akan solusi rantai dingin yang efisien, andal, dan berorientasi jangka panjang.

Direktur BMI, Wang Feng, menambahkan bahwa jumlah produk yang ditawarkan BMI sangat bervariasi. Hal ini karena sistem pendingin bukan terdiri dari satu produk saja, melainkan merupakan sistem terintegrasi yang mencakup kompresor, kondensor, hingga air cooler, yang semuanya diproduksi secara mandiri.

"Selama ini kami sudah mengerjakan banyak proyek industri besar di Indonesia, tapi sekarang kami ingin membantu juga sektor home industry dan pelaku usaha kecil. Maka kami siapkan juga alat dan cold storage kecil yang bisa bantu masyarakat menyimpan barang lebih segar," lanjut Wang Feng.

Jason juga menyoroti bahwa sistem rantai dingin merupakan fondasi penting dalam memastikan ketahanan pangan nasional. Produk-produk seperti daging, ikan, buah, hingga vaksin memerlukan kontrol suhu ketat agar tetap aman dan berkualitas selama proses distribusi.

"Tanpa rantai dingin yang kuat, produk bernilai tinggi bisa rusak sebelum sampai ke konsumen. Ini bukan hanya merugikan ekonomi, tapi juga menyangkut kesehatan publik," kata dia.

Data dari Mordor Intelligence menunjukkan bahwa pasar rantai dingin Indonesia diperkirakan tumbuh rata-rata 10 persen per tahun hingga 2030, dengan nilai pasar mencapai 5,2 miliar dolar AS pada akhir periode tersebut. Pertumbuhan ini didorong oleh lonjakan permintaan di sektor makanan olahan, pertanian, farmasi, dan e-commerce.

BMI menjadi perusahaan patungan internasional pertama dari Bingshan Group di luar Tiongkok, menandai komitmen jangka panjang mereka terhadap pasar Indonesia. Tak hanya dari sisi bisnis, BMI juga berkomitmen menciptakan lapangan kerja lokal. "Ke depannya kami akan menambah karyawan asli Indonesia sebagai salah satu strategi dari joint venture ini," tutur Wang Feng.

"Kami percaya Indonesia adalah pasar masa depan untuk industri cold storage. Visi kami bukan hanya tumbuh sebagai pemain besar, tapi juga membantu membangun sistem logistik nasional yang lebih efisien dan berkelanjutan," tutup Jason.

(kil/kil)

Read Entire Article
Industri | Energi | Artis | Global