Jakarta, CNBC Indonesia — Para konglomerat yang hadir di pertemuan Solidaritas dan Sinergi Pemangku Kepentingan Pemangku Pasar Modal, Senin (3/3/2025) sepakat untuk meminta Otoritas Jasa Keuangan dan Bursa Efek Indonesia (BEI) melonggarkan aturan pembelian saham kembali atau buyback.
Mereka meminta buyback dapat dilakukan tanpa harus melalui persetujuan rapat umum pemegang saham tahunan (RUPS).
Presiden Komisaris PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN) Agus Projosasmito yang ikut hadir dalam acara tersebut mengatakan bahwa diperlukan kerja sama untuk menjaga keadaan pasar modal Tanah Air di tengah gempuran faktor eksternal yang terbilang kuat.
Menurut dirinya ada dua hal yang perlu dicermati, yakni penundaan short sell karena menekan para emiten. "Dan kedua emiten boleh buyback tanpa RUPS. Itu tidak usah diperimbangkan lagi Pak, saya kira diputuskan saja," katanya.
Hal senada juga disampaikan oleh Direktur Utama PT Alamtri Resources Indonesia Tbk sebelumnya PT Adaro Energy Indonesia Tbk Garibaldi Thohir. Dia menilai banyak perusahaan yang memiliki fundamental bagus, tetapi secara valuasi masih murah. "Jadi memang buyback [tanpa RUPS] tadi diizinkan, dicari mekanisme sedemikian rupa. Kalau ada kemudahan, kami siap," katanya.
Pria yang akrab disapa Boy tersebut menilai ada dua hal yang mempengaruhi stabilitas IHSG, yakni eksternal dan hal-hal yang masih bisa dikendalikan. Kemudahan buyback, menurutnya, akan mampu menjaga stabilitas IHSG.
Ketua Umum Kadin Anindya Bakrie juga sepakat dengan aturan yang dapat memberikan kemudahan kepada emiten untuk melakukan buyback. Pasalnya saat ini banyak perusahaan yang memiliki uang tunai menumpuk.
Adapun BEI hari ini mengumpulkan pelaku pasar dan juga Otoritas Jasa Keuangan terkait anjloknya IHSG pada akhir pekan lalu, Jumat (28/2/2025). Sebagaimana diketahui, IHSG anjlok 3,31% pada penutupan perdagangan Jumat (28/2/2025), di level 6/270,6. Posisi tersebut adalah yang terendah sejak September 2021.
(mkh/mkh)
Saksikan video di bawah ini:
Video: IHSG Ditutup Menguat Hingga IHK Februari Deflasi 0,48%
Next Article Video: IHSG Melemah Nyaris 1%, Simak Rekomendasi Saham Besok