Ransomware Terus Menyerang, Ini Penyebab Data Bocor Sering Terjadi di RI

1 day ago 5

Jakarta -

Ancaman serangan siber terus mengintai perusahaan pengelola data di Indonesia pada 2025. Solusi backup andal pun kini menjadi kebutuhan untuk memperkuat ketahanan siber.

Berdasarkan laporan Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) sepanjang 2024 terjadi lebih dari 120 juta serangan siber dengan ransomware sebagai salah satu ancaman terbesar. Lumpuhnya Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) pada tahun lalu pun menjadi buktinya hingga layanan publik terganggu.

Bahkan, jumlah serangan ransomware mengalami lonjakan di Indonesia pada tahun lalu dibandingkan negara di kawasan Asia Tenggara, di mana ada 32.803 serangan. Sedangkan untuk Filipina alami 15.208 serangan, Thailand 4.841 serangan, Malaysia 3.920 serangan, Vietna, 692 serangan, dan Singapura 107 serangan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Country Manager Synology Clara Hsu, mengungkapkan bahwa serangan siber akan terus mengalami peningkatan setiap tahunnya. Rentetan kebocoran data yang terjadi di Indonesia belakangan ini karena dua hal.

"Pertama, ransomware itu makin canggih karena hacker itu makin lihai, hebat. Cara mereka menyerang juga berbeda, tidak seperti phising email, nggak kelihatan seperti ransomware, sehingga edukasi itu sangat penting. Misalnya, tim IT sudah paham serangan ini ransomware tapi karyawan lainnya tidak paham itu, dan kebanyakan ransomware itu menyerang di karyawan biasa," tutur Clara, Kamis (20/5/2025).

"Kedua, karena ransomware making canggih, vendor juga beri solusi canggih, tapi banyak perusahaan yang belum tahu memaksimalkan fitur yang sudah ada. Maka dari itu, kenapa kita harus banyak melakukan pelatihan, edukasi, untuk menambah pengetahuan bahwa backup itu ada ternyata teknologi baru," paparnya.

Merespon tantangan tersebut, Synology menghadirkan ActiveProtect, sebuah solusi perlindungan data terbaru yang menggabungkan perangkat lunak backup, server, dan penyimpanan dalam satu sistem terintegrasi.

Clara menjelaskan perangkat solusi ini dirancang untuk menjawab kebutuhan bisnis di Indonesia dengan perlindungan data lebih sederhana, aman, dan efisien dengan dukungan platform yang luas, fitur keamanan canggih, serta skalabilitas tinggi yang kesemuannya dengan harga transparan tanpa biaya tambahan tersembunyi.

Sejumlah keunggulan dari ActiveProtect ini di antaranya fitur utamanya, sebagai berikut:

  • Solusi All-in-One - Menggabungkan backup, pemulihan, dan pengelolaan dalam satu perangkat, menghilangkan kebutuhan akan perangkat lunak dan perangkat keras terpisah yang lebih kompleks.
  • Dukungan Luas - Melindungi PC, Mac, server fisik dan file, mesin virtual, database, serta layanan Microsoft 365 dalam satu platform yang mudah digunakan.
  • Manajemen Skala Besar - ActiveProtect Manager (APM) memungkinkan pemantauan hingga 150.000 workload atau 2.500 lokasi, memberikan visibilitas penuh bagi tim TI.
  • Keamanan Maksimal - Dilengkapi immutable backup, air-gap, serta kepatuhan terhadap regulasi, memastikan data tetap aman dari ransomware dan ancaman lainnya.
  • Efisiensi Lebih Baik - Teknologi deduplikasi global mengurangi beban jaringan hingga 99% dan kebutuhan penyimpanan hingga 50%, membuat backup lebih cepat dan hemat biaya.
  • Harga Transparan - Semua fitur premium bisa digunakan dengan satu kali pembelian, tanpa biaya langganan tambahan. Perangkat juga dapat mengelola hingga tiga backup server tanpa lisensi tambahan.

"Saat ini backup 3-2-1, yaitu tiga salinan, dua ditempatkan di lokal, dan satu salinan data di offsite itu sudah tidak cukup. Tapi, Synology menerapkan 3-2-1-1-0. Apa itu dua tambahan berikutnya? Satu harus immutable, offline dan terisolasi, dan zero itu error karena backup hanya berguna kalau di-restore, kalau tidak bisa di-restore, maka backup tidak berguna," pungkasnya.


(agt/agt)

Read Entire Article
Industri | Energi | Artis | Global