Rupiah Balik Menguat Hari Ini, Dolar Tersungkur ke Rp16.475

1 week ago 5

Jakarta, CNBC Indonesia - Rupiah menguat terhadap dolar Amerika Serikat (AS) di tengah potensi meredanya tensi geopolitik.

Dilansir dari Refinitiv, rupiah ditutup menguat 0,6% di angka Rp16.475/US$ pada hari ini, Senin (3/3/2025). Posisi ini mematahkan tren pelemahan yang telah terjadi selama empat hari beruntun atau sejak 25 Februari 2025.

Sementara indeks dolar AS (DXY) pada pukul 14:57 WIB turun 0,31% di angka 107,27 Angka ini lebih rendah jika dibandingkan dengan posisi kemarin (28/2/2025) yang berada di angka 107,61.

Pelaku pasar saat ini sedang menunggu pemberlakuan tarif baru kepada Meksiko dan Kanada besok, Selasa (4/3/2025).

Pekan lalu, Trump kembali mempertegas tabuhan genderang perang dagangnya dengan mengumumkan tarif baru terhadap Meksiko dan Kanada sebesar 25% akan mulai berlaku pada Selasa besok.

Sementara China akan dikenakan tambahan tarif 10% pada awal pekan depan pula. Keputusan ini memperkuat kebijakan proteksionisme ekonomi yang menjadi ciri khas pemerintahannya, sekaligus menambah ketidakpastian di pasar global.

Kebijakan tarif ini sebelumnya sempat ditangguhkan pada 3 Februari untuk jangka waktu satu bulan, yang menyebabkan kebingungan tentang apakah tarif akan kembali diberlakukan atau tidak setelah periode penundaan berakhir.Dalam sebuah unggahan di Truth Social pada Kamis (27/2/2025), Trump memastikan bahwa tarif tersebut akan berjalan sesuai jadwal.

Dalam pernyataannya, Trump mengklaim bahwa perdagangan narkotika ilegal dari Meksiko dan Kanada ke AS masih berada pada tingkat yang sangat tinggi dan tidak dapat diterima, meskipun kedua negara telah berjanji untuk meningkatkan pengawasan di perbatasan mereka.

"Kami tidak bisa membiarkan ancaman ini terus merusak AS. Oleh karena itu, hingga masalah ini berhenti atau setidaknya sangat dibatasi, tarif yang dijadwalkan untuk diberlakukan pada 4 Maret akan tetap berlaku, seperti yang telah dijadwalkan sebelumnya," tulis Trump, sebagaimana dikutip dari CNBC International.

Namun hal menarik yang perlu diperhatikan adalah dolar AS kehilangan momentum naiknya setelah Menteri Perdagangan AS Howard Lutnick menyatakan pada hari Minggu bahwa tarif terhadap Meksiko dan Kanada masih "bersifat fleksibel," yang mengisyaratkan bahwa tarif tersebut bisa lebih rendah dari 25% yang diusulkan.

Apabila hal ini benar terjadi, maka rupiah berpotensi sedikit mengalami penguatan untuk sementara waktu.

CNBC INDONESIA RESEARCH


(rev/rev)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Rupiah Anjlok ke 16.575 per USD, Terparah Sepanjang Sejarah

Next Article Rupiah Menguat Tipis, Harga Dolar Sempat Sentuh Rp15.900

Read Entire Article
Industri | Energi | Artis | Global