Roket Long March 2F lepas landas menuju stasiun luar angkasa di Pusat Peluncuran Satelit Jiuquan di Jiuquan, Tiongkok barat laut, Kamis (24/4/2025).
China berhasil meluncurkan misi berawak Shenzhou-20 ke Stasiun Luar Angkasa Tiangong. Peluncuran dilakukan pukul 17.17 waktu setempat dari Pusat Peluncuran Satelit Jiuquan di Gurun Gobi, menggunakan roket Long March 2F. Misi ini merupakan penerbangan berawak ke-15 dalam program Shenzhou dan yang ke-20 secara keseluruhan sejak program ini dimulai lebih dari tiga dekade lalu.
Shenzhou-20 membawa tiga astronot: Chen Dong sebagai komandan misi, serta Chen Zhongrui dan Wang Jie. Chen Dong, seorang veteran luar angkasa, melakukan penerbangan ketiganya, sementara dua anggota lainnya merupakan pendatang baru yang dipilih pada tahun 2020.
Sekitar 6,5 jam setelah peluncuran, pesawat Shenzhou-20 berhasil merapat dengan modul inti Tianhe di Stasiun Tiangong. Ketiga astronot akan menggantikan kru Shenzhou-19 yang telah berada di stasiun selama 175 hari. Mereka dijadwalkan tinggal selama enam bulan untuk melakukan eksperimen ilmiah, pemeliharaan stasiun, dan instalasi perlindungan terhadap puing luar angkasa.
Misi ini menandai langkah penting dalam ambisi luar angkasa China. Selain memperkuat kehadiran di orbit rendah Bumi, China juga berencana mengirim misi berawak ke Bulan sebelum tahun 2030 dan membangun pangkalan di sana. Kemajuan ini menjadi simbol dari "impian luar angkasa" yang dicanangkan oleh Presiden Xi Jinping.
China juga membuka peluang kerja sama internasional dalam program luar angkasanya. Pakistan, misalnya, sedang dalam proses seleksi astronot yang akan menjadi warga negara asing pertama yang mengunjungi Stasiun Tiangong dalam misi mendatang. Langkah ini menunjukkan upaya China untuk memperluas kolaborasi global di bidang eksplorasi luar angkasa.