Spesies Baru Anaconda Raksasa Ditemukan

5 days ago 19
Update Liputan Live Jitu Online

Jakarta -

Sebuah tim ilmuwan baru-baru ini mengumumkan penemuan spesies baru anaconda raksasa di hutan hujan Amazon, tepatnya di wilayah Ekuador. Ular yang dinamakan anaconda hijau utara (Eunectes akayima) ini terbukti berbeda secara genetik dari kerabat terdekatnya, anaconda hijau (E. murinus), dan berpotensi menjadi spesies ular terbesar di dunia. Penemuan ini menjadi sorotan dunia sains setelah penelitian selama dua dekade akhirnya membuahkan hasil signifikan.

Selama 20 tahun, para peneliti mengumpulkan sampel darah dan jaringan dari anaconda hijau di berbagai wilayah Amerika Selatan. Namun, titik balik penemuan ini terjadi pada tahun 2022, ketika sampel dari komunitas Bameno di wilayah adat Baihuaeri Waorani, Amazon Ekuador, dianalisis.

Sampel tersebut mengungkap perbedaan genetik yang mencolok, menandakan keberadaan spesies baru. Penelitian ini dipandu oleh tim ilmuwan yang bekerja sama dengan masyarakat adat Waorani, dipimpin oleh pemimpin lokal Penti Baihua.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Pemandu adat Waorani adalah kunci keberhasilan identifikasi spesies ini," ungkap Bryan Fry, salah satu peneliti utama, dalam jurnal Diversity yang memuat temuan tersebut dikutip dari GK.

Ekspedisi penemuan ini tidak biasa. "Pemburu pribumi membawa kami ke hutan dalam perjalanan sepuluh hari untuk mencari ular yang mereka anggap suci," kata Fry.

Menariknya, aktor Hollywood Will Smith turut bergabung dalam ekspedisi ini saat syuting serial National Geographic. "Kami mendayung kano menyusuri sungai dan cukup beruntung menemukan beberapa anaconda bersembunyi di perairan dangkal, menunggu mangsa," tambahnya.

Anaconda Hijau UtaraAnaconda Hijau Utara Foto: Jesús Rivas via GK

Analisis genetik menunjukkan bahwa Eunectes akayima berbeda hingga 5,5% secara genetik dari E. murinus. "Angka ini sangat mengesankan," ujar Fry, seraya membandingkan bahwa perbedaan genetik antara manusia dan kera hanya sekitar 2%.

Anaconda hijau utara ini juga mencuri perhatian dengan ukurannya yang luar biasa. Salah satu individu betina yang ditemukan di desa Waorani memiliki panjang 6,3 meter, meskipun laporan lokal menyebut ada ular yang jauh lebih besar.

Sebagai predator puncak, anaconda memainkan peran penting dalam ekosistem hutan hujan. Mereka mengendalikan populasi mangsa seperti ikan, hewan pengerat, rusa, hingga buaya, dengan kecepatan dan kemampuan mencekik yang mematikan.

"Kehilangan ular ini akan menjadi bencana besar bagi keseimbangan ekologi," Fry memperingatkan.

Namun, ancaman terhadap spesies ini nyata. Penggundulan hutan, perburuan, dan polusi akibat tumpahan minyak mengancam habitatnya, terutama populasi kecil anaconda hijau utara yang baru ditemukan.

Masyarakat adat Waorani, yang telah lama melindungi wilayah mereka, menjadi garda terdepan dalam upaya konservasi. Pada 2019, pemimpin Waorani Nemonte Nenquimo memenangkan gugatan melawan pemerintah Ekuador yang berupaya membuka wilayah mereka untuk eksplorasi minyak.

Anaconda Hijau UtaraAnaconda Hijau Utara Foto: Jesús Rivas via GK

"Kami melindungi hutan dari polusi dan kerusakan," kata Nenquimo, yang masuk daftar 100 orang paling berpengaruh versi Time pada 2020.

Meski begitu, ancaman terhadap Amazon terus berlanjut, mulai dari eksplorasi minyak hingga perubahan iklim. "Habitat ular ini sangat rentan terhadap kepunahan," kata Fry.

Penemuan spesies baru ini menjadi pengingat akan kekayaan biodiversitas Amazon sekaligus urgensi untuk melindunginya. "Kita harus bertindak cepat," tegasnya.

Simak Video "Spesies Baru Anakonda Ditemukan, Panjangnya 26 Kaki"
[Gambas:Video 20detik]

Read Entire Article
Industri | Energi | Artis | Global