Jakarta -
Kementerian Perindustrian sukses menggelar Industrial Festival 2024 di Surabaya yang diikuti oleh lebih dari 3.600 peserta, termasuk mahasiswa dan generasi muda. Acara ini dibuat untuk meningkatkan keterampilan dan pengetahuan terkait industri di kalangan generasi muda.
Festival yang dipusatkan di Dyandra Convention Center Surabaya pada 4-5 Desember ini, menampilkan berbagai talk show, workshop dan coaching clinic, mini expo, dan juga factory tour.
Setelah sukses menggelar Industrial Festival di Tangerang dan Jakarta, Kementerian Perindustrian memilih Surabaya sebagai lokasi ketiga karena merupakan pusat ekonomi dan industri terbesar dengan sektor manufaktur yang berkembang pesat. Surabaya memiliki 27 perguruan tinggi terbaik dan populasi Gen Z terbesar kedua di Indonesia, sehingga diharapkan acara ini berdampak positif bagi generasi muda setempat.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita mengungkapkan kebanggaannya atas antusiasme generasi muda Surabaya dalam mengikuti kegiatan Industrial Festival.
"Ini merupakan salah satu indikasi mulai terbentuknya engagement antara dunia industri dengan generasi muda, yang kami harapkan bisa menjadi para industrialis Indonesia di masa depan," ujar Agus dalam keterangan tertulis, Jumat (6/12/2024).
Antusiasme generasi muda Surabaya terlihat dalam sesi Kuliah Umum 'Are You Fit for the Future?' oleh Menteri Perindustrian (4/12). Sekitar 1.100 mahasiswa dan komunitas pemuda hadir, dengan beberapa peserta mengajukan pertanyaan tentang perkembangan industri dan keterampilan yang dibutuhkan untuk menjadi SDM kompeten di masa depan.
Selain Kuliah Umum, lebih dari 2.500 audiens mengikuti talk show community engagement yang menghadirkan praktisi, komunitas, dan influencer untuk membahas kompetensi diri, pendidikan, keterampilan, dan kewirausahaan.
Delapan sesi talk show community engagement, termasuk 'Join the Digital Frenzy' yang menampilkan narasumber seperti Sekjen Kemenperin Eko SA Cahyanto, founder @youngtrepreneur.id Oraldo Emeraldi, dan content creator Kadafi Devayana. Sesi ini membahas peluang bisnis dan profesi bagi Gen Z di era digital serta tips dalam digitalisasi bisnis.
Selanjutnya, sesi 'Halal Industry: The Promising Future' menampilkan Redha T Ardias dari PT Sila Agri Inovasi dan founder Baba Rafi Enterprise Hendy Setiono. Mereka berbagi pengalaman sebagai pengusaha muda di industri halal, yang menawarkan peluang bisnis dan karier bagi Gen Z di masa depan.
Lebih lanjut, sesi talk show 'Embracing Human Values in the Era of Artificial Intelligence (AI)' menghadirkan CEO Bardi Smarthome, Ryan Tallulah dan AI trainer, Monica Giovani, sebagai narasumber. Mereka membahas pemanfaatan AI dan peluang pengembangannya secara mendalam.
Pada sesi 'Hacking Personal Branding', Audrey Maximilian (Co-founder Riliv), Ajeng Asmarandhany (career coach), dan Natsha Keniraras (Finalis Miss Indonesia) memberikan saran tentang membentuk personal branding. Mereka membahas soft skill seperti public speaking, membuat CV yang baik, grooming, dan menjaga kesehatan mental.
Sesi 'Unleash Nextgen's Potential, Shape the Future', Annisa Thabina dari Jobstreet dan sociopreneur Anindytha Arsa membahas keterampilan dan kompetensi yang dibutuhkan industri saat ini dan masa depan, serta peluang karier di industri masa depan.
'Building Resilience through Collaboration', sesi yang dibawakan Samuel Reynaldo (Tenue De Attire) dan Yessie Natassia (Fashionista & YORRI) membagikan kisah sukses tentang membangun ketahanan bisnis menghadapi tantangan industri melalui kolaborasi dan networking.
Terakhir, sesi talk show 'Greentech: Sustainability for Better Future', membahas bisnis berkelanjutan dan inovasi ramah lingkungan yang diminati Gen Z. Sesi ini menghadirkan Bintang Gantyna (founder Trash Smith) dan Fahmi Fahrizal Mufti (PT Tirta Fresindo Jaya) yang membagikan pengalaman mereka.
Antusiasme generasi muda terlihat dalam partisipasi 270 peserta pada sembilan workshop yang diselenggarakan oleh Kemenperin. Workshop ini bertujuan meningkatkan keterampilan bekerja dan berbisnis, meliputi Pemasaran Melalui Media Sosial, Menghitung TKDN dan Pendaftaran di e-Katalog, Business Model Canvas, dan Pengembangan Mobile Game.
Workshop lainnya termasuk Penggunaan AI dalam Bisnis, Video Creator, Pembuatan Sandal Kulit, Simple Dashboard & Monitoring Pertumbuhan Bisnis, dan Foto Produk.
Seluruh sesi workshop tersebut menghadirkan para praktisi dan pelatih dengan skill mumpuni di bidangnya untuk memberikan pengalaman dan wawasan baru, baik kepada para mahasiswa yang sedang menggali minat dan potensi, maupun yang telah mulai mengembangkan bisnisnya.
Industrial Festival menggelar mini expo dengan 60 booth yang memamerkan produk tenant inkubator bisnis BDI Kemenperin, produk ber-TKDN, dan produk industri halal. Expo ini bertujuan mempertemukan tenant inkubator bisnis dengan potential buyer. Selain itu juga, ada Forum Komunikasi Halal yang dihadiri 150 peserta, termasuk pembina dan pelaku industri halal dari Jawa Timur.
(akn/ega)