Jakarta -
Ilmuwan satu ini tengah jadi sorotan publik setelah dipanggil Prabowo Subianto. Ia adalah Stella Christie, profesor di Tsinghua University China. Kepada wartawan, Stella menuturkan secara jelas profil singkatnya. Profesor dari kampus top di China ini disebut bakal menjadi anggota di kabinet Prabowo.
"Saya orang Indonesia asli, saya menyelesaikan gelar S1 dari Harvard University, S2 dan S3 dari Northwestern University. Dan saya sudah menjadi Guru Besar di Swarthmore Colleges, itu nomor 3 universitas paling baik di Amerika Serikat, dan sekarang menjabat Guru Besar Tsinghua University," kata Stella dikutip dari detikNews, Rabu (16/10/2024).
Tak cuma sebagai profesor di Tsinghua University, Stella juga merupakan Ketua Riset di Laboratorium Otak dan Kecerdasan kampus tersebut. Stella diketahui telah memulai kariernya sebagai periset di kampus luar negeri sejak tahun 2010.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mengutip laman Tsinghua University, pada tahun 2010-2012 ia menjadi peneliti pascadoktoral di The University of British Columbia. Kemudian, pada tahun 2015-2016 Stella bertandang ke Stanford University sebagai peneliti tamu.
Tak berhenti di sana, Stella terus melebarkan sayapnya dalam dunia penelitian. Ia pernah menjabat sebagai Associate Professor di Swarthmore College. Sebelumnya, di sana ia merupakan asisten profesor.
Profil Tsinghua University
Universitas Tsinghua adalah universitas negeri di Haidian, Beijing, China. Universitas ini berafiliasi dan didanai Kementerian Pendidikan China. Mereka punya banyak jurusan dengan fakultas di bidang sains, teknik, humaniora, hukum, kedokteran, sejarah, filsafat, ekonomi, manajemen, pendidikan, dan seni.
Penelitian di Universitas Tsinghua sebagian besar didukung pendanaan pemerintah. Di bidang sains dan teknologi, pendanaan dari sumber-sumber ini berjumlah lebih dari 20 miliar yuan, mensubsidi sekitar 1.400 proyek setiap tahun yang dilakukan oleh universitas.
Kampus ini memang sangat bergengsi. Menurut Times Higher Education, Universitas Tsinghua menduduki peringkat No. 1 di China, juga di seluruh wilayah Asia-Oseania, dan negara-negara berkembang.
Secara internasional, Tsinghua disebut universitas China paling bereputasi oleh Times Higher Education World Reputation Rankings, di mana universitas ini menduduki peringkat ke-8 secara global dan ke-1 di Asia-Pasifik.
Beberapa sosok penting dunia kadang memberikan kuliah di Tsinghua University. Misalnya pendiri Facebook, Mark Zuckerberg. Dia beberapa kali mengunjungi kampus itu, misalnya pada tahun 2015 dan juga di 2017.
Dalam pidatonya di Tsinghua kala itu, Zuckerberg berbicara mengenai perkembangan pesat Facebook dan keinginannya untuk berekspansi di China. Selama 20 menit berbicara, Zuck sepenuhnya menggunakan bahasa Mandarin.
Zuckeberg bersama CEO Apple, Tim Cook, pendiri Tesla Elon Musk, sampai CEO Microsoft, Satya Nadella, juga masuk sebagai Dewan Penasihat di sekolah bisnis Tsinghua University.
Universitas Tsinghua menghasilkan banyak lulusan terkemuka, terutama di bidang politik, akademik, dan industri. Alumni terkenal yang pernah menduduki posisi senior dalam politik China termasuk presiden saat ini, Xi Jinping, mantan sekretaris jenderal dan presiden China Hu Jintao, dan mantan perdana menteri Zhu Rongji.
Alumni terkenal di bidang sains termasuk peraih Nobel Yang Chen Ning yang memperoleh Nobel Fisika, pemenang Penghargaan Wolf dalam matematika Shiing-Shen Chern, dan astronom Zhang Yuzhe.
Tsinghua juga dikenal sebagai universitas yang telah mendidik banyak miliarder dibandingkan universitas lain di China di mana sejak tahun 2017 telah menghasilkan 152 miliarder dari alumninya. Mereka antara lain adalah Sun Hongbin (real estate), Xu Hang (peralatan medis), dan Zhang Zetian (e-commerce).
(fyk/fyk)