Jakarta -
Film drama horor berjudul Eva Pendakian Terakhir' akan tayang pada 16 Januari 2025. Film ini memadukan kepercayaan lokal dan drama emosional yang mengisahkan pendakian gunung, namun berubah menjadi tragedi.
Dibintangi oleh Bulan Sutena sebagai Eva, tokoh utama yang tengah berduka karena kehilangan ibunya. Film ini menyajikan perjalanan emosional yang mendalam bagi tokoh yang diperankan gadis berlesung pipi itu.
Bulan Sutena mengaku tertarik memerankan Eva karena cerita film yang unik dan relevan dengan pengalamannya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Film ini sangat menarik karena mengangkat tema pendakian dan alam, sesuatu yang sangat saya sukai. Saya juga merasa terhubung dengan karakter Eva," ujar Bulan Sutena dalam keterangan pada Selasa (10/12/2024).
Sementara itu, proses syuting yang dilakukan di Gunung Kidul memberikan pengalaman unik bagi Bulan. Termasuk berbagai pengalaman mistik yang ia alami sendiri.
"Saat itu ada adegan saya tidur. Entah kenapa saya benar-benar tertidur. Kru mengatakan ada penampakan di depan saya, dan mengendus-endus wajah saya," kenang gadis bernama lengkap Wayan Bulan Yurriana Sutena ini.
Dalam film ini, Bulan juga beradu akting dengan Kiesha Alvaro yang memerankan sosok Pasha. Di mana peran Kiesha berupaya menghibur Eva, mengajaknya mendaki gunung di Sulawesi Selatan, gunung yang dikenal dengan kisah mistis dan medan menantang.
Kiesha Alvaro mengaku tertarik dengan proyek ini karena, film Indonesia yang mengangkat kisah pendakian dan persahabatan sudah jarang. Namun, kali ini film itu juga dibalut horor.
"Terakhir mungkin film 5 Cm ya? Nah film ini juga mengisahkan persahabatan dan pendakian tapi diselimuti kisah horor. Ada banyak plot twist di film ini," ujar Kiesha.
Ia menambahkan cerita film ini juga menawarkan kombinasi emosi yang jarang ditemukan di film horor Indonesia.
"Meskipun temanya horor, film ini menyajikan drama, komedi, dan persahabatan yang membuat penonton harus selalu fokus sejak awal film," jelas Kiesha.
Sementara itu, eksekutif produser Niken Septikasari menjelaskan bahwa inspirasi utama di balik pembuatan film ini adalah kisah seorang pendaki perempuan yang bertahan hidup dengan berbagai kondisi.
"Kami ingin menceritakan bagaimana seseorang yang penuh kebaikan bisa bertahan dalam kondisi yang sangat sulit. Sosok Eva menggambarkan kekuatan, kebaikan, dan pertolongan Tuhan selalu datang pada mereka yang baik hati," kata Niken.
Film Eva Pendakian Terakhir menurutnya tidak hanya menyuguhkan ketegangan, tetapi juga mengajarkan nilai-nilai kehidupan, seperti menghormati alam dan aturan adat. Niken juga menyoroti beratnya tantangan kru selama proses syuting di Gunung Kidul, termasuk membawa peralatan mereka ke atas gunung dan syuting hingga dini hari demi mendapatkan suasana yang nyata.
"Film ini mengingatkan kita untuk menjaga alam dan menghormati budaya setempat," kata Niken.
Anwar A. Mattawape yang juga eksekutif produser film ini mengharapkan film Eva Pendakian Terakhir menjadi refleksi bagi penonton, terutama generasi muda untuk semakin peduli terhadap lingkungan dan sesama.
"Menambahkan beberapa unsur di film ini terinspirasi dari banyak kisah para pendaki di Indonesia. Sehingga sangat layak untuk dinikmati oleh seluruh kalangan khususnya pendaki gunung dan pecinta alam," kata Anwar.
Dengan alur cerita yang memikat, pesan moral yang kuat, dan perpaduan sinematik yang memukau, film Eva Pendakian Terakhir menjanjikan pengalaman yang tak terlupakan bagi para penonton di bioskop.
"Film ini cocok bagi kalian yang mencintai alam dan pendakian. Jangan lupa tonton Eva Pendakian Terakhir di bioskop ya karena akan ada saya," pungkas Bulan Sutena sambil tertawa.
(fbr/mau)