Digitalisasi, Cara UMKM Ondel-ondel Betawi Bertahan di Tengah Zaman

1 day ago 4
Jakarta -

Ondel-ondel Betawi di Jakarta bisa bertahan digempur zaman dengan menerapkan teknologi digital. Salah satu inovasinya adalah UMKM souvenir ondel-ondel mini yang aktif jualan online, hingga dibawa ke luar negeri.

Inilah kisah Lukman Hakim (55) pemilik UMKM mainan/souvenir ondel-ondel mini dengan nama Ondel-ondel Betawi Bang Lukman. Pria yang berprofesi sebagai satpam di kawasan SCBD, Jakarta ini adalah pegiat budaya Betawi di rumahnya di kawasan Lebak Bulus, Jakarta Selatan.

Namun, melestarikan budaya Betawi di zaman sekarang, butuh inovasi yang cermat. Lukman pun menciptakan ondel-ondel mini dari bahan daur ulang botol bekas. UMKM suvenir ondel-ondel mini ramah lingkungan ini dirintis Lukman di tahun 2013.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

UMKM Ondel-ondel Mini Bang LukmanLukman di ruang workshop ondel-ondelnya Foto: Fitraya Ramadhanny/detikcom

"Saya ciptakanlah ini yang daur ulang ini, harga murah terjangkau. Karena ada tantangan dari Ibu Lurah, saya bilang nggak mau niru-niru pakai kok bulutangkis. Saya mau ciptakan sendiri dari botol," kata Lukman kepada detikINET.

Satu set suvenir ondel-ondel berisi sepasang ondel-ondel lelaki dan perempuan yang dikemas dalam tas tenteng plastik bening. Tentunya ada merk bertulisan 'Ondel-ondel Betawi Bang Lukman'. Pedagang mainan datang membeli dari Lukman Rp 25.000 saja sepasang, lalu mereka menjualnya kembali ke berbagai tempat.

Anak-anak menurut Lukman suka dengan mainan ini karena warnanya yang cerah dan mencolok. Lukman dibantu sekitar 10 orang dari keluarga dan anak-anak sanggar Betawi untuk mengerjakan ondel-ondel mini ini. Selain dijual di berbagai event Betawi dan taman rekreasi, ondel-ondel mini ini juga dijual di berbagai toko seperti supermarket Aneka Buana, ITC Permata Hijau dan beberapa toko lain.

Terbantu Pelatihan Jualan Online

UMKM Ondel-ondel Mini Bang Lukman Ondel-ondel mini dari daur ulang botol bekas (Foto: Fitraya Ramadhanny/detikINET)

Salah satu yang mendukung UMKM Ondel-ondel Betawi Bang Lukman adalah Bank Rakyat Indonesia (BRI). Lukman adalah nasabah BRI dan mengambil Kredit Usaha Rakyat (KUR) tahun 2017 untuk modal usahanya.

Lukman mengatakan dirinya terbantu dengan hubungan baik antara dirinya dengan pihak Bank BRI selama bertahun-tahun. Bahkan dalam wawancara dengan detikFinance, Mantri BRI pun ikut menemani Lukman. BRI kata Lukman melihat potensi dari UMKM miliknya, cara kerja, omzet dan memberikan pendampingan. Lukman juga ikut berbagai pelatihan.

"Saya juga ikut-ikut pelatihan, pelatihan penjualan, pelatihan jualan online, cara kemasan, cara izin bikin merk, kayak begitu. Kita diajarin," kata dia.

Pelatihan ini diadakan Kecamatan Cilandak yang sponsornya bisa macam-macam. UMKM peserta pelatihan juga mendapatkan alat kerja.

"Karena saya craft, saya dapat mesin jahit. Kalau yang kuliner dapat kompor," kata dia.

Bagi Lukman, pelatihan jualan online itu sangat bermanfaat. Dia belajar bagaimana berjualan yang cepat dan efektif serta belajar memasang target omzet dan mewujudkannya

"Kemasan juga harus bagus, jadi ada cara memfoto kemasan supaya menarik. Saya yang tadinya nggak tahu, jadi tahu," ujar dia.

Dengan berjualan online, Lukman bisa mendapatkan pembeli dari luar Jakarta. Dia menyebutkan punya pembeli dari Kalimantan, Sumatera dan Sulawesi. Bahkan, ondel-ondel mininya sudah menjadi souvenir yang dibawa ke luar negeri.

"Waktu itu buat tamu kedutaan Jepang, orang dari DPR pesan sama kita," kata dia.

Pentingnya Digitalisasi UMKM

Djaharuddin Camat Cilandak Jakarta Selatan Djaharuddin Camat Cilandak Jakarta Selatan (Foto: Fitraya Ramadhanny/detikINET)

Terkait dengan hal ini, detikINET juga berbincang dengan Camat Cilandak, Djaharuddin di kantornya. Menurut dia, kegiatan UMUM menjadi salah satu penggerak perekonomian di kawasan Cilandak, Jakarta Selatan khususnya kuliner dan makanan.

"Terkait dengan UMKM cenderamata ini agak langka ya, karena biasanya UMKM ini dari kelompok komunitas. Ondel-ondel miniatur ini kan untuk cinderamata ya, termasuk bikin gantungan kunci dll," kata dia.

Pihak Kecamatan Cilandak menurut dia memiliki program tetap untuk membantu UMKM sebagai bagian dari program Pemprov DKI Jakarta yaitu Jakpreneur di bawah Dinas UMKM. Aneka pembinaan itu mencakup membantu permodalan, mempermudah perizinan, pelatihan keuangan dan pemasaran serta sertifikasi halal bekerja sama dengan KUA.

Pelatihan jualan online juga ada sebagai salah satu strategi pemasaran. Karena, kalau pelaku UMKM hanya mengandalkan lokasi, tidak semua konsumen bisa menjangkau tempat mereka berjualan. Malahan pada saat pandemi COVID-19, UMKM makanan di Cilandak makin laris lewat jualan online, karena semua orang tidak bisa datang ke tempat makan.

"Jadi upaya untuk menggunakan digitalisasi ini kita hadirkan. Banyak sih kerjasama dengan e-commerce sebagai narasumber," kata dia.

Biaya pelatihan ditanggung Dinas UMKM, pihak kecamatan memfasilitasi tempat di RPTRA atau di aula lantai 4 Kantor Kecamatan Cilandak. Pelaku UMKM tidak usah bayar, semuanya gratis.

"Kita cenderung mengarahkan pelatihan-pelatihan yang sifatnya digital untuk pemasarannya. Tapi kami juga tetap melakukan upaya melaksanakan bazar-bazar, yang dilakukan pihak swasta juga ada," kata dia.

Pada momen Ramadhan, juga digelar bazar-bazar UMKM yang difasilitasi kecamatan di beberapa tempat seperti di Cilandak Barat, Pondok Labu dan Bona Indah. Ada 10 event sepanjang tahun dimana momen UMKM bisa tampil seperti momen Idul Fitri, HUT Jakarta, HUT Kemerdekaan RI, Festival Betawi Jangan Melupakan Sejarah (Jamlurah).

UMKM kreatif punya potensi menggerakan perekonomian di masyarakat. Potensi itulah yang rupanya dilihat BRI sehingga banyak menciptakan program dan pendampingan UMKM di seluruh Indonesia. Komitmen BRI melahirkan berbagai program pemberdayaan seperti Rumah BUMN, BRIncubator, Growpreneur by BRI, Pengusaha Muda Brilian sampai BRI UMKM Expo(rt).

Direktur Utama BRI Sunarso menyatakan bahwa UMKM memegang peranan penting sebagai tulang punggung perekonomian nasional. "Kami percaya, dengan memperluas akses pasar global bagi UMKM, kita akan menciptakan surplus neraca jam kerja yang memberikan kesejahteraan bagi rakyat Indonesia," ujarnya dalam keterangan resmi yang diterima detikINET.

Digitalisasi dan Optimisme Pelaku UMKM

UMKM Ondel-ondel Mini Bang Lukman Digitalisasi dan pelatihan jualan online membantu usaha UMKM milik Lukman (Foto: Fitraya Ramadhanny/detikINET)

Kembali kepada sosok Lukman, kepada detikINET dia merasa optimistis tapi realistis dengan UMKM souvenir ondel-ondel mini dari botol daur ulang yang dibantu dengan digitalisasi berupa pelatihan online. Dia mengukur dengan hati-hati bagaimana dia mau mengembangkan usahanya. Digitalisasi UMKM memperluas pasarnya ke luar Jakarta, tapi dia tetap harus berhitung berapa banyak permintaan dan kapasitas produksinya.

Lukman masih punya cita-cita membuat showroom yang lebih rapi di rumahnya untuk menjadi semacam toko suvenir yang lebih enak untuk dikunjungi orang. Untuk mempermudah jualan online Lukman dan istrinya pun sudah terbiasa memakai aplikasi BRImo di smartphone-nya untuk jual beli di toko onlinenya.

"Saya ada BRImo, istri saya juga ada. Yayasan (Betawi Art-red) juga pakai nomor rekening BRI," kata dia.

Ondel-ondel Betawi Bang Lukman bisa dibeli online di e-commerce seperti Tokopedia, Shopee dan Bukalapak. Kini, Lukman sudah biasa mengirim paket ondel-ondel mini dengan jasa pengiriman paket untuk para pembeli online. Lukman senang, karena ondel-ondel mini yang merupakan kebudayaan Betawi bisa mendapatkan penggemar dan pembeli dari luar Jakarta.

"Semua orang dari mana-mana kan larinya ke Jakarta. Kan kita sama-sama orang Indonesia ya, kita bersatu. Ondel-ondel milik semua," pungkasnya.

Simak Video "Video Menkomdigi Sebut Angka Digitalisasi UMKM Belum Signifikan: Baru 38,7%"
[Gambas:Video 20detik]
(fay/fyk)

Read Entire Article
Industri | Energi | Artis | Global