Pendiri Studio Ghibli Jijik Lihat Tren AI Meniru Animasi

4 days ago 15
Portal Liputan 24 Jam Viral Terbaik

Jakarta -

Media sosial beberapa pekan terakhir diramaikan dengan tren AI mengubah foto menjadi animasi yang meniru gaya ikonik Studio Ghibli, perusahaan animasi Jepang di balik film animasi klasik ternama seperti Spirited Away, My Neighbour Totoro, dan Howl's Moving Castle. Penciptanya sedih melihat tren seperti ini.

Berkat versi baru ChatGPT, pengguna dapat mengubah meme internet populer atau foto pribadi menjadi gambar animasi dengan gaya khas sang pendiri Studio Ghibli, Hayao Miyazaki. Di balik kepopulerannya, fitur ini menuai kontroversi. Penggunaan AI dalam pembuatan gambar tersebut berpotensi melanggar hak cipta dan berdampak terhadap seniman.

Dikutip dari The Independent, tren ini menyoroti masalah etika tentang alat kecerdasan buatan yang dilatih pada karya kreatif yang memiliki hak cipta dan apa artinya bagi penghidupan masa depan seniman manusia, serta pertanyaan etika tentang nilai kreativitas manusia di masa yang semakin dibentuk oleh algoritma.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Di tengah ramai tren ini beserta kontroversinya, pernyataan lama Miyazaki mengkritik AI pun kembali dibahas. Seniman berusia 84 tahun ini sebelumnya sudah sering mengkritik peran AI dalam animasi.

Salah satu contoh paling terkenal adalah dalam film dokumenter yang dirilis pada 2016 berjudul Never-Ending Man: Hayao Miyazaki. Dalam film dokumenter tersebut, sekelompok pengembang menunjukkan kepada Miyazaki demo animasi zombi kasar yang dihasilkan AI yang dapat digunakan untuk permainan video.

Hayao MiyazakiHayao Miyazaki. Foto: Instagram @ghibliusa

Orang yang memperagakan animasi tersebut, memperlihatkan gerakan tubuh yang menggeliat dan menyeret dirinya sendiri dengan kepalanya. Miyazaki punya penilaian berbeda. Menurutnya, AI dapat memberikan kita gerakan-gerakan aneh yang tidak dapat kita bayangkan sebagai manusia.

Hal itu mendorong Miyazaki untuk bercerita. "Saya mengenal seorang teman yang memiliki disabilitas. Sangat sulit baginya untuk sekadar melakukan tos. Lengannya yang berotot kaku tidak dapat menjangkau tangan saya. Sekarang, memikirkan dia, saya tidak sanggup menonton hal-hal ini dan menganggapnya menarik," ujarnya.

"Siapa pun yang menciptakan hal ini sama sekali tidak tahu apa itu rasa sakit. Saya benar-benar merasa jijik. Saya benar-benar merasa bahwa ini merupakan penghinaan terhadap kehidupan itu sendiri," cetusnya.

Tren Ubah Foto ala Ghibli

Tren ubah foto menjadi animasi ala Ghibli viral dibagikan di berbagai platform media sosial, di berbagai negara. Tren ini diikuti mulai dari masyarakat biasa sampai para pesohor bahkan pemerintahan.

Gedung Putih Amerika Serikat misalnya, memposting versinya tentang tren ini pada hari Kamis (27/3), dan menuai kritik luas. Pihak Gedung Putih menggunakan alat tersebut untuk mengilustrasikan gambar seorang wanita berusia 36 tahun dari Republik Dominika, menangis setelah ditangkap oleh ICE. Meskipun gambar tersebut telah dilihat lebih dari 45 juta kali di X, banyak yang menyebut postingan tersebut 'jahat' dan 'mengerikan'.

Netizen di Indonesia pun banyak yang menyayangkan orang-orang yang mengikuti tren ini. Beberapa orang yang terlanjur memposting animasi ala Ghibli versi mereka, memutuskan untuk menghapusnya dan meminta maaf karena ketidaktahuan. Sayangnya, masih lebih ramai yang mengikuti tren ini.

Beberapa netizen ada yang berupaya mengedukasi bagaimana animasi Studio Ghibli dibuat dengan penuh dedikasi, sehingga menirunya semena-mena menggunakan AI sungguh tidak menghormati penciptanya dan sangat tidak patut dilakukan.

Postingan yang diposting oleh akun @deadpoetswilde di bawah ini salah satunya, memperlihatkan bagaimana adegan di film 'The Wind Rises' karya Studio Ghibli ini harus digambar dengan tangan tanpa efek CGI apa pun. Butuh waktu 1 tahun 3 bulan untuk membuat scene berdurasi 4 detik.

Ini bukan pertama kalinya AI yang terinspirasi Studio Ghibli menimbulkan kontroversi. Pada Oktober, trailer buatan AI dari film Princess Mononoke pada 1997 memicu reaksi keras setelah menjadi viral di media sosial.

Trailer AI, yang menggunakan akting suara bahasa Inggris dari film aslinya, menampilkan bakat-bakat seperti Billy Cudrup, Clare Danes, dan Minnie Driver, telah sepenuhnya menata ulang animasi gambar tangan dari film Jepang tersebut seolah-olah orang sungguhan yang memerankan bagian tersebut, meskipun dengan CGI.


(rns/rns)

Read Entire Article
Industri | Energi | Artis | Global