Jakarta, CNBC Indonesia - Arisan emas menjadi tren ibu-ibu saat ini karena dianggap lebih menguntungkan dibandingkan dengan arisan pada umumnya.
Seorang karyawan di salah satu toko emas di Cikini Gold Center membeberkan bahwa dirinya pernah menjadi pengurus arisan emas yang diikuti oleh ibu-ibu.
Bahkan dirinya dahulu pernah menjadi pengurus untuk 10 kelompok arisan emas.
Skemanya kurang lebih mirip dengan arisan pada umumnya. Hanya saja yang mendapat 'kocokan' arisan akan mendapatkan emas bukan uang.
"Misalnya bayar Rp700.000 per orang, kemudian dikumpulkan. Lalu uang yang dikumpulkan dibelikan emas. Setelah itu dikocok arisannya. Nah yang keluar namanya dapat emas. Kan lumayan tuh kalau emas bisa disimpan dan harganya bisa naik," bebernya kepada CNBC Indonesia pada Senin (3/3/2025)..
Ia mengatakan tidak semua orang bisa ikut arisan emas karena harus rutin membayar dan tidak bisa 'bolong-bolong'. Biasanya yang ikut adalah pengusaha atau karyawan dengan level jabatan tertentu. Sehingga jalannya arisan emas tetap lancar.
Arisan emas dianggap lebih menguntungkan karena dengan modal setor tetap setiap bulan bisa mendapatkan emas yang bisa digunakan untuk investasi di masa depan. Sebab tren harga emas yang terus meningkat.
(ras/fsd)
Saksikan video di bawah ini:
Video: 2025 Penuh Gejolak, Multifinance Incar Bisnis Bank Emas
Next Article Investasi Emas vs Properti: Mana yang Bikin Cepat Kaya?
