Dampak Ketamine, Obat yang Dikaitkan dengan Perilaku Elon Musk

1 day ago 5

Jakarta -

Sejumlah orang meyakini perilaku kontroversial Elon Musk belakangan ini dikarenakan pemakaian obat ketamine. Obat apa itu dan apa fungsinya?

Tahun lalu, Musk mengatakan kepada Don Lemon dari CNN bahwa ia memiliki resep ketamine dan menggunakan obat tersebut sekitar dua minggu sekali untuk membantu mengatasi gejala depresi. Ketika Lemon bertanya apakah ia pernah menyalahgunakan ketamine, Musk membantahnya.

"Saya rasa tidak. Jika Anda menggunakan terlalu banyak ketamine, Anda tidak dapat benar-benar melakukan pekerjaan Anda," jawab bos SpaceX dan Tesla tersebut.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Apa itu ketamine?

Melansir laman American Addiction Centers, ketamine adalah obat disosiatif yang memiliki kemampuan untuk mendistorsi persepsi sensorik dan menimbulkan perasaan terpisah dari diri sendiri dan lingkungan. Sejak tahun 1970-an, ketamine telah digunakan sebagai anestesi selama prosedur medis pada manusia dan hewan. Sejak tahun 1999, ketamine telah diklasifikasikan sebagai zat terlarang Schedule III, sehingga ilegal untuk penggunaan non-medis.

Di pasar gelap, ketamine umumnya ditemukan dalam bentuk cairan bening atau bubuk putih, terkadang ditekan menjadi bentuk kapsul. Ketamine bubuk dapat dihirup, digulung menjadi rokok bersama ganja atau tembakau, atau dicampur ke dalam minuman, karena tidak berbau dan tidak berasa.

Dalam beberapa tahun terakhir, ketamine telah mendapatkan popularitas sebagai 'club drug' yang digunakan oleh remaja dan dewasa muda di pesta atau rave. Sebuah survei nasional terhadap pemuda Amerika pada tahun 2023, memperkirakan bahwa hampir 1% dari semua siswa sekolah menengah atas telah menggunakan ketamine dalam setahun terakhir.

Efek Samping Jangka Pendek Ketamine

Efek ketamine dapat dirasakan dalam beberapa menit setelah penggunaan. Kisaran efek yang dirasakan dapat bervariasi berdasarkan jumlah obat yang dikonsumsi. Meskipun efek akut dapat berlangsung selama beberapa jam, beberapa orang melaporkan efek yang bertahan selama beberapa hari. Pada dosis yang relatif rendah, efek ini dapat meliputi:

  • Disorientasi, kebingungan, atau hilangnya koordinasi motorik
  • Pusing, mual, atau muntah
  • Peningkatan tekanan darah, detak jantung, pernapasan, atau suhu tubuh
  • Perubahan persepsi sensorik, termasuk halusinasi visual atau pendengaran
  • Merasa terpisah dari diri sendiri, lingkungan sekitar, atau lingkungan.

Terkadang, orang menggunakan ketamine bersamaan dengan obat lain seperti MDMA, amfetamin, metamfetamin, atau kokain. Penggunaan ketamine bersamaan dengan obat lain juga dapat berbahaya. Misalnya, penggunaan ketamine dengan alkohol atau depresan sistem saraf pusat (SSP) lainnya dapat mengakibatkan depresi pernapasan yang parah dan kematian.

Efek Jangka Panjang dan Bahaya Ketamine

Efek penggunaan obat disosiatif jangka panjang belum diteliti secara menyeluruh. Namun, satu risiko jangka panjang menyebut penggunaan ketamine dianggap berpengaruh pada perkembangan gangguan penggunaan zat.

Selain itu, penggunaan ketamine dianggap menyebabkan pengaruh terhadap tingkat toleransi, ketergantungan fisik, dan sindrom penghentian atau sindrom putus zat terkait saat penggunaan tiba-tiba berhenti. Sindrom putus zat ketamine dapat mencakup gejala seperti depresi, kantuk berlebihan, dan keinginan mengonsumsi obat.

Lebih jauh, penelitian menunjukkan bahwa penyalahgunaan ketamine jangka panjang dapat menimbulkan beberapa risiko neurologis. Tinjauan penelitian tahun 2022 tentang penggunaan ketamine rekreasional jangka panjang menemukan bahwa penggunaan obat dalam jumlah besar selama jangka waktu yang lebih lama dikaitkan dengan perubahan struktur dan fungsi tertentu di otak.


(ask/afr)

Read Entire Article
Industri | Energi | Artis | Global