7 Jenis Game Online Berbahaya yang Butuh Pendampingan Orang Tua, Dampaknya Seram

10 hours ago 1

Jakarta -

Game online menjadi bagian dari keseharian anak-anak di zaman digital sekarang ini. Tahukah detikers, ada tujuh jenis game online yang berdampak negatif bagi anak jika tidak diawasi dengan baik? Mulai dari kecanduan, risiko finansial, hingga ancaman predator online. Para orang tua pun perlu memahami risiko yang mengintai di balik game online ini.

Peringatan tersebut disampaikan Pater Haryatmoko, anggota Akademi Ilmu Pengetahuan Indonesia (AIPI) bidang kebudayaan dalam diskusi "Smart Parenting in The Digital Era" di Kolese Kanisius, Menteng, Jakarta, Sabtu (22/2/2024). Pakar teknologi informasi Richardus Eko Indrajit juga menjadi pembicara dalam diskusi tersebut.

Romo Moko, panggilan akrab Haryatmoko mengimbau orang tua untuk membatasi waktu bermain game online untuk anak. Orang tua juga perlu mengedukasi anak tentang risiko game online, yaitu adanya dampak adiksi dan transaksi mikro yang tidak terkendali. Mengawasi interaksi online sang anak juga perlu dilakukan untuk memastikan anak kita tidak terpapar predator online.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Orang tua bisa mendorong anak melakukan aktivitas alternatif seperti olahraga, membaca atau hobi lain di dunia nyata," kata Romo Moko yang juga dosen komunikasi pasca-sarjana Universitas Indonesia tersebut.

Romo Moko juga menyarankan orang tua untuk bermain bersama dengan sang buah hati. Hal ini untuk memahami game apa yang disukai anak dan sekaligus memberikan bimbingan secara langsung.

Pater Haryatmoko, anggota Akademi Ilmu Pengetahuan Indonesia (AIPI) bidang kebudayaan.Pater Haryatmoko, anggota Akademi Ilmu Pengetahuan Indonesia (AIPI) bidang kebudayaan dalam diskusi "Smart Parenting in The Digital Era" di Kolese Kanisius, Menteng, Jakarta, Sabtu (22/2/2024). Foto: Iin Yumiyanti/detikcom

7 Jenis Game Online yang Perlu Diwaspadai, yaitu sebagai berikut:

1. Massive Multiplayer Online Role-Playing Games (MMORPG).

Contoh game ini antara lain World of Warcraft, Genshin Impact hingga Final Fantasy XI. Game ini memiliki potensi dampak negatif karena sesi bermain yang panjang karena konsep grinding (pengumpulan item atau pengalaman). MMORPG ini juga memunculkan fenomena 'hidup dalam game' hingga mengabaikan kehidupan sosial dan memiliki risiko transaksi mikro yang bisa memicu pengeluaran uang yang berlebihan.

2. Multiplayer Online Battle Arena

Mobile Legends, League of Legends, Dota2, merupakan contoh game genre ini. Game tersebut memiliki dampak negatif sebab berbasis kompetisi yang bisa memicu toxic behavior berupa kata-kata kasar dan agresif. Game ini juga mendorong kebiasaan bermain terus-menerus untuk meningkatkan rangking (ranked addiction) dan memicu stres jika mengalami kekalahan atau penurunan peringkat.

3. First-Person Shooter (FPS) & Battle Royale

Contohnya yaitu game Call of Duty: Warzone, PUBG, Free Fire dan Volorant. Game ini memiliki potensi dampak negatif yaitu mengandung unsur kekerasan yang dapat memengaruhi cara berpikir dan emosi pemain muda. Kemudian memicu adrenalin tinggi, membuat pemain sulit mengontrol waktu bermain dan bisa menimbulkan frustasi jika sering kalah terutama dalam sistem battle royale.

4. Survival & Sandbox Games

Kategori game ini itu Minecraft, ARK: Survival Evolved, Rust. Permainan tersebut memiliki dampak negatif sebab beberapa game memiliki mode tanpa akhir, membuat pemain sulit berhenti bermain. Dampak terhadap pemain bisa menyebabkan isolasi sosial jika pemain terlalu asyik membangun dunia virtualnya.

5. Gacha Games & Collectible Card Game

Masuk dalam game ini antara lain Genshin Impact, Honkai: Star Rail, Fate/Grand Order. Potensi dampak negatif game ini mengandalkan mekanisme gacha yang mirip dengan perjudian. Game ini juga dapat menyebabkan pengeluaran tidak terkendali untuk mendapatkan karakter atau item langka. Dalam game ini, sistem daily login reward memebuat pemain merasa wajib masuk setiap hari sehingga memicu kecanduan.

6. Social Sumulation & Life Simulation Games

Contohnya yaitu The Sims, Animal Crossing, Roblox. Game ini bisa memicu pemain menghindari realitas dengan lebih fokus pada kehidupan virtual. Dalam game Roblox, ada risiko interaksi dengan orang asing yang bisa berbahaya bagi anak-anak.

7. Gambling & Casino-Style Games

Game ini misalnya CS: Go Skin Gambling, PokerStars, Slotomania. Game ini mengandung elemen perjudian yang bisa menanamkan kebiasaan buruk sejak dini. Game tersebut juga memicu pengeluaran uang yang besar dalam bentuk loot boxes atau taruhan virtual.

Pendekatan yang Tepat dalam Penggunaan Teknologi

Sedangkan Eko Indrajit, Pakar Teknologi Informatika, mengungkapkan bahwa penggunaan teknologi harus disesuaikan dengan kebutuhan anak, layaknya pupuk yang diberikan pada tanaman. Jika berlebihan, dampaknya bisa berbahaya.

"Orang tualah yang tahu seberapa banyak kebutuhan anak dalam menggunakan teknologi. Tidak mungkin orang tua tidak mengenal anak-anaknya," ujarnya.

Untuk itu, pendampingan orang tua dalam dunia digital sangat penting agar anak dapat menikmati teknologi tanpa terjebak dalam risiko yang merugikan. Dengan pendekatan yang tepat, game online bisa tetap menjadi sarana hiburan tanpa mengorbankan kesejahteraan anak.


(agt/agt)

Read Entire Article
Industri | Energi | Artis | Global