Jebakan tikus dengan pistol: Dipatenkan di 1882, Mouse Trap Pistol menggabungkan perangkap tikus konvensional dengan pistol berisi peluru. Ditujukan untuk mengatasi masalah hama, hal ini menimbulkan risiko yang signifikan bagi siapa pun yang berada di dekatnya, meningkatkan kekhawatiran etis mengenai kekerasan yang mematikan terhadap hewan dan menyoroti konsekuensi yang tidak diinginkan jika manusia ikut jadi korban. Foto: Unwired
Roda penyiksa: Berbagai metode penyiksaan berbasis roda cukup marak di Abad Pertengahan. Salah satunya mengikat pria di roda, mematahkan anggota tubuhnya, lalu menggelindingkannya ke lereng yang permukaannya tidak rata berisi bebatuan dan semak berduri. Saat roda mencapai dasar bukit, korban penyiksaan sudah meninggal atau akan meninggal karena luka parah. Kadang, proses ini diulangi untuk orang yang sama hingga mereka meninggal. Selain itu, para penyiksa sering menggunakan roda berpaku logam atau struktur seperti pisau di pinggirannya. Foto: Unwired
Pair of Anguish: Pair of Anguish, alat penyiksaan dari Abad Pertengahan, terdiri dari benda logam berbentuk buah pir yang dimasukkan ke dalam lubang tubuh korban dan perlahan melebar, menyebabkan rasa sakit yang hebat dan kerusakan internal. Digunakan untuk hukuman, interogasi, dan eksekusi, teror psikologisnya sama parahnya dengan rasa sakit fisiknya. Foto: Unwired
Scold's Bridle: Digunakan pada abad ke-16 dan ke-17, Scold’s Bridle adalah semacam moncong besi yang dipasang di kepala, mencegah yang memakainya berbicara dan menyebabkan ketidaknyamanan. Biasanya digunakan pada wanita yang dituduh bergosip atau tidak patuh, namun juga bertujuan untuk mempermalukan dan mengontrol mereka di depan umum. Foto: Unwired
Iron Maiden: Iron Maiden, yang berasal dari Abad Pertengahan, adalah lemari besi berengsel yang dilapisi dengan paku di dalamnya. Para korban dipaksa masuk ke dalam, menderita kematian yang lambat dan menyakitkan ketika duri-duri itu menusuk daging mereka. Tetapi memang belum ada bukti penggunaan perangkat ini. Foto: Unwired
Spike Collar: Spike Collar, atau Heretic's Collar, adalah kalung logam dengan paku menghadap ke dalam yang digunakan pada masa Inkuisisi Spanyol di abad ke-14. Setiap gerakan menyebabkan paku menusuk kulit, menimbulkan rasa sakit yang parah dan siksaan psikologis pada korbannya. Foto: Unwired
The Rack: Banyak digunakan pada Abad Pertengahan, Rack melibatkan peregangan tubuh korban dengan memutar roller, menyebabkan rasa sakit yang luar biasa karena persendian terkilir dan otot robek. Digunakan untuk interogasi dan hukuman, penggunaan perangkat ini sering kali menyebabkan pengakuan palsu dan hukuman yang salah. Foto: Unwired
Lingchi: Juga dikenal sebagai mati karena seribu luka, lingchi mungkin hukuman mati paling mengerikan di China kuno. Praktek ini dimulai abad ketujuh saat Dinasti Tang hingga awal 1900-an. Algojo pertama mengikat terpidana ke tiang. Kemudian memakai pisau untuk membuat sayatan tubuh, mulai dari satu area (biasanya dada) hingga tulang dan jaringannya terlihat. Setelah membuat sayatan di dada dan perut, algojo melanjutkan ke lengan dan kaki dan membuat sayatan lebih besar. Itu menyebabkan syok dan pendarahan signifikan, dan diulangi sampai korban meninggal karena lukanya. Foto: Unwired
Spanish Donkey: Keledai Spanyol, atau kuda kayu, membuat korbannya merasakan sakit yang luar biasa dengan menekan bagian bawah tubuh mereka ke alat tersebut. Digunakan untuk hukuman dan interogasi, perangkat ini tentunya menyebabkan luka parah dan pendarahan. Foto: Unwired