Bangun Tower BTS di Wilayah 3T, dari Mana Sumber Listriknya?

2 months ago 42

Kepulauan Anambas -

Jaringan internet masih belum merata hingga pelosok negeri. Namun, seiring waktu beberapa wilayah di kawasan 3T (tertinggal, terluar, dan terdepan) kian pasti terpancar sinyal telekomunikasi.

Satu demi satu tower-tower BTS terpancang untuk menghantarkan sinyal ke masyarakat di pelosok. Salah satunya di Kabupaten Kepulauan Anambas, Provinsi Kepulauan Riau.

Hanya saja pembangunan BTS di wilayah ini membutuhkan perjuangan ekstra karena terhambat masalah kondisi geografis hingga sarana pendukung seperti akses listrik. Lantas bagaimana tower BTS di Anambas bisa beroperasi?

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Staf Hubungan Masyarakat BAKTI Komdigi, Erdita Sianipar mengatakan untuk menyiasati kendala tersebut, pihaknya menyediakan panel surya yang mengalirkan daya listrik sebagai penunjang kinerja tower BTS.

"Menggunakan solar panel memang menjadi salah satu alternatif solusi untuk keberlangsungan hidupnya BTS karena untuk daerah-daerah terdepan, terluar, dan tertinggal seperti Kepulauan Anambas akses listriknya masih belum memadai," terang Dita kepada detikcom beberapa waktu lalu.

BTSFoto: Rifkianto Nugroho/detikcom

Dita juga menjelaskan panel surya cocok digunakan di Anambas karena memiliki cahaya matahari yang melimpah.

"Karena memang daerah-daerah 3T ini juga kaya dengan sinar matahari ya. Jadi penggunaan solar panel juga bisa bisa menjadi solusi yang paling baik untuk BTS," imbuhnya.

Berdasarkan data BAKTI Komdigi per September 2024 telah dibangun sebanyak 4.879 tower BTS di seluruh Indonesia. Mayoritasnya, atau 4.716 tower BTS mengandalkan energi dari panel surya maupun secara hybrid dengan menggunakan genset.

Daya masing-masing solar panel bervariasi mulai dari 750 watt hingga 1.800 watt, tergantung jenis tower BTS yang digunakan.

Terpisah, Kabid Penyelenggaraan E-Government, Dinas Komunikasi Informatika dan Statistik Kabupaten Kepulauan Anambas, Ronald Saroingsong mengatakan saat ini terdapat 29 site tower BTS yang telah dibangun BAKTI Kominfo di wilayahnya.

"Jadi secara keseluruhan Anambas ini kan terdiri dari 54 desa kelurahan. Program bantuan BAKTI ini kita terima dari tahun 2012 hingga sekarang ini totalnya 29 site dari 54 desa dan kelurahan," papar Ronald.

BTSFoto: Rifkianto Nugroho/detikcom

Ia memaparkan keberadaan internet di Kepulauan Anambas sangat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat. Selain untuk berkomunikasi, mereka juga bisa meningkatkan perekonomian hingga terbukanya akses informasi.

"Masyarakat biasanya menggunakan internet ini setidaknya untuk media sosial, untuk promosi atau pemasaran produk-produk UMKM maupun ada beberapa yang menggunakan transaksi digital," kata Ronald.

"Kalau untuk kesehatan dan pendidikan karena banyak aplikasi-aplikasi layanan dari pemerintah pusat yang berpedoman pada aplikasi baik pemerintah desa dan masyarakat menggunakan seperti contoh pada layanan pendidikan, bisa mengakses konten-konten pendidikan maupun pembelajaran jarak jauh," terangnya.

detikcom bersama BAKTI Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) mengadakan program Tapal Batas untuk mengulas perkembangan ekonomi, wisata, infrastruktur, dan pemerataan akses internet di wilayah 3T (tertinggal, terdepan, dan terluar). Ikuti terus berita informatif, inspiratif, unik dan menarik dari program Tapal Batas di tapalbatas.detik.com!

(akd/ega)

Read Entire Article
Industri | Energi | Artis | Global