FotoINET
Pool - detikInet
Minggu, 17 Nov 2024 17:30 WIB
Jakarta - Beberapa foto yang tampak biasa pada awalnya, ternyata menyimpan cerita tragis. Berikut ini kumpulan foto yang diambil tepat sebelum tragedi mengerikan terjadi.
Seorang wanita bernama Mayinga N'Seka bekerja sebagai perawat pada 1976 selama wabah Ebola pertama di Zaire (sekarang Republik Demokratik Kongo). Mayinga N'Seka meninggal saat menangani pasiennya. Dia memberikan hidupnya untuk membantu menyembuhkan orang lain. RIP Mayinga. Foto: Brightside
Tragedi Space Shuttle Challenger. Pesawat ulang-alik tersebut meninggalkan Bumi dan dalam waktu 73 detik, meledak dan menewaskan ketujuh awak di dalamnya. Foto: Brightside
Pada 2009, seorang wanita melompat ke kandang beruang kutub di Kebun Binatang Berlin. Menurut mantan suaminya, wanita tersebut menderita depresi. Dia percaya bahwa ini adalah upaya bunuh diri. Untung nyawanya selamat. Pun begitu, dia musti menghadapi tuntutan dari pihak kebun binatang karena melanggar aturan keselamatan dan merusak reputasi mereka. Foto: Brightside
Ini adalah foto terakhir dari Penerbangan 571 Uruguay yang mengerikan, diambil tepat sebelum mengalami bencana di Andes pada tanggal 13 Oktober 1972. Dari 45 orang di dalamnya, 27 orang selamat dari kecelakaan tersebut. Menghadapi kondisi ekstrem untuk bertahan hidup, mereka terpaksa melakukan kanibalisme. Pada akhirnya, dari 27 orang yang selamat dari kecelakaan, 16 orang berhasil diselamatkan setelah 72 hari. Foto: Brightside
Harambe, seekor gorila berusia 17 tahun, ditembak mati setelah terjadi insiden seorang anak jatuh ke dalam kandangnya. Peristiwa ini menimbulkan perdebatan sengit. Banyak yang mengkritik keputusan penjaga kebun binatang, dengan alasan bahwa Harambe tidak perlu ditembak. Foto tersebut menunjukkan momen-momen terakhir menjelang kematian Harambe di Kebun Binatang Cincinnati pada 2016. Foto: Brightside
Beberapa saat sebelum Presiden Amerika Serikat ke-35 John Fitzgerald Kennedy dibunuh oleh Lee Harvey Oswald. Foto: Brightside
Sebuah balon udara menabrak kabel listrik di Caterton, Selandia Baru, menewaskan 11 orang. Foto: Brightside
Foto istri dan putri kecil diambil oleh seorang pria saat mereka menaiki MH17 sebelum ditembak jatuh di Ukraina. Seluruh penumpang pesawat tewas dalam serangan tersebut. Foto: Brightside
Budd Dwyer beberapa saat sebelum dia bunuh diri di siaran langsung sebuah acara televisi. Foto: Brightside
George Mallory dan Sandy Irvine di basecamp mereka di Gunung Everest. Tidak ada yang kembali hidup-hidup. Foto: Brightside
Kecelakaan B-52 di Fairchild AFB, 1994. Tidak ada yang selamat. Foto: Brightside
Salah satu bencana udara paling tragis dalam sejarah terjadi pada 12 Agustus 1985, ketika sebuah Boeing 747 dalam perjalanan dari Tokyo ke Osaka mengalami dekompresi eksplosif secara tiba-tiba saat dalam penerbangan. Gambar ini diambil setelah pesawat jatuh di Gunung Takamagahara, menewaskan 15 awak dan 505 dari 509 penumpang di dalamnya. Foto: Brightside
Adelir Antônio de Carli, seorang pendeta asal Brasil, berusaha memecahkan rekor dunia baru dengan terbang menggunakan 600 balon helium selama lebih dari 19 jam. Setelah kepergiannya, dia tidak pernah terlihat lagi. Meskipun ada spekulasi awal bahwa dia mungkin selamat dari pendaratan darurat, harapan ini pupus ketika potongan tubuhnya ditemukan di pantai dua bulan kemudian. Foto: Brightside
Air France Penerbangan 4590 – Concorde dijadwalkan untuk perjalanan internasional dari Paris, Prancis, ke New York City, AS pada 25 Juli 2000. Saat lepas landas, pesawat menabrak puing-puing di landasan pacu, yang menyebabkan ban bocor dan memicu serangkaian kecelakaan. Kejadian ini mengakibatkan tangki bahan bakar terbakar, menyebabkan pesawat menabrak hotel terdekat, dan secara tragis merenggut nyawa 109 penumpang dan awak di dalamnya. Foto: Brightside
"Pada 1943, Wali Kota St. Louis, Missouri, AS, William D. Becker (ditampilkan di sini di sebelah kiri), menaiki pesawat layang militer eksperimental untuk foto publisitas dan penerbangan singkat. Sayap kiri tiba-tiba lepas saat mereka mendekati ketinggian yang diinginkan, membuat pesawat layang itu menukik fatal. Kecelakaan itu merenggut nyawa semua orang di dalamnya. Foto: Brightside
Martin Luther King Jr. berada di balkon Motel Lorraine di Memphis, TN, pada 3 April 1968, menyambut pertemuan para pendukung. Tak lama setelah foto ini diambil, dia ditembak mati oleh James Earl Ray. Dalam gambar ini, King terlihat bersama para pemimpin hak-hak sipil Hosea Williams, Jesse Jackson, dan Ralph Abernathy. Foto: Brightside
Awalnya diterbitkan oleh New York Post , foto ini menimbulkan kehebohan ketika dirilis ke publik. Foto itu diambil beberapa saat sebelum seorang pria di rel (bernama Ki-Suck Han) ditabrak oleh kereta bawah tanah yang melaju.Banyak yang khawatir tentang cara pengambilan foto tersebut, alih-alih sang fotografer berusaha membantu pria tersebut keluar jalur. Fotografer R. Umar Abbasi menjadi orang yang mengambil gambar tersebut. Dia mengaku mencoba menggunakan lampu ponselnya untuk menghentikan kereta dan mengambil foto dalam prosesnya. Foto: Brightside
(/)