Ini Rudal AS yang Akan Incar Pasukan Rusia dan Korea Utara

2 months ago 44

Jakarta -

Presiden Amerika Serikat, Joe Biden mencabut larangan Ukraina memakai rudal jarak jauh untuk ditembakkan ke wilayah Rusia. Ia mengizinkannya digunakan melawan pasukan Rusia dan Korea Utara di wilayah Kursk.

Biden mengizinkan Ukraina menggunakan rudal ATCMS AS, yang jangkauannya 300 km, keputusan yang dipicu kehadiran pasukan Korut yang bertempur bersama Rusia. Meski tak ada komentar dari Gedung Putih, informasi itu diberitakan New York Times, Washington Post, Reuters dan Associated Press.

Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy, tak membenarkan atau mengiyakan, tapi menegaskan rudal yang akan berbicara "Banyak pembicaraan di media tentang kami menerima izin melakukan tindakan tertentu. Namun, serangan tak dilakukan dengan kata-kata. Hal seperti itu tak diumumkan. Rudal akan bicara sendiri," cetusnya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menlu Polandia menyambut baik berita itu. "Dengan masuknya pasukan Korut dalam perang dan serangan udara besar-besaran rudal Rusia, Presiden Biden menanggapi dalam bahasa yang dipahami Putin," tulis Radosław Sikorski di X.

Wladimir Dzhabarov, wakil kepala komite urusan internasional majelis tinggi Rusia, memperingatkan Moskow akan segera merespons. "Ini adalah langkah sangat besar menuju dimulainya perang dunia ketiga," kata Dzhabarov.

Kecanggihan rudal ATCMS

Ukraina telah memakai ATACMS (Army Tactical Missile System) pada sasaran di wilayah yang diduduki Rusia. Namun, AS tak mengizinkan Kyiv menggunakannya di area Rusia, hingga saat ini.

ATACMS adalah rudal balistik permukaan ke permukaan yang mampu mengenai target hingga 300 km dan sangat penting bagi Ukraina. Dibuat Lockheed Martin, rudal ini ditembakkan dari Sistem Roket MLRS (Multiple Launch Rocket System) atau Sistem Roket HIMARS (High Mobility Artillery Rocket System)

Tiap rudal berharga sekitar USD 1,5 juta. ATACM menggunakan bahan bakar propelan roket padat dan mengikuti jalur balistik ke atmosfer sebelum kembali turun dengan kecepatan dan sudut tinggi, sehingga sulit dicegat.

Rudal ini dapat dikonfigurasi untuk dua jenis hulu ledak berbeda. Pertama adalah kluster yang dilengkapi ratusan bom kecil, dirancang menghancurkan unit lapis baja ringan di area luas, termasuk pesawat yang diparkir, pertahanan udara, dan konsentrasi pasukan. Hulu ledak klaster berisiko meninggalkan bom kecil yang tidak meledak.

Tipe kedua adalah hulu ledak tunggal, varian berdaya ledak tinggi seberat 225 kg yang dirancang untuk menghancurkan fasilitas yang diperkeras dan bangunan lebih besar.

ATACMS pertama kali digunakan di Perang Teluk 1991. Angkatan Darat AS menggantinya dengan Precision Strike Missile generasi berikutnya, senjata yang lebih cepat dan ramping, dapat mencapai jarak 500 km. Tidak ada tanda-tanda Ukraina akan mendapatkannya.

Ukraina kini akan dapat menyerang target di dalam Rusia, kemungkinan besar awalnya di sekitar wilayah Kursk, di mana Ukraina menguasai lebih dari 1.000 km persegi wilayah. Pejabat Ukraina dan AS memperkirakan serangan balasan pasukan Rusia dan Korut untuk merebutnya kembali. Ukraina mungkin menggunakan ATACMS untuk mempertahankan diri dari serangan itu, dengan menargetkan posisi pasukan Rusia dan Korut.

Namun pasokan rudal mungkin takkan cukup membalikkan keadaan perang. Sebagian peralatan militer Rusia telah dipindah lebih jauh di dalam Rusia. Namun, memindahkan banyak peralatan dapat menyulitkan pasukan Rusia. Maka ATCMS dapat memberi Ukraina beberapa keuntungan saat moral sedang rendah.

Di sisi lain, ada pertanyaan mengenai berapa banyak amunisi yang disediakan AS. "Pertanyaannya tentu saja, berapa banyak rudal yang mereka punya? Kami dengar Pentagon memperingatkan tak banyak rudal dapat mereka sediakan untuk Ukraina," cetus Evelyn Farkas, wakil asisten menteri pertahanan dalam pemerintahan Obama. Namun menurutnya, ATACMS dapat berdampak psikologis positif di Ukraina.

Otorisasi AS juga berpotensi memungkinkan Inggris dan Prancis untuk memberikan izin kepada untuk menggunakan rudal Storm Shadow di wilayah Rusia. Storm Shadow adalah rudal jelajah jarak jauh Prancis-Inggris dengan kemampuan yang mirip dengan ATACMS.


(fyk/rns)

Read Entire Article
Industri | Energi | Artis | Global