Begini Jurus Pemerintah Capai Swasembada Garam 2027

1 month ago 19

Jakarta -

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menargetkan swasembada garam pada 2027. Untuk mencapai hal tersebut, KKP telah menyiapkan langkah strategis yang mulai diterapkan tahun ini dengan dukungan teknologi, peningkatan kapasitas produksi, dan pengelolaan sumber daya berkelanjutan.

Direktur Jenderal Pengelolaan Kelautan dan Ruang Laut KKP Victor Gustaaf mengatakan, Indonesia memiliki potensi garam yang berkualitas. Hal itu tidak terlepas dari hasil produksi garam rakyat.

"Produksi garam rakyat kita sudah memiliki kualitas yang baik, kita bisa bersaing dengan negara lain, sehingga ke depan tidak perlu lagi impor," kata Victor dalam keterangannya, dikutip Minggu (5/1/2025).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pada tahun ini, pemerintah juga telah menetapkan untuk memberhentikan mengimpor garam konsumsi. Adapun kebutuhan bahan baku garam nasional tahun 2024 dan 2025 mencapai 4,9 juta ton yang diasumsikan meningkat 2,5% per tahun lantaran pertumbuhan penduduk dan pertumbuhan sektor industri.

Rencana produksi dalam negeri tahun 2025 adalah 2,25 juta ton, jika ditambah sisa stok 836 ribu maka pasokan garam lokal sudah memenuhi 63 persen dari total kebutuhan.

"Sisanya tentu menjadi peluang usaha yang besar dan menjanjikan bagi para produsen garam bahan baku, baik petambak garam rakyat maupun badan usaha," jelasnya.

Dalam mewujudkan swasembada garam, kata Victor, KKP turut melibatkan petambak garam lokal, pemerintah daerah, dan pelaku industri. Sebagai bagian dari rencana tersebut, KKP juga telah mengidentifikasi wilayah potensial pengembangan tambak garam, salah satunya Indramayu, Jawa Barat.

Indramayu akan menjadi fokus utama pembangunan infrastruktur, pelatihan petambak, dan akses pembiayaan. Adapun luas lahan produktif di Indramayu sendiri pada tahun 2024 sebesar 1.445,65 hektar dengan total produksi sebesar 135.891,10 ton (produktivitas 94 ton/hektar).

Sementara stok saat ini sebesar 25.000 ton tersebar di 4 kecamatan Krangkeng, Losarang, Kandanghaur, dan Patrol. Selain mengidentifikasi wilayah, KKP mendorong inovasi teknologi dalam proses produksi garam.

Penggunaan metode geomembran, misalnya, telah terbukti meningkatkan kualitas dan kuantitas garam yang dihasilkan oleh petambak lokal.

Selain itu, KKP juga melakukan ekstensifikasi dan intesifikasi yang dimulai tahun ini melalui modelling tambak garam di Nusa Tenggara Timur (NTT) dengan target 2.500 Ha menggunakan metode konvensional yang dilengkapi dengan penerapan mekanisasi panen, dan intensifikasi melalui modernisasi teknologi produksi garam dengan target 1.800 Ha melalui metode concentrated brine di 5 provinsi, termasuk Jawa Barat.

"Pada tahun 2024, produksi garam rakyat mencapai 2,04 juta ton, melebihi target produksi 2 juta ton. Ini menunjukkan bahwa program pengembangan tambak garam telah berjalan sesuai rencana," ungkap Victor.

Maming yang merupakan salah satu petambak garam dari Kecamatan Krangkeng Indramayu, optimis bahwa produksi garam Indramayu mampu memenuhi harapan. "Dengan dukungan pemerintah, kami bisa meningkatkan hasil produksi kami hingga dua kali lipat. Teknologi yang ada saat ini sangat membantu dalam menjaga kualitas garam yang kami hasilkan," ujar Maming.

Sebelumnya, Menteri Kelautan dan Perikanan, Sakti Wahyu Trenggono meninjau langsung Gudang Garam Nasional di Kecamatan Krangkeng, Indramayu pekan lalu. Kunjungan tersebut untuk berdialog dengan pelaku usaha garam di sana membahas upaya pencapaian target swasembada garam di 2027.

Simak juga Video: Zulhas Beberkan 2 Jurus Capai Swasembada Pangan

[Gambas:Video 20detik]

(kil/kil)

Read Entire Article
Industri | Energi | Artis | Global