Jakarta -
Nvidia yang sebelumnya fokus merancang chip gaming, kini memproduksi chip AI yang laris manis. Menurut data Companies Market Cap, Nvidia berada di urutan kedua perusahaan paling bernilai di dunua dengan kapitalisasi pasar USD 3.399 triliun, hanya kalah dari Apple.
Jensen Huang, selaku CEO dan pendiri Nvidia mencatat peningkatan laba yang signifikan akibat popularitas AI. Dilihat dari daftar Forbes Real-Time Bilionaires, kekayaannya di atas kertas ditaksir nyaris Rp 2.000 triliun.
Jensen dikenal sebagai sosok yang eksentrik dengan ciri khasnya mengenakan jaket kulit. Pria kelahiran Taiwan yang berusia 61 tahun ini juga sering menyampaikan opini-opini yang memotivasi generasi muda.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kisah hidupnya sangat inspiratif. Sebelum mencapai kesuksesan dan kekayaan seperti sekarang, Jensen pernah bekerja sebagai tukang cuci piring di restoran cepat saji waralaba Denny's.
Dalam memimpin perusahaannya, Jensen rupanya menerapkan pendekatan yang tidak biasa untuk menciptakan lingkungan kerja yang ideal. Berbeda dengan banyak perusahaan besar yang menerapkan sistem hierarki kaku, Jensen percaya pendapat dari semua karyawan, tanpa memandang jabatan, harus didengar.
Salah satu metode kepemimpinan Jensen di Nvidia adalah dengan meminta karyawan mengirimkan email berjudul '5 Hal Teratas' (Top-5 Things/T5T). Melalui email ini, Jensen dapat memahami pemikiran karyawan dari berbagai tingkatan dan divisi.
Dalam buku terbaru berjudul 'The Nvidia Way' yang ditulis oleh penulis senior 'Barron's', Tae Kim, dijelaskan secara rinci bagaimana konsep email T5T membantu Jensen. Email ini menjadi cara Jensen menjaga agar seluruh lapisan perusahaan tetap terhubung dan bergerak ke arah yang sama.
Menurut Kim, pendekatan manajemen Jensen ini berbeda dari apa pun yang biasanya diterapkan di perusahaan-perusahaan di Amerika Serikat.
Dalam artikel 'Wall Street Journal' yang membahas buku tersebut, Jensen menyatakan bahwa email harian T5T bertujuan untuk mengumpulkan informasi dari seluruh elemen di Nvidia. Ia menyoroti bahwa pendapat-pendapat tertentu sering terabaikan karena fokus para eksekutif perusahaan yang terlalu sempit.
Jensen Huang dan istri Foto: Nvidia
Padahal, banyak ide dari karyawan di tingkat bawah yang berpotensi menjadi fondasi kesuksesan Nvidia di masa depan.
"Strategi bukan berasal dari apa yang saya katakan, tetapi dari apa yang mereka kerjakan. Karena itu, sangat penting bagi saya untuk mengetahui apa yang dikerjakan semua orang" ujar Jensen dalam acara AI Summit 2023, seperti dikutip oleh 'Wall Street Journal' dan 'Inc' pada Kamis (12/12/2024).
Email T5T ini tidak seperti laporan kerja harian biasa. Jensen memberikan kebebasan kepada karyawan untuk mengungkapkan pemikiran mereka, baik berupa argumentasi maupun spekulasi. Menurutnya, ide-ide tersebut mungkin relevan dengan bisnis di masa depan.
Selain itu, Jensen lebih suka mengadakan diskusi terbuka di ruang konferensi daripada mengadakan pertemuan kecil di ruang tertutup. Ketika sebuah ide besar ditemukan secara kolektif, manajemen atas akan kembali ke ruangan masing-masing untuk mengembangkan ide tersebut melalui riset dan proposal yang kemudian akan dipresentasikan dalam beberapa hari atau minggu berikutnya.
*Artikel ini ditulis oleh Dita Aliccia Armadani, peserta Program Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.
(fyk/fyk)