Jakarta -
Kritik umum terhadap tenaga nuklir adalah tidak ada cara yang baik untuk membuang limbahnya. Ada solusi potensial untuk masalah ini, meskipun tidak akan mudah diakses.
Di Finlandia, 'kuburan' pertama untuk limbah nuklir akan ditutup rapat selama 100 ribu tahun. Ini adalah waktu yang diperlukan agar limbah terurai dengan aman.
Proyek Onkalo senilai 3 miliar euro (sekitar Rp 50,2 triliun) adalah jaringan terowongan sepanjang 9,6 km yang dibangun untuk menyimpan 6.500 ton limbah uranium yang diproduksi di pabrik lokal.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Negara Eropa ini merupakan salah satu pemimpin dunia dalam bidang tenaga nuklir, yang menyediakan 35% pembangkit listrik negara tersebut pada 2022. Reaktor mereka termasuk yang paling produktif di dunia, beroperasi pada faktor kapasitas rata-rata sebesar 95%.
Onkalo diluncurkan pada 2019 oleh organisasi pengelolaan limbah Finlandia, Posiva. Sebelum 2026, Posiva berencana untuk mengubur 3.250 tabung limbah.
Kontainer-kontainer tersebut akan berukuran panjang 5 meter dan akan diangkut ke terowongan yang akan dikelilingi oleh tanah liat bentonit. Setiap kontainer akan disimpan dalam lubang vertikal, yang jumlahnya 30 hingga 40 buah. Setelah setiap lubang terisi, kontainer-kontainer tersebut akan diisi dengan tanah liat dan disegel.
'Kuburan' limbah nuklir pertama di dunia ada di Finlandia. Foto: via LadBible
Jadi, secara keseluruhan, ada banyak lapisan dalam 'proyek kuburan' ini. Sebagian orang mungkin menganggap ini semua agak berlebihan, tetapi tujuannya adalah untuk memastikan limbah tidak berisiko terkontaminasi. Mengingat zat itu akan tetap radioaktif selama puluhan ribu tahun, 100 ribu tahun adalah perkiraan yang aman.
"Banyak negara yang menggunakan tenaga nuklir memiliki fasilitas pembuangan akhir untuk limbah tingkat rendah dan menengah, tetapi pembuangan akhir bahan bakar nuklir bekas tingkat tinggi belum diluncurkan di mana pun," tulis Posiva di webnya.
Dikutip dari LadBible, saat ini, sebagian besar bahan bakar nuklir disimpan dalam tangki besar di berbagai fasilitas atau terbungkus dalam kaca dan dikubur 152 meter di bawah tanah.
Akan ada limbah nuklir yang tersimpan di bawah Bumi 100 ribu tahun dari sekarang. Foto: via LadBible
Tidak ada yang salah dengan metode ini dalam jangka pendek, tetapi para ilmuwan khawatir cara tersebut tidak memperhitungkan jangka panjang. Mengingat lamanya waktu limbah tetap bersifat radioaktif, tidak ada yang tahu apa yang dapat berubah terkait geografi dalam seribu tahun ke depan.
Ketika dikubur oleh Posiva, limbah tersebut hanya akan memiliki seperseribu dari tingkat radiasi aslinya. Namun, bahkan serpihannya saja berbahaya bagi manusia.
"Sebagian kecil bahan radioaktif yang terkandung dalam bahan bakar memiliki umur yang sangat panjang, yang mengharuskannya diisolasi dari alam," tulis Posiva.
"Karena alasan ini, tabung pembuangan akhir dirancang agar tetap rapat dan kedap air di tempat pembuangan akhirnya cukup lama agar radioaktivitas bahan bakar bekas dapat menurun ke tingkat yang tidak membahayakan lingkungan," tambahnya.
Jadi, akan ada limbah nuklir yang tersimpan di bawah Bumi 100 ribu tahun dari sekarang. Siapa yang tahu, akan ada perkembangan apa lagi yang akan terjadi selama waktu itu?
(rns/rns)