Sumenep -
Era digital yang semakin berkembang, harus diselaraskan dengan upaya membangun dan memperkuat ekosistemnya. Itulah sebabnya, Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI) Komunikasi dan Digital (Komdigi) selain giat membangun infrastruktur juga getol memberdayakan masyarakat dalam memanfaatkan layanan internet secara produktif, tak sekadar hore-hore.
Ditemui di sela acara pelatihan bahasa Inggris berbasis platform digital untuk pelaku pariwisata di Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, Staf Direktorat Layanan TI untuk Masyarakat BAKTI Komdigi Jerrico Syahputra, menjelaskan bagaimana peran BAKTI yang tak sekadar membangun infrastruktur digital, namun juga mendorong terbentuknya ekosistem ekonomi digital.
"Peran BAKTI adalah enabling the digital ecosystem. Jadi masyarakat lebih aware kalau pengguna internet itu bisa memberikan dampak positif, bisa mendorong pertumbuhan ekonomi berbasis digital di berbagai sektor," sebutnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Adapun pemilihan tempat yang diadakan pelatihan pemberdayaan ekosistem digital ini, disebutkan Jerrico, dikurasi dengan melihat potensinya dan berdasarkan usulan Pemerintah Daerah (Pemda) atau dinas-dinas terkait setempat. Pengusulan bisa dilakukan dengan melalui situs resmi BAKTI Komdigi, pada bagian 'Layanan' - 'Ekosistem Digital' - 'Pendaftaran Pelatihan'.
"Jadi sering kali kami melihat sebuah daerah potensial, memiliki potensi, apakah itu dari pariwisatanya, UMKM, dan sebagainya, tapi belum ter-expose. Juga kami melihat masyarakatnya sebenarnya secara ekosistem juga bisa di-guide dan didorong untuk memanfaatkan internet dan platform digital," jelasnya.
Para peserta pelatihan bahasa Inggris untuk pelaku pariwisata di Sumenep, yang merupakan salah satu program Ekonomi Digital BAKTI Komdigi. Foto: Hilalia Kani Juliana/detikcom
Fokus pada Delapan Sektor Strategis
Berbagai program ekosistem dibentuk untuk memberdayakan masyarakat agar dapat memanfaatkan layanan internet secara produktif. Program Ekosistem Digital BAKTI Komdigi menargetkan delapan sektor utama untuk menciptakan ekosistem digital yang inklusif dan berkelanjutan yaitu:
1. UMKM
Pelatihan digitalisasi UMKM di antaranya termasuk: pelatihan dan pendampingan UMKM digital, pelatihan dan pendampingan toko online BUMDes dan UMKM Desa, pelatihan customer service (CS) digital.
Melalui pelatihan ini, BAKTI Komdigi membantu para pelaku usaha kecil dan menengah memperluas pasar mereka melalui platform online. Pendampingan, pelatihan, dan akses terhadap teknologi menjadi kunci untuk meningkatkan daya saing UMKM di era global.
2. Pendidikan
Pemanfaatan teknologi dalam pendidikan menjadi prioritas, terutama untuk wilayah terpencil. Dengan menghadirkan layanan internet di sekolah dan pelatihan literasi digital bagi guru, program ini mendukung pembelajaran berbasis teknologi, meliputi: pelatihan peningkatan kompetensi guru dan siswa memanfaatkan aplikasi, pelatihan digital kreatif (Jong Kreatif), dan pelatihan bahasa Inggris paket General English.
3. Pariwisata
Beberapa kegiatan yang dilakukan di sektor ini diantaranya:
- Implementasi solusi ekosistem pariwisata melalui demand driven approach
- Pengembangan wisata melalui pembuatan paket wisata menggunakan pendekatan digital.
- Pelatihan bahasa asing melalui platform digital bagi pelaku pariwisata
- Pelatihan virtual tour untuk desa wisata dan BUMDes wisata
- Pelatihan pemasaran digital untuk paket wisata berbasis aktivitas dan kearifan lokal bagi desa wisata.
4. Kesehatan
Sektor kesehatan merupakan salah satu dari banyak sektor yang mendapatkan alokasi akses internet dari BAKTI Komdigi. Penempatan akses internet dilakukan di rumah sakit, Puskemas, dan Puskemas pembantu.
Inisiasi ekosistem digital di puskesmas antara lain pelatihan aplikasi pencatatan kesehatan ibu hamil bagi bidan di puskesmas di wilayah 3T, serta pemeriksaan ibu hamil dengan menggunakan perangkat TeleCTG (CTG mobile). Kegiatan tersebut bertujuan untuk meningkatkan pelayanan kesehatan kepada ibu hamil sehingga mendukung tingkat angka kematian bayi dan ibu hamil.
5. Agribisnis
Pada 2019 dan 2020, BAKTI bekerja sama dengan beberapa startup di bidang pertanian untuk memberdayakan masyarakat petani dan wilayah yang telah memiliki akses internet. Didukung MSMB, di 2019 BAKTI melakukan piloting penerapan IoT pertanian. Lalu di tahun 2020, BAKTI bekerja sama dengan iGrow membantu petani bawang putih mendapatkan akses permodalan secara digital.
6. Maritim
Pelatihan di sektor maritim melatih melatih nelayan menggunakan layanan internet yang produktif dengan meliterasi mereka memanfaatkan internet untuk mendorong produktivitasnya.
Bentuk dukungan untuk ekosistem ekonomi maritim dilakukan melalui berbagai program pendampingan pelatihan, seperti Nelayan Go-Online. Akselerasi pertumbuhan ekonomi kemaritiman dilakukan melalui penyediaan jaringan internet di seluruh wilayah desa dan kelurahan di Indonesia.
7. E-Government
Pelatihan di sektor ini fokus pada pemanfaatan teknologi informasi oleh pemerintah untuk mendukung aktivitas internal di lingkungan Pemda sehingga dapat menjalankan sistem pemerintahan secara lebih efisien.
Tujuan pelatihan adalah membuat layanan publik menjadi lebih transparan, akuntabel, efektif dan efisien. Penggunaan layanan internet membuat ketersediaan informasi yang transparan dan setiap saat dapat diakses oleh masyarakat sehingga membuat sistem pemerintahan lebih baik.
8. Literasi Digital
Literasi digital menjadi pilar utama untuk memastikan masyarakat memahami dan mampu menggunakan teknologi secara bijak. Pelatihan dan kampanye literasi digital diselenggarakan untuk mengurangi kesenjangan digital.
Memberdayakan Masyarakat Lewat Internet
Dengan berfokus pada delapan sektor strategis, BAKTI Komdigi tidak hanya memperluas akses digital, tetapi juga memberdayakan masyarakat untuk menjadi bagian aktif dari transformasi ekonomi digital Indonesia. Hal ini selaras dengan visi Indonesia menuju negara maju berdaya saing global di era digital.
Program ini tidak lepas dari tantangan, termasuk keterbatasan literasi digital di beberapa daerah, akses perangkat teknologi, dan dukungan sumber daya manusia. Namun, dengan pendekatan kolaboratif bersama pemerintah daerah, sektor swasta, dan masyarakat, BAKTI optimistis program ini mampu menciptakan perubahan yang signifikan dalam membangun ekosistem digital Indonesia.
(rns/rns)