Boeing 737-800 kembali menjadi sorotan setelah dua insiden yang melibatkan maskapai Jeju Air dan KLM baru-baru ini. Pesawat ini merupakan salah satu model paling populer dari keluarga Boeing 737, yang dikenal sebagai tulang punggung armada penerbangan komersial di seluruh dunia.
Namun, kejadian terbaru ini memunculkan kembali pertanyaan tentang keamanan dan kinerja pesawat jenis ini oleh para warganet. Mari kita mengenal lebih dalam tentang Boeing 737-800, termasuk sejarahnya, keunggulan, dan isu-isu yang pernah terjadi.
Sejarah Boeing 737-800
Boeing 737-800 adalah pesawat jet penumpang berbadan sempit (narrow-body) yang diproduksi oleh Boeing Commercial Airplanes. Sebagai anggota dari keluarga Boeing 737 Next Generation (NG), pesawat ini menjadi salah satu pesawat penumpang paling populer di dunia.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Boeing 737-800 diluncurkan pada 5 September 1994 sebagai versi pembaruan dari Boeing 737-400. Pesawat ini melakukan penerbangan perdananya pada 31 Juli 1997 dan mulai beroperasi secara komersial pada tahun 1998 bersama Hapag-Lloyd Flug (sekarang TUIfly).
Spesifikasi Boeing 737-800
Dengan kapasitas penumpang hingga 189 orang dan jarak tempuh maksimum sekitar 5.400 km, Boeing 737-800 menjadi pilihan utama bagi maskapai penerbangan untuk rute jarak pendek hingga menengah. Karena itu pesawat ini digadang sebagai pesaing langsung Airbus A320, 737-800.
Pesawat initerkenal karena fleksibilitasnya dalam melayani rute domestik maupun internasional. Boeing 737-800 juga dilengkapi dengan teknologi terbaru, termasuk mesin CFM56-7B yang lebih efisien dan kokpit kaca modern.
Berikut spesifikasi lengkapnya:
- Kapasitas: 162-189 penumpang (tergantung konfigurasi)
- Panjang: 39.5 meter
- Rentang sayap: 34.3 meter
- Tinggi: 12.5 meter
- Mesin: 2 x CFM International CFM56-7B turbofan
- Kecepatan jelajah: 850 km/jam
- Jangkauan: 5,436 km
Keunggulan Boeing 737-800
- Efisiensi Bahan Bakar: Mesin CFM56-7B yang modern menawarkan efisiensi bahan bakar yang sangat baik, membantu maskapai penerbangan mengurangi biaya operasional.
- Keandalan: 737-800 dikenal dengan keandalannya yang tinggi, dengan catatan keselamatan yang baik.
- Biaya Operasional Rendah: Selain efisiensi bahan bakar, biaya perawatan 737-800 juga relatif rendah.
- Kenyamanan Penumpang: Kabin 737-800 dirancang dengan mengutamakan kenyamanan penumpang, dengan ruang kaki yang lega dan desain interior modern
Penggunaan di Seluruh Dunia
Foto: Lee Geun-young via Reuters
Boeing 737-800 digunakan oleh berbagai maskapai penerbangan di seluruh dunia, baik maskapai berbiaya rendah (LCC) maupun maskapai full-service. Beberapa operator terbesar 737-800 antara lain Ryanair, American Airlines, dan United Airlines.
Di Indonesia, 737-800 juga dioperasikan oleh beberapa maskapai, seperti Lion Air, Batik Air, dan Garuda Indonesia.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Catatan Keselamatan
Meskipun memiliki catatan keselamatan yang umumnya baik, Boeing 737-800 telah terlibat dalam beberapa kecelakaan. Berikut beberapa insiden yang cukup menyita perhatian antara lain:
- Kecelakaan Penerbangan 5735 China Eastern Airlines (2022): Pesawat jatuh di Guangxi, China, menewaskan seluruh 132 penumpang dan awak. Penyebab kecelakaan masih dalam penyelidikan.
- Kecelakaan Penerbangan 992 Turkish Airlines (2009): Pesawat jatuh saat mendekati Bandara Schiphol Amsterdam, menewaskan 9 orang. Kecelakaan disebabkan oleh kesalahan pilot dan masalah teknis pada sistem autothrottle.
- Kecelakaan Penerbangan 812 Air India Express (2010): Pesawat tergelincir saat mendarat di Mangalore, India, menewaskan 158 orang. Penyebab kecelakaan adalah kesalahan pilot.
- Kecelakaan Penerbangan Jeju Air (2024): Pada 29 Desember 2024, pesawat Jeju Air dengan jenis Boeing 737-800 mengalami kecelakaan maut di Bandara Internasional Muan, Korea Selatan. Pesawat yang membawa 181 penumpang dan awak kabin mengalami masalah pada roda pendaratan saat mencoba mendarat, yang mengakibatkan pesawat tergelincir dari landasan pacu, menabrak pagar beton, dan akhirnya terbakar. Kecelakaan ini menewaskan 171 penumpang, menjadikan ini salah satu insiden terparah dalam sejarah penerbangan Korea Selatan.
- Insiden KLM (2024): Royal Dutch Airlines tipe Boeing 737-800 juga melakukan pendaratan darurat di Norwegia. Pesawat ini mengalami kegagalan sistem hidrolik, yang menyebabkan pilot memilih untuk mendarat darurat di Bandara Torp Sandefjord, untungnya tidak ada korban jiwa.
Simak Video "Video: Trauma dan Kesedihan Warga Korsel atas Tragedi Pesawat Jeju Air"
[Gambas:Video 20detik]
(afr/afr)