Palapa Ring Dorong Peluang Bisnis ISP Lokal Bawa Internet ke Wilayah 3T

2 months ago 34

Konawe Kepulauan -

Di tengah hamparan wilayah Indonesia yang luas, internet masih menjadi kemewahan bagi banyak daerah terpencil, terutama di wilayah terdepan, terluar, dan tertinggal (3T). Palapa Ring hadir sebagai solusi strategis, membangun jaringan tulang punggung (backbone) serat optik nasional yang menghubungkan kota-kota besar dengan wilayah terpencil.

Namun, kehadiran Palapa Ring tak sekadar infrastruktur, melainkan juga sebagai pemicu lahirnya penyedia layanan internet (ISP) lokal yang mampu membawa akses internet hingga ke pelosok.

Diketahui, Palapa Ring adalah proyek besar dengan skema Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU). Dibangun oleh BAKTI Kominfo, proyek ini melibatkan tiga paket yakni Barat, Tengah, dan Timur. Di wilayah Paket Tengah, Palapa Ring yang dikelola oleh PT Len Telekomunikasi Indonesia (PT LTI) ini telah menjangkau 57 kota layanan, termasuk Kendari, Konawe, dan Bau-Bau.

"Jadi Palapa Ring Tengah ini dibangun karena pemerintah memiliki kewajiban untuk menghadirkan konektivitas internet bagi masyarakat, khususnya di wilayah yang layak secara ekonomi namun secara komersil dianggap tidak layak. Palapa Ring hadir di 57 kota layanan dengan Kendari dan Konawe sebagai salah satu lokasi yang ditetapkan untuk pembangunan proyek Palapa Ring Paket Tengah," kata Staf Divisi Infrastruktur Backbone BAKTI Komdigi, Hema Baizura kepada detikcom belum lama ini.

Proyek ini tidak hanya bertujuan membangun jaringan tetapi juga memacu ekosistem digital di wilayah yang sebelumnya dianggap tidak layak secara komersial. Kehadiran Palapa Ring ini diharapkan dapat memacu penyedia layanan internet/internet service provider (ISP) lokal untuk hadir dan memberikan layanan internet hingga ke tingkat masyarakat.

"Dengan adanya Palapa Ring ini diharapkan dapat membuka ekosistem digital. Di mana ekosistem digital ini tidak hanya berdampak di pendidikan dan kesehatan tapi juga berdampak pada ekonomi karena pertumbuhan penggunaan internet di masyarakat," kata Hema.

Memicu Kebangkitan ISP Lokal

ISP lokal seperti PT Bomm Akses Teknologi (BAT) adalah contoh nyata bagaimana Palapa Ring menjadi katalisator. Berdiri pada 2018, BAT mulai memanfaatkan Palapa Ring Paket Tengah pada 2021 untuk menjangkau wilayah terpencil seperti Lakudo, Buton Tengah, hingga Bau-Bau.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Palapa RingFoto: dok. Rafida Fauzia/detikcom

Staff HRD PT BAT, Handito Canggih Prabowo mengatakan tantangan yang dihadapinya dalam menghadirkan internet di wilayah terpencil adalah akses yang terbilang sulit dan titik kumpul masyarakat yang tersebar di berbagai tempat. Menurutnya, kehadiran Palapa Ring membantunya mengubungkan internet di wilayah-wilayah yang terpencil secara lebih efisien.

"Tantangan utama itu sebenarnya demografi, terutama di wilayah terpencil kan titik letak kumpulnya masyarakat itu bukan di satu titik, tapi dia di berbagai titik dan itu memerlukan investasi yang agak besar. Jadi dengan adanya LTI sebenarnya sudah sangat membantu, istilahnya sudah mengefisienkan biaya yang keluar nanti ke depan," kata Handito.

BAT tidak hanya menyediakan jaringan internet. Perusahaan ini juga mengembangkan solusi energi mandiri, seperti penggunaan panel surya untuk wilayah tanpa listrik. Dengan infrastruktur yang disediakan Palapa Ring, BAT dapat fokus membangun jaringan akses dan mendekatkan internet kepada masyarakat.

"Kalau kita BAT itu selain menyediakan jaringan internet, kita juga membantu daerah-daerah terpencil yang tidak, istilahnya tidak punya listrik. Jadi kita bisa memakai solar panel dan sebagainya untuk membantu di wilayah 3T," ujar Handito.

Sebagai pemicu tumbuhnya ISP lokal, Palapa Ring juga mendorong perusahaan kecil untuk melayani kebutuhan internet masyarakat, termasuk di sektor komersial dan komunitas. Saat ini, BAT memiliki sekitar 30 pelanggan korporat, termasuk pemerintah daerah.

"Akses internet ini sangat membantu masyarakat, terutama di wilayah-wilayah 3T, terutama yang di Pulau-Pulau. Di sana itu tidak ada jaringan seluler. Di situ BAT hadir menyediakan jaringan internet untuk masyarakat. Wilayahnya kami menggunakan palapa ring dari Kendari, Watu ke Sawerigading, Konawe dan Bau-Bau," tambah Handito.

Peluang besar yang dihadirkan oleh Palapa Ring juga dirasakan oleh operator telekomunikasi besar seperti XL Axiata. Dengan memanfaatkan jaringan Palapa Ring, XL berhasil meningkatkan kapasitas layanan di wilayah seperti Wawonii, Muna, dan Buton, yang sebelumnya hanya mengandalkan teknologi microwave dengan kapasitas terbatas.

Palapa RingFoto: dok. Rafida Fauzia/detikcom

"Setelah adanya Palapa Ring ini, alhamdulillah sangat memberi dampak besar bagi XL. Akhirnya dengan sewa kapasitas yang ada sekarang itu utilisasinya sudah sampai 80%," kata Regional Office Head XL Axiata Sulsel-Sultra, Arifin Torinding.

Selain itu, kehadiran ISP lokal dan operator besar di wilayah yang sebelumnya minim infrastruktur internet mendorong tumbuhnya ekonomi digital. Akses internet memungkinkan sekolah di wilayah terpencil menjalankan pembelajaran daring, klinik kesehatan memberikan konsultasi jarak jauh, dan pemerintah daerah mengoptimalkan e-government.

Memperkuat Ekosistem Digital

Staff Direktorat Layanan Telekomunikasi dan Informasi Badan Usaha BAKTI Komdigi, Aditya Putra Widanto menegaskan Palapa Ring bukan hanya proyek infrastruktur, tetapi juga akselerator industri telekomunikasi.

"Jadi BAKTI itu perlu mendengarkan masukan dan juga pendapat dari pelaku usaha di industri telekomunikasi. Nah caranya itu BAKTI melakukan sinergi program dengan asosiasi pelaku usaha di bidang telekomunikasi seperti melakukan sosialisasi, seminar, pameran yang di mana pada saat melaksanakan program tersebut, kami dapat memperoleh informasi yang berguna untuk menjaga dan meningkatkan kualitas pelayanan yang diberikan," kata Aditya.

Palapa Ring adalah awal dari perjalanan panjang menuju pemerataan akses internet. Aditya menambahkan untuk saat ini, utilisasi layanan Palapa Ring itu telah mencapai di angka 51,56% secara rata-rata utilisasi di ketiga paket tersebut.

"Dan angka ini masih dapat bertambah hingga akhir tahun ini karena masih terdapat peminatan dari beberapa calon pelanggan maupun pelanggan existing yang ingin mengajukan upgrade kapasitas.

Dengan terus meningkatnya utilisasi jaringan, peluang besar bagi ISP lokal untuk berkembang semakin terbuka. Namun, tantangan seperti geografis dan gangguan teknis tetap menjadi pekerjaan rumah bersama.

Dengan sinergi pemerintah, ISP lokal, dan operator besar, Palapa Ring bukan hanya tentang jaringan, tetapi tentang membangun kesempatan. Masyarakat di wilayah 3T kini memiliki peluang lebih besar untuk terhubung dengan dunia, membuka jalan bagi transformasi digital yang inklusif.

detikcom bersama BAKTI Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) mengadakan program Tapal Batas untuk mengulas perkembangan ekonomi, wisata, infrastruktur, dan pemerataan akses internet di wilayah 3T (tertinggal, terdepan, dan terluar). Ikuti terus berita informatif, inspiratif, unik dan menarik dari program Tapal Batas di tapalbatas.detik.com!


(prf/ega)

Read Entire Article
Industri | Energi | Artis | Global