Perjuangan Teknisi BTS Jaga Sinyal di Konawe Kepulauan

1 month ago 31

Teknisi Base Transceiver Station (BTS) BAKTI Komdigi, Achmad Nivan Adi Santoso, melakukan pekerjaan di Wawonii, Konawe Kepulauan, Sulawesi Tenggara.

Di balik sinyal yang memudahkan komunikasi sehari-hari, terdapat perjuangan para teknisi yang siap siaga memastikan jaringan tetap lancar. Jalan terjal, cuaca ekstrem, hingga ancaman hewan liar menjadi tantangan yang harus mereka hadapi demi menyediakan konektivitas bagi masyarakat.  

Teknisi Base Transceiver Station (BTS) BAKTI Komdigi, Achmad Nivan Adi Santoso, melakukan pekerjaan di Wawonii, Konawe Kepulauan, Sulawesi Tenggara.

Hal inilah yang dirasakan teknisi Base Transceiver Station (BTS) milik Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI) Kementerian Komunikasi dan Digital atau Komdigi Achmad Nivan Adi Santoso.  

Teknisi Base Transceiver Station (BTS) BAKTI Komdigi, Achmad Nivan Adi Santoso, melakukan pekerjaan di Wawonii, Konawe Kepulauan, Sulawesi Tenggara.

Adi bercerita telah menjadi teknisi BTS milik BAKTI Komdigi di Wawonii, Konawe Kepulauan, Sulawesi Tenggara sejak tahun 2013. Hingga kini, total ada 23 menara BTS yang ia pantau di Wawonii.  

Teknisi Base Transceiver Station (BTS) BAKTI Komdigi, Achmad Nivan Adi Santoso, melakukan pekerjaan di Wawonii, Konawe Kepulauan, Sulawesi Tenggara.

Selama 11 tahun menjadi teknisi BTS, Adi mengaku banyak suka duka yang dialaminya. Selain harus jauh dari keluarga, ia juga pernah mengalami berbagai ancaman, termasuk dihadang parang.  

Teknisi Base Transceiver Station (BTS) BAKTI Komdigi, Achmad Nivan Adi Santoso, melakukan pekerjaan di Wawonii, Konawe Kepulauan, Sulawesi Tenggara.

Tak sampai di situ, Adi mengaku sering bertemu hewan liar saat melakukan pengecekan di site. Pasalnya, lokasi site yang berada dekat dengan hutan membuat hewan liar sering kali muncul.  

Teknisi Base Transceiver Station (BTS) BAKTI Komdigi, Achmad Nivan Adi Santoso, melakukan pekerjaan di Wawonii, Konawe Kepulauan, Sulawesi Tenggara.

Meski sering mengalami banyak rintangan, Adi mengaku senang dengan pekerjaannya. "Saya nikmati proses saya sebagai engineer, dan saya suka itu karena menantang," katanya.  

Teknisi Base Transceiver Station (BTS) BAKTI Komdigi, Achmad Nivan Adi Santoso, melakukan pekerjaan di Wawonii, Konawe Kepulauan, Sulawesi Tenggara.

Ia pun berharap jalan terjal yang harus dilaluinya dalam menjaga sinyal dan konektivitas dapat memberi manfaat bagi masyarakat, khususnya di Wawonii.  

Teknisi Base Transceiver Station (BTS) BAKTI Komdigi, Achmad Nivan Adi Santoso, melakukan pekerjaan di Wawonii, Konawe Kepulauan, Sulawesi Tenggara.

Kepada generasi muda, Adi pun berpesan agar dapat memanfaatkan kehadiran sinyal dan internet sebaik mungkin untuk memajukan bangsa.  

Teknisi Base Transceiver Station (BTS) BAKTI Komdigi, Achmad Nivan Adi Santoso, melakukan pekerjaan di Wawonii, Konawe Kepulauan, Sulawesi Tenggara.

Sebagai informasi, hingga saat ini terdapat total 35 stasiun pemancar atau tower BTS yang dibangun di Konawe Kepulauan sejak tahun 2018 hingga 2022. Sebanyak 119 layanan BAKTI AKSI (Akses Internet) juga telah dihadirkan BAKTI Komdigi dalam mendukung pemerataan akses informasi dan teknologi.  

Teknisi Base Transceiver Station (BTS) BAKTI Komdigi, Achmad Nivan Adi Santoso, melakukan pekerjaan di Wawonii, Konawe Kepulauan, Sulawesi Tenggara.

detikcom bersama BAKTI Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) mengadakan program Tapal Batas untuk mengulas perkembangan ekonomi, wisata, infrastruktur, dan pemerataan akses internet di wilayah 3T (tertinggal, terdepan, dan terluar). Ikuti terus berita informatif, inspiratif, unik dan menarik dari program Tapal Batas di tapalbatas.detik.com!  

Read Entire Article
Industri | Energi | Artis | Global