Selain Palapa Ring, Ini Cara Pemerintah Ratakan Internet ke Pelosok

2 months ago 26

Jakarta -

Pemerintah Indonesia terus berupaya untuk menghubungkan semua daerah di Tanah Air dengan jaringan internet cepat. Untuk mewujudkannya, Badan Aksebilitas Telekomunikasi Indonesia (BAKTI) Kementerian Komunikasi dan Digital (Kemkomdigi) yang dulunya Kominfo, merancang proyek pembangunan jaringan serat optik yang bernama Palapa Ring.

Palapa Ring merupakan proyek infrastruktur telekomunikasi nasional yang bertujuan menghadirkan konektivitas internet di 57 kabupaten/kota di Indonesia. Proyek ini dibangun melalui skema Kerja sama pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU) dalam penyediaan infrastruktur telekomunikasi

Kemudian, Komdigi memberikan istilah unik yang ditujukan untuk Palapa Ring, yakni 'tol langit'. Istilah tersebut merupakan perumpamaan dari sinyal yang digambarkan berada di langit dan Palapa Ring ini menjadi lalu lintas sinyal internet tanpa hambatan di Indonesia.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lebih jauh, Komdigi memecah proyek ini menjadi tiga paket utama: Barat, Tengah, dan Timur, untuk menjangkau area yang sebelumnya sulit diakses. Masing-masing paket tersebut dikelola oleh Badan Usaha Pelaksana (BUP).

Namun, meskipun Palapa Ring berhasil membawa konektivitas ke banyak daerah, tantangan geografis Indonesia yang beragam menuntut solusi tambahan. Maka dari itu, Pemerintah turut mengupayakan cara lain untuk memeratakan akses internet hingga ke pelosok. Salah satunya dengan meluncurkan Satelit Satria-1. Berikut adalah penjelasannya.

Satelit Indonesia Satria-1 dengan Teknologi HTS

Satelit Satria-1 merupakan satelit super canggih yang menggunakan teknologi Very High Throughput Satellite (HTS) dengan frekuensi Ka-Band. Penyematan teknologi canggih ini untuk menjawab kebutuhan akses internet di wilayah Tertinggal, Terdepan, dan Terluar (3T) yang selama ini terkendala kondisi geografis.

Berdasarkan keterangan BAKTI Komdigi, koneksi Satria-1 berawal dari stasiun Bumi yang berfungsi sebagai gateway untuk menembakkan koneksi internet. Adapun stasiun tersebut tersebar di 11 kota di Indonesia, yakni Cikarang (Jawa Barat), Batam (Kepulauan Riau), Manado (Sulawesi Utara), Banjarmasin (Kalimantan Selatan), dan Tarakan (Kalimantan Utara).

Lalu ada juga stasiun Bumi Satelit Satria-1 yang ditempatkan di Pontianak (Kalimantan Barat), Kupang (Nusa Tenggara Timur), Ambon (Maluku), Manokwari (Papua Barat), Jayapura (Papua), dan Timika (Papua Tengah).

"Satria-1 ini memiliki adalah 11 stasiun Bumi, kita menyebutnya stasiun Bumi kecil ya, yang gunanya adalah sebagai feeder link untuk memancarkan internet ke satelit, lalu akan didistribusikan oleh satelitnya ke titik-titik VSAT layanan di public services atau pusat layanan pemerintah di seluruh Indonesia, khususnya di daerah 3T," papar Kepala Divisi Satelit BAKTI Kominfo Sri Sanggrama Aradea.

Penyediaan akses internet berbasis satelit melalui teknologi VSAT dianggap sebagai solusi yang efektif. Salah satu keunggulannya adalah proses instalasi perangkat internet satelit yang relatif lebih cepat dibandingkan dengan pembangunan BTS atau jaringan kabel serat optik. Selain itu, transmisi melalui udara memungkinkan layanan Satelit SATRIA-1 untuk menjangkau seluruh wilayah Indonesia, mulai dari Sabang hingga Merauke.

Manfaat Satelit Satria-1 bagi Peningkatan Konektivitas Internet

Internet telah menjadi kebutuhan dasar bagi masyarakat modern, baik di kota besar maupun di pelosok terpencil. Akses terhadap internet tidak hanya mendukung aktivitas sehari-hari seperti komunikasi dan hiburan, tetapi juga menjadi kunci untuk kemajuan di berbagai sektor, seperti pendidikan, kesehatan, hingga ekonomi.

Itulah mengapa peluncuran satelit ini menjadi bukti upaya pemerintah dalam meningkatkan konektivitas. Selain itu, mengikis kesenjangan digital di wilayah Tanah Air, khususnya bagian pelosok. Satelit Satria-1 diharapkan dapat mendukung percepatan layanan publik di kantor pemerintahan daerah, data puskesmas dan rumah sakit daerah, serta membantu pengawasan wilayah oleh TNI dan Polri.

Selain itu, satelit yang hadir untuk melayani 37 ribu titik lokasi yang selama ini belum terjangkau kualitas internet memadai itu diharapkan bisa mendukung pelaku UMKM dan Ultra Mikro (Umi) on boarding.

Dengan proyek Palapa Ring dan Satelit Satria-1 ini, pemerintah terus mendorong pemerataan internet di seluruh pelosok Indonesia. Pasalnya, akses internet dapat membuka peluang ekonomi baru, mendukung pendidikan jarak jauh, mempercepat layanan kesehatan digital, dan meningkatkan efisiensi layanan pemerintahan.


(akn/ega)

Read Entire Article
Industri | Energi | Artis | Global