10 Bencana Seram Karena Ulah Manusia, Ada Indonesia

3 weeks ago 13

FotoINET

Pool - detikInet

Kamis, 24 Okt 2024 12:10 WIB

Jakarta - Berikut adalah sebagian bencana terburuk akibat ulah manusia. Ada yang terjadi di Indonesia.

Insiden Aberfan

Bencana desa Aberfan: Desa Aberfan di Lembah Welsh tumbuh di sekitar tambang batu bara. Di 1966, desa itu dikelilingi tumpukan limbah pertambangan. Oktober 1966, Aberfan dilanda hujan lebat. Kemudian, sejumlah besar limbah bergerak menuju desa dalam gelombang hingga 9 meter. 144 orang tewas akibat longsoran itu, 116 anak termasuk di antaranya. Material yang bergerak cepat merobohkan sekolah serta menghancurkan 18 rumah. Bencana Aberfan masih menjadi salah satu insiden pertambangan terburuk di Inggris. Foto: Wikipedia Foto: Wikipedia

Kebocoran pabrik kimia di Milan

Ledakan pabrik kimia: Insiden ini terjadi di pabrik kimia di utara Milan, Italia. 10 Juli 1976, pabrik itu memproduksi bahan kimia t 2,4,5-Trichlorophenol, dipakai sebagai senjata kimia dan pembasmi gulma. Terjadi reaksi berantai yang memecahkan reaktor dan 6 ton bahan kimia beracun meledak ke langit. Awan itu mencakup area 18 kilometer persegi di sekitar. Anak-anak dirawat di rumah sakit karena radang kulit, ratusan warga menderita penyakit kulit, dan ribuan hewan mati. Bencana Seveso juga berdampak jangka panjang. Penelitian menemukan makin banyak warga lokal meninggal karena penyakit kardiovaskular, pernafasan, dan kanker tertentu meningkat. Foto: Unwired Foto: Unwired

 Chernobyl nuclear power plant a few weeks after the disaster. Chernobyl, Ukraine, USSR, May 1986.  (Photo by Igor Kostin/Laski Diffusion/Getty Images)

Ledakan Chernobyl: Ledakan Chernobyl adalah salah satu bencana akibat manusia paling terkenal. Awalnya, insinyur melakukan percobaan rutin untuk mengetahui apa pendingin air darurat berfungsi selama pemadaman listrik. Terjadi lonjakan listrik dan reaktor nuklir tak dapat dimatikan. Uap terbentuk di salah satu reaktor, atapnya meledak, inti nuklir terbuka, dan bahan radioaktif terlepas. 28 orang meninggal dengan cepat akibat paparan radiasi akut. 50.000 penduduk Pripyat dievakuasi. Setelah itu, pemerintah menetapkan zona eksklusif sepanjang 30 km. Setelah kejadian, riset memperkirakan ribuan orang meninggal kena kanker karena radiasi. Foto: Getty Images/Wojtek Laski Foto: Getty Images/Wojtek Laski

Pabrik asbes di Libby

Bencana Libby: Di 1919, penemuan mineral Vermikulit mengubah nasib kota Libby, Montana. Vermikulit banyak gunanya. Tambang di Libby memproduksi 80% pasokan dunia tahun 1963. Namun beberapa jenis vermikulit mengandung asbes, zat berbahaya yang dapat memicu masalah paru-paru. Perusahaan tambang tak memberi tahu siapa pun, dan warga Libby menggunakan produk limbah tambang untuk bangunan. Akibatnya, hampir 10% penduduk kota meninggal karena penyakit yang berhubungan dengan asbes. Tambang ditutup tahun 1990. Tahun 2009, pemerintah AS mengumumkan keadaan darurat di Libby untuk membersihkan kota itu. Foto: GF Tribune Foto: GF Tribune

Insiden Deepwater Horizon

Deepwater Horizon: Insiden Deepwater Horizon tahun 2010 terkenal sebagai tumpahan minyak laut terbesar dalam sejarah. Anjungan minyak Deepwater Horizon mengebor sumur eksplorasi sekitar 5.600 m bawah Teluk Meksiko. Di April 2010, gas metana dari sumur bawah air mengembang dan naik, lalu terbakar dan meledak, menewaskan sebelas pekerja. Dua hari kemudian, rig itu tenggelam. Tumpahan minyak telah muncul dari sumur bawah air dan mulai menyebar. BP, perusahaan yang mengontrak kapal Deepwater Horizon, coba menghentikannya, namun minyak mengalir selama 87 hari. Diperkirakan sekitar 954 juta liter minyak bocor. Foto: Wikipedia Foto: Wikipedia

Eleven days after a cloud from the Union Carbide plant carrying methyl isocyanate gas seriously injured 20,000 people and killed 3000, the resumption of work has been announced, provoking a new exodus. A total of 200,000 persons have fled Bhopal (which had 800,000 inhabitants). The hospitals are overflowing with victims of the disaster. (Photo by Alain Nogues/Sygma/Sygma via Getty Images)

Bencana Bhopal: 2 Desember 1984, terjadi kebocoran gas di pabrik pestisida di Bhopal, India, di mana 40 ton bahan kimia yang disebut metil isosianat bocor ke atmosfer. Jumlah tersebut merupakan bahan beracun sangat besar dan pabrik tersebut dikelilingi oleh perumahan padat, sehingga lebih dari 600.000 orang terpapar awan mematikan. Warga menderita batuk, iritasi mata, luka bakar, sesak napas dan muntah-muntah. Ribuan orang meninggal dalam beberapa jam. Ribuan hewan juga mati. Foto: Wikipedia Foto: Sygma via Getty Images/Alain Nogues

Kondisi terbaru lumpur lapindo

Lumpur Lapindo: Di Sidoarjo, Anda akan menemukan gunung lumpur terbesar dunia. Bencana ini dipicu ledakan di sumur gas yang dibor sebuah perusahaan energi, meski pejabat perusahaan mengklaim gempa memicu masalah itu. Terdapat lebih dari 1.000 gunung lumpur di dunia, namun contoh di Indonesia ini mungkin satu-satunya yang disebabkan aktivitas manusia. Semua dimulai 28 Mei 2006, ketika sebuah lubang dibor hingga hampir 3.000 meter. Itu menyebabkan air, uap, dan gas meletus dari tanah di dekatnya. Keesokan harinya air, uap, dan lumpur mulai muncul dan terus terjadi sejak saat itu. Sebelas orang tewas dalam ledakan pipa, dan 30.000 orang dievakuasi dari sana. Selusin desa dan lebih dari 10.000 rumah hancur, dan logam dari aliran lumpur mencemari sungai di dekatnya. Foto: Suparno Foto: Suparno

An emergency crew works on hotspots on a charred hillside, burned by the Bridge Fire, in Angeles National Forest, California, U.S. September 11, 2024.  REUTERS/Mario Anzuoni

Kebakaran California: Perubahan iklim menyebabkan kebakaran hutan jadi ancaman besar, dan di 2018 sebagian besar wilayah California terdampak kebakaran terburuk dalam beberapa tahun terakhir. Lebih dari 100 orang tewas dalam lebih dari 8.500 kebakaran di seluruh California. Bencana ini menghancurkan lebih dari 24.000 bangunan serta membakar dua juta hektar tanah. Tak ada keraguan kebakaran tersebut merupakan bencana yang disebabkan manusia. Tahun-tahun sebelum kebakaran terjadi peningkatan suhu akibat perubahan iklim membunuh banyak pohon. Pohon yang mati dan kering jadi bahan bakar menyebar api. Foto: REUTERS/Carlos Barria Foto: REUTERS/Mario Anzuoni

Bencana Jilin

Bencana Jilin: Insiden ini terjadi di kota Jilin, China di November 2005 di mana serangkaian ledakan terjadi di pabrik petrokimia. Segera setelah ledakan, lebih dari 10.000 orang dievakuasi dari daerah setempat. Ledakan in i melepaskan sekitar 110 ton polutan ke Sungai Songhua, dan hal ini merupakan masalah besar karena beberapa kota besar bergantung pada sungai tersebut untuk pasokan air. Saluran terputus selama beberapa hari sementara persediaan air dibersihkan, dan air harus diangkut dari kota-kota yang tidak terkena dampak untuk membantu masyarakat. Foto: China Daily Foto: China Daily

Kemudian ada bencana tempat sampah Pasifik Utara atau Great Pacific Garbage Patch. Bencana ini merupakan banyaknya sampah yang masuk ke laut selama beberapa dekade terakhir. Sampah-sampah tersebut membentang dari pantai California, melintasi Samudra Pasifik ke Jepang. (Dok. Forbes/The Ocean Cleanup)

Sampah di Pasifik: Tak banyak bencana akibat ulah manusia yang sebesar Great Pacific Garbage Patch, kumpulan sampah begitu besar di lautan. Great Pacific Garbage Patch tidak hanya benda utuh. Sebagian besar plastik terurai jadi potongan kecil yang membuat air keruh. Ahli ekologi memperkirakan 70% sampah tenggelam ke dasar laut sehingga mungkin ada jauh lebih banyak lagi plastik di bawah. Ukurannya diperkirakan 700.000 dan 15.000.000 km2, tergantung pergerakan laut. Beberapa itemnya berusia lebih dari 50 tahun, karena plastik tak dapat terurai. Tak mengherankan jika sampah ini berdampak buruk terhadap satwa liar dan ekosistem. Foto: (Dok. Forbes/The Ocean Cleanup) Foto: (Dok. Forbes/The Ocean Cleanup)

(/)

Read Entire Article
Industri | Energi | Artis | Global