Jakarta -
Ular, khususnya yang berukuran besar seperti piton dan anaconda, seringkali diasosiasikan dengan predator ganas pemakan manusia. Gambaran mengerikan ular raksasa yang melilit dan menelan manusia bulat-bulat seringkali muncul di film-film maupun cerita fiksi.
Faktanya, risiko ular menjadikan manusia sebagai target mangsanya sangatlah rendah. Ular-ular besar seperti piton dan anaconda memang memiliki kemampuan untuk menelan mangsa yang besar, namun preferensi makanan mereka tetaplah hewan-hewan yang lebih kecil dan mudah ditaklukkan, seperti hewan pengerat, burung, dan mamalia kecil hingga sedang.
Lalu, mengapa ada kasus-kasus ular memangsa manusia?
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Alasan Ular Memangsa Manusia
Meskipun jarang terjadi, ada beberapa faktor yang dapat mendorong ular untuk memangsa manusia:
- Kesalahan Identifikasi: Ular memiliki indra penglihatan yang terbatas dan lebih mengandalkan indra penciuman dan perasa getaran untuk mendeteksi mangsa. Dalam situasi tertentu, ular dapat salah mengidentifikasi manusia sebagai mangsanya, terutama jika manusia tersebut berada di posisi atau lingkungan yang menyerupai mangsa alaminya. Misalnya, anak kecil yang merangkak di semak-semak atau orang yang berenang di air keruh.
- Kelangkaan Makanan: Kondisi lingkungan yang ekstrem, seperti musim kemarau panjang atau kerusakan habitat, dapat menyebabkan kelangkaan mangsa alami bagi ular. Dalam keadaan terdesak dan sangat lapar, ular mungkin terpaksa mengambil risiko dengan memangsa hewan yang lebih besar, termasuk manusia.
- Perilaku Manusia: Manusia yang ceroboh atau tidak waspada saat berada di habitat ular dapat memicu serangan. Misalnya, mendekati ular terlalu dekat, mencoba menangkapnya, atau bahkan secara tidak sengaja menginjaknya.
Jenis Ular yang Kerap Memangsa Manusia
Meskipun secara umum semua jenis ular dapat menyerang manusia jika merasa terancam, seperti dilansir Forbes ada beberapa jenis ular yang memiliki catatan memangsa manusia, antara lain:
Python Reticulated (Malayopython reticulatus)
Salah satu kasus ular pemakan manusia yang paling terkenal dan terdokumentasi dengan baik terjadi di Indonesia pada Juni 2024. Seorang wanita di desa Kalempang, Sulawesi Selatan ditemukan di dalam ular piton reticulated dengan panjang hampir 5 meter.
Korban yang seorang ibu empat anak ini sebelumnya dilaporkan hilang. Tubuhnya kemudian ditemukan setelah memotong ular itu.
Piton menelan wanita di Sulawesi. Foto: 20Detik
Ini adalah kejadian kelima dari seekor ular piton yang melahap manusia di Indonesia sejak 2017. Kejadiannya sebelumnya pada 2023, penduduk di Tinanggea Sulwesi Selatan harus membunuh ular piton sepanjang delapan meter yang ditemukan mencekik dan memakan salah satu petani di desa.
Ular piton retikul adalah ular terpanjang di dunia, dengan individu yang tercatat mencapai lebih dari 9 meter. Berasal dari Asia Tenggara, mereka berkembang di hutan tropis, padang rumput, dan rawa bakau, sering kali dekat atau bersentuhan langsung dengan permukiman manusia.
Dikenal karena sisiknya yang berpola indah dan kekuatan melilit yang luar biasa. Ular ini kerap berburu burung, mamalia kecil, dan reptil.
Penelitian tentang perilaku makan ular sanca reticulated telah mengungkapkan bahwa mereka dapat mengkonsumsi makanan dengan berat hingga setengah dari bobot badan mereka. Sebuah artikel Juni 2005 di The Raffles Bulletin of Zoology mendokumentasikan kasus-kasus ular sanca ini menyerang dan memakan beruang matahari Melayu, menggarisbawahi kapasitas mereka untuk memangsa hewan besar.
Rahang mereka yang fleksibel dan kemampuan untuk meregangkan perut dan usus mereka memungkinkan mereka untuk menelan hewan besar, dan kadang-kadang manusia.
Selanjutnya Python Batu Afrika >>>
Simak Video "Video: Momen Warga Mamuju Ramai-ramai Tangkap Ular Piton Sepanjang 4 Meter"
[Gambas:Video 20detik]