Kilang Ini Sulap Semua Jenis Minyak Mentah Jadi Produk Kualitas Tinggi

1 month ago 23

Indramayu -

PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) Balongan, Indramayu, Jawa Barat, mempunyai keunikan untuk mengolah semua jenis minyak mentah menjadi produk-produk kualitas tinggi. Hal ini tak lepas dari peran capaian nilai Nelson Complexity Index (NCI) Kilang Balongan yang tinggi dibandingkan dengan kilang Pertamina lainnya.


General Manager KPI Refinery Balongan Yulianto Triwibowo mengatakan, semakin tinggi nilai NCI suatu kilang, semakin beragam produk-produk berkualitas tinggi yang dihasilkan. Angka tersebut juga mampu berkontribusi pada profit margin Kilang Balongan. Saat ini, kilang yang terletak di Indramayu, Jawa Barat (Jabar) ini mempunyai nilai NCI sebesar 11,9.


"Ya, karena memang produk yang dihasilkannya, valuable product-nya itu banyak, ya sekitar 80 persenan valuable produk yang kita hasilkan. Jadi, unit kilang apabila memiliki valuable produk yang tinggi, sekitar 80 persen, itu biasanya menguntungkan. Ya, secara desainnya ya seperti itu," kata Yulianto saat berbincang dengan detikcom, di Kilang Balongan, Indramayu, Jabar, dikutip Jumat (13/12/2024).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Lebih lanjut, proses pengolahan minyak mentah dengan berbagai jenis ini berdasarkan kandungan sulfur dalam minyak tersebut. Bahkan apabila kandungan sulfurnya tinggi, Yuli menjelaskan minyak tersebut dapat diolah bersama komposisi jenis minyak lain.


Yuli menekankan proses pencampuran dengan minyak jenis lain ini menjadi proses penting. Sebab, apabila tidak melalui proses tersebut, minyak dengan harga paling murah sekalipun tidak bisa langsung diolah.


"Bisa dibilang seperti itu (minyak mentah dengan harga paling murahpun, bisa diolah di sini dan jadi produk berkualitas tinggi), tapi dengan melalui proses blending dulu ya. Proses blending dulu, tidak bisa langsung 100% diolah, nggak. Tapi ada proses blending dulu dengan crude pendamping lain," terang Yuli.


Meski begitu, pihaknya terus menjaga kualitas produk agar sesuai standar. Hal ini dapat dilihat dari sebelum didistribusikan harus melalui uji laboratorium terlebih dahulu. Bahkan pihaknya juga memeriksa kualitas minyak mentah dari proses produk setengah jadi (intermediate product) hingga produk jadi.


Dia menjelaskan sebelum diolah lebih lanjut, minyak mentah tersebut harus melalui pemeriksaan simple. Adapun produk-produk yang diolah di kilang tersebut, seperti Pertamax, Pertamax Dex, Pertalite, Solar, hingga Avtur.


"Ini produk-produknya tuh Pertalite yang diperiksa, terus solar, terus juga produk-produk utamanya Pertadex. Untuk pemeriksaan avtur, salah satunya yang paling kritikal itu freezing point atau titik beku. Jadi produk avtur ini kan karena nantinya akan buat bahan bakar pesawat di ketinggian yang tinggi ya. Berapa ribu kaki lah, 30 ribu sampai 35 ribu kaki. Kan temperatur kan pasti dingin banget, suhunya rendah ya. Makanya karena suhunya rendah di atmosfer sana itu.Makanya kita disini avtur tuh spesifikasi itu memang harus benar-benar sesuai. Oh dengan suhu yang nanti ketika di ketinggian nanti. Nah di sini kalau freezing point-nya ini ya memang dia range-nya itu di angka minus 47," jelas Yuli.


Yuli menekankan pengujian titik beku pada avtur hanya salah satu parameter aja. Dia bilang ada lebih dari 20 parameter untuk pemeriksaan avtur sebelum didistribusikan. Yuli pun menegaskan pengujian yang kompleks ini sebagai upaya Pertamina memastikan produk-produknya sesuai dengan standar yang telah ditetapkan.


"Jadi kita mau memastikan bahwa bahan bakar minyak yang dihasilkan dari Pertamina itu memang sudah sesuai dengan standar yang ada. Memang seperti itu. Kalau nggak seperti itu kami juga nggak berani. Jangan bermain-main dengan standarisasi," tegas Yuli.

(rrd/rrd)

Read Entire Article
Industri | Energi | Artis | Global