Jakarta -
MIND ID menargetkan smelter PT Freeport Indonesia (PTFI) kembali beroperasi normal dalam kurun waktu enam bulan. PTFI telah menghentikan operasional smelter tersebut usai terjadinya insiden kebakaran di area kerja smelter PTFI di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) JIIPE, Gresik.
Kondisi tersebut disampaikan oleh Direktur Utama (Dirut) MIND ID, Hendi Prio Santoso pada saat rapat dengar pendapat dengan Komisi XII DPR RI hari ini.
Hendi mengatakan insiden tersebut terjadi pada fasilitas pemisahan gas bersih atau gas cleaning plant di smelter PTFI. Dia menyebut pihaknya saat ini terus memperbaiki fasilitas tersebut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ada sedikit musibah di bulan lalu, ada bagian yang melakukan pemisahan gas atau gas cleaning terbakar. Jadi, mohon dukungan ini akan diperbaiki," kata Hendi di Gedung DPR, Jakarta Pusat, Rabu (4/12/2024).
Dia pun menargetkan perbaikan smelter PTFI di Gresik dapat selesai dalam kurun waktu kurang dari enam bulan. Dengan begitu, smelter PTFI dapat beroperasi normal enam bulan lagi.
"Mudah-mudahan di bawah 6 bulan. Insya Allah 6 bulan nanti akan beroperasi normal," terang Hendi.
Pada kesempatan yang terpisah, Direktur PT Freeport Indonesia (PTFI) Tony Wenas mengakui menghentikan operasional smelter tersebut.
Sebab, area yang terbakar itu merupakan area vital karena mengkonversi gas karbondioksida (CO2). Insiden kebakaran tersebut terjadi pada fasilitas pemisahan gas bersih atau gas cleaning plant di smelter PTFI.
"Begitu terbakar ya memang harus berhenti beroperasi. Itu unitnya unit kecil dari kompleks yang besar, tapi itu vital karena dia mengkonversi atau mengolah gas CO2 supaya nggak terbuang ke udara karena itu kan mencemari," kata Tony Wenas saat ditemui di Gedung DPR RI, Jakarta Pusat.
Dia menjelaskan area pemisahan gas bersih ini berfungsi mengkonversi CO2 menjadi asam sulfat (H2SO4). Meskipun termasuk unit kecil, Tony menyebut tanpa area itu, pihaknya tidak bisa berproduksi.
"Jadi fungsi gas cleaning itu mengonversi CO2 ini menjadi H2SO4 itu fungsi kecil, tapi tanpa itu kita tidak bisa berproduksi," jelas Tony.
Seperti diketahui, pada September lalu telah diresmikan produksi katoda tembaga perdana dari smelter kedua PTFI ini, yang turut disaksikan Presiden ke-7 Joko Widodo (Jokowi). Adapun prosesi penyalaan mesin perdana smelter tembaga kedua PTFI ini telah dilakukan pada Kamis (27/6) lalu.
Bersambung ke halaman berikutnya. Langsung klik
Smelter di JIIPE Gresik ini disebut-sebut sebagai smelter tembaga single line terbesar di dunia, dengan kapasitas pengolahan konsentrat tembaga sebesar 1,7 juta ton per tahun.
Sebelumnya, Presiden Direktur PT Freeport Indonesia (PTFI) Tony Wenas mengatakan bahwa pihaknya akan melakukan investigasi menyeluruh untuk mengetahui penyebab terjadinya kebakaran dan menilai kerusakan yang terjadi.
"Kami akan melakukan investigasi menyeluruh untuk mengetahui penyebab dari kebakaran dan melakukan assessment terhadap kerusakan yang terjadi dengan harapan di kemudian hari hal ini bisa dihindari dan tidak terjadi lagi," kata Tony, dikutip dari CNBC Indonesia.
Menurutnya, dalam penanganan kebakaran ini, tim tanggap darurat PTFI bersama beberapa pihak dan perusahaan di sekitar smelter bergerak cepat untuk menangani insiden kebakaran tersebut. Dia pun memastikan seluruh karyawan aman dan tidak terkena dampak negatif kepada kesehatan masyarakat sekitar dan lingkungan sekitar.
Tony menjelaskan, insiden kebakaran sendiri terjadi di fasilitas gas cleaning plant. Fasilitas ini merupakan sebuah unit yang berfungsi membersihkan gas CO2 yang dihasilkan dari proses pembakaran konsentrat yang kemudian dapat dikonversi menjadi asam sulfat.