Jakarta -
Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan (PPN/Bappenas) menyampaikan sejumlah lokasi pengembangan industri prioritas dalam lima tahun ke depan atau di era pemerintahan Prabowo Subianto. Rencana tersebut tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2025-2045.
Deputi Bidang Ekonomi Bappenas Amalia Adininggar Widyasanti melihat Indonesia perlu memprioritaskan sektor-sektor apa saja yang perlu dikembangkan. Langkah ini sebagai jalan untuk membuat Indonesia menjadi negara industri sehingga dapat mengerek pertumbuhan ekonomi Indonesia.
"Pada saat itu, mari kita lakukan kebijakan yang lebih terfokus, selecting priorities. Untuk, kita bisa tahu dan menghasilkan intervensi-intervensi pemerintah itu jadi lebih targeted," kata Amalia dalam acara Seminar Nasional di Hotel Morrisey, Jakarta Pusat, Rabu (16/10/2024).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain hilirisasi, ada beberapa industri yang akan dikembangkan dalam lima tahun ke depan, yakni jasa industri, industri padat karya, industri dasar, dan industri padat teknologi inovasi.
Amalia menjelaskan untuk menjadi negara yang berhasil melakukan industriliasiasi, perlu mendorong dua sektor industri dasar, yakni industri kimia dan industri logam. Menurutnya, kedua industri inilah yang menjadi pondasi untuk menciptakan struktur industri yang kokoh.
"Berikutnya adalah industri padat karya. Ini nggak boleh kita tinggalkan, karena makanan minuman kita punya pasar yang besar, dan juga sekarang share dari industri makanan minuman cukup besar. Tekstil dan produk tekstil, kita lebih ke arah yang lebih sustainable. Jadi, dan supaya agak lebih beradaptasi dengan permintaan global," jelasnya.
Sementara, untuk industri teknologi ada tiga hal yang perlu didorong, yakni sektor dirgantara, semi konduktor, dan mesin perlengkapan.
"Ini lokasi pengembangan industri prioritas di dalam rancangan awal RPJPN 2025-2029. Karena kita juga harus tahu di mana itu bisa dikembangkan. Kita ingin menciptakan domestic chain yang ada di dalam negeri kita. Bukan lagi hanya global climate. Indonesia negara pulau-pulau begini harus menjadi ekonomi yang ter-integrasi bukan yang ter-dis-integrasi," imbuh dia.
Berdasarkan data yang dipaparkan ada beberapa koridor ekonomi yang tersebar di wilayah Indonesia, mulai dari Sumatera hingga Papua. Misalnya, di Koridor Ekonomi Papua yang berbasis industri kimia dasar dan agro dengan produk tembaga.
Di Pulau Bali dan Nusa Tenggara difokuskan untuk pintu gerbang kawasan ekonomi kreatif Nusantara. Di Pulau Sulawesi akan berbasis sumber daya alam dengan produk yang difokuskan kelapa, kakao, rumput laut, dan nikel.
Sementara untuk di Pulau Kalimantan akan menjadi Superhub Ekonomi Nusantara dengan industri sawit, bauksit, nikel, hingga teknologi berbasis inovasi. Kemudian di Pulau Jawa akan menjadi industri jasa bernilai tinggi dan industri berbasis inovasi, riset, dan teknologi. Sementara di Pulau Sumatera difokuskan industri berbasis sumber daya alam dan ekonomi biru dengan industri logam dasar, karet, industri barang konsumen, kelapa hingga kimia dasar.
"Ekonomi yang ada wilayah Kalimantan Sumatera dan Jawa ini harus ada konektif atau keterikatan ekonomi satu sama lain sehingga kita bisa menciptakan domestic value chain. Makanya kalau kita bisa mencari menjadikan domestic value chain, itu yang diharapkan di dalam RPJPN adalah bangsa Indonesia akan punya kekuatan ekonomi yang baik, yang besar. Nanti cita-cita kita ke depan, 20 tahun ke depan, kita bisa menjadi ekonomi powerhouse dari kekuatan bangsa domestik dan keterkaitan ekonomi antar wilayah kita dengan karakteristik dan keunikan masing-masing yang punya potensi yang berbeda-beda," imbuhnya.
Simak Video: Memanfaatkan AI Generatif untuk Industri Periklanan dan Bisnis
(rrd/rrd)