Jakarta -
Presiden Prabowo Subianto bertemu dengan Perdana Menteri Inggris Keir Starmer di Downing Street, London. Dalam pertemuan itu keduanya sepakat untuk memperkuat hubungan melalui kemitraan strategis yang baru.
Merayakan ke-75 tahun hubungan diplomatik Indonesia dengan Inggris, keduanya sepakat memperkuat kerja sama tentang iklim, alam, dan transisi energi. Pemerintah Inggris akan mendukung Indonesia dengan dana pembangunan Inggris sebesar 200 juta pound sterling.
Duta Besar Inggris untuk Indonesia Dominic Jermey mengatakan hubungan antara Indonesia dan Inggris memiliki potensi yang lebih besar untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dan lapangan kerja di kedua negara. Tak hanya itu, hubungan kedua negara juga dapat mempercepat kemajuan untuk mengatasi krisis iklim dan alam.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Perdana Menteri Keir Starmer dan Presiden Prabowo melihat potensi yang lebih besar bagi hubungan kita untuk mewujudkan prioritas mereka dalam menciptakan lapangan kerja dan kesejahteraan melalui peningkatan perdagangan dan investasi, untuk bekerja lebih erat guna menghadirkan perdamaian dan stabilitas di dunia yang semakin tidak pasti, dan untuk mengatasi krisis iklim dan alam," kata dia dalam keterangannya, dikutip Jumat (22/11/2024).
Kerja sama yang dinamakan Kemitraan Strategis ini mulai dilakukan oleh kedua pemimpin pada tahun 2025. Kemitraan ini mencakup mekanisme baru untuk kolaborasi, termasuk Kemitraan Pertumbuhan Ekonomi Inggris-Indonesia yang baru untuk meningkatkan perdagangan dan investasi, dan dialog baru tentang kebijakan luar negeri, keamanan, dan pertahanan.
Dalam pertemuan itu, kedua negara juga telah melakukan Penandatanganan Nota Kesepahaman antara Babcock dan Defend ID. Kesepakatan itu berisi mengenai program pembangunan kapal pertahanan jenis fregat Arrowhead 140 Babcock untuk fregat Merah Putih.
Selain itu, keduanya juga memperkuat kemitraan untuk memperkuat sistem pengawasan dan intelijen maritim Badan Keamanan Laut guna meningkatkan keselamatan maritim, perlindungan lingkungan, dan keamanan Indonesia.
Terkait dukungan Inggris dalam pembangunan kapal di Indonesia, Pemerintah Inggris pembentukan konsorsium untuk mewujudkan ambisi Indonesia dalam memperkuat armada kapal penangkap ikan, pembuatan kapal, dan penangkapan ikan berkelanjutan.
Konsorsium didukung oleh Babcock dan industri Inggris yang lebih luas. Proyek awal untuk 20 kapal, yang dikirimkan oleh konsorsium AST Oceanics yang dipimpin Inggris, sedang dalam tahap pengembangan.
Prakarsa semacam itu akan memanfaatkan pendanaan Inggris, keahlian teknis, teknologi hijau, dan dukungan proyek untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat pesisir Indonesia dan meningkatkan ketahanan pangan Indonesia; dan
Lebih lanjut, Nota Kesepahaman baru disepakati antara Departemen Kesehatan dan Perawatan Sosial Inggris dan Kementerian Kesehatan Indonesia, yang akan mendorong kolaborasi dalam layanan kesehatan, pencegahan dan pengendalian penyakit, penelitian dan inovasi klinis, serta pengembangan tenaga kesehatan.
Lalu, ada Nota Kesepahaman antara Cancer Research UK dan Kementerian Kesehatan Indonesia sepakat untuk memajukan penelitian bersama dan pengembangan kapasitas untuk meningkatkan pencegahan, deteksi, dan pengobatan kanker.
Kemitraan ini menyoroti pentingnya kerja sama internasional untuk memperkuat sistem perawatan kesehatan dan meningkatkan hasil kesehatan bagi Indonesia. Kedua negara juga sepakat untuk mendukung inisiatif yang meningkatkan pendidikan kesehatan dan keahlian klinis spesialis.
British Council juga mengumumkan kesepakatan mereka dengan Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah untuk menyediakan model pengembangan kapasitas yang dapat memberi manfaat bagi hingga 180.000 guru sekolah bahasa Inggris di seluruh Indonesia.
Presiden juga memimpin diskusi panel dengan para CEO terkemuka Inggris untuk menyoroti peluang dalam mendorong pertumbuhan demi keuntungan kedua negara. Dalam kesempatan itu diharapkan memperkuat hubungan bisnis untuk mewujudkan komitmen bersama para pemimpin untuk meningkatkan perdagangan dan investasi.
Pemerintah Inggris akan terus mendukung peluang komersial baru, termasuk melalui pinjaman atau jaminan kredit senilai Rp 60-80 triliun yang tersedia dari UK Export Finance untuk mendukung bisnis Inggris dalam melaksanakan proyek-proyek prioritas Indonesia.
"Saya berharap dapat bekerja sama dengan tim Presiden Prabowo untuk membangun Kemitraan Strategis yang baru dan lebih mendalam guna mewujudkan ambisi bersama para pemimpin," pungkasnya.
(ada/fdl)