Jakarta -
Industri aluminium Indonesia terus mengalami pertumbuhan pesat sepanjang tahun 2024. Data internal dari Indotrading, platform marketplace B2B terbesar di Indonesia, menunjukkan terdapat lebih dari 1 juta permintaan aluminium (RFQ) yang tercatat selama tahun ini.
Jenis aluminium yang paling banyak diminati di antaranya adalah aluminium batangan dan aluminium lembaran. Namun, saat ini hanya ada 3 supplier yang tersedia di platform Indotrading. Kondisi ini membuka peluang besar bagi supplier baru untuk memenuhi tingginya permintaan.
Handy Chang, Founder sekaligus CEO Indotrading, mengungkapkan pasar aluminium saat ini sedang berada pada momentum pertumbuhan yang sangat menjanjikan. Permintaan aluminium meningkat karena berkembangnya sektor manufaktur dan infrastruktur di Indonesia saat ini.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami melihat ini sebagai peluang emas bagi para pelaku industri yang ingin memperluas bisnis mereka melalui platform digital kami," ujar Handy dalam keterangan tertulis, Kamis (17/10/2024).
Tren global juga turut memperkuat potensi pasar aluminium di Indonesia. Berdasarkan laporan dari Fastmarkets, minat global terhadap pasokan aluminium dari Indonesia semakin meningkat seiring dengan investasi besar yang dilakukan produsen kendaraan listrik.
Aluminium tidak hanya digunakan untuk rangka kendaraan listrik, tetapi juga sebagai material utama untuk berbagai komponen kritis, seperti rumah penggerak listrik dan pelat pendingin. Hal ini menciptakan peluang lebih lanjut untuk industri aluminium Indonesia menjadi pusat global yang lebih besar.
Data dari Aluminum Association menyebut adanya peningkatan permintaan aluminium global sebesar 4,3 persen pada kuartal pertama 2024. Hal ini mengindikasikan adanya pemulihan di sektor industri sekaligus menandai kebangkitan pasar aluminium internasional, yang turut mendorong ekspor aluminium dari Indonesia.
Berdasarkan laporan Trading Economics, ekspor aluminium Indonesia pada tahun ini mencapai angka US$ 185,56 juta. Indotrading sebagai marketplace B2B terbesar di Indonesia juga kerap menghubungkan transaksi dari seller Indonesia ke buyer luar negeri.
"Indotrading tidak hanya fokus pada pasar domestik. Kami juga kerap menghubungkan supplier di Indonesia dengan buyer dari luar negeri, memberikan peluang ekspor yang lebih luas," jelas Handy Chang.
Karena menurutnya, supplier yang bergabung dengan Indotrading akan mendapatkan akses ke database pelanggan yang besar, baik dari dalam maupun luar negeri.
Dengan potensi pasar yang sangat besar ini, Indotrading menjadi platform ideal bagi para supplier baru untuk memperluas jangkauan pasar mereka. Supplier aluminium yang bergabung dengan Indotrading tidak hanya mendapatkan akses ke permintaan tinggi, tetapi juga berbagai solusi digital seperti layanan SEO untuk meningkatkan visibilitas mereka di pasar B2B Indonesia.
"Dengan dukungan teknologi digital, kami membantu supplier baru untuk lebih mudah ditemukan oleh buyer potensial," tambahnya.
Seiring dengan meningkatnya permintaan aluminium serta tren global yang mendukung, lanjut Handy, saat ini adalah waktu yang tepat bagi para pelaku industri aluminium untuk bergabung di platform B2B terbesar di Indonesia seperti Indotrading.
"Kami mengajak supplier aluminium untuk memanfaatkan peluang ini. Jangan biarkan kesempatan besar ini berlalu begitu saja. Pasar siap, dan kami siap membantu mereka untuk sukses," pungkas Handy.
(Content Promotion/Supplier Alumunium)